Pengalaman Menginap di Hotel Mercure Grand Mirama Surabaya

Pengalaman Menginap di Hotel Mercure Grand Mirama Surabaya


mercure-grand-mirama-surabaya



Kalau sudah rejeki nggak bakal tertukar sama orang lain. Buat saya ungkapan itu benar adanya.
Pengalaman Menginap di Hotel Mercure Grand Mirama Surabaya- Berawal dari Wulan Kenanga yang berhasil memenangkan lomba Foto dalam rangka workshop Food Photography yang diadakan oleh Hotel Ibis Style Surabaya dengan narasumber Inijie. Sebagai hadiah, Wulan mendapatkan dua Voucher menginap di Hotel Mercure Grand Mirama Surabaya.

Awalnya Voucher itu saya sarankan pada Wulan untuk dipakai liburan bersama keluarganya. Sampai suatu hari Wulan memberitahu saya bahwa Voucher yang dia dapatkan hampir masuk masa Kedaluarsa dan orang tuanya tidak ingin menginap bersama.  Akhirnya kami memutuskan untuk menginap bersama. Saya mengajak salah seorang sepupu bernama Eki, sedangkan Wulan menginap bersama sahabatnya Dina.

Pantai Jodoh, Sampang Madura

Pantai Jodoh, Sampang Madura

pantai-jodoh-sampang-madura

Wisata Pantai Di Madura


Mudik ke kampung halaman menjadi salah hal yang ditunggu. Pasalnya, selain bertemu dengan sanak saudara, biasanya kami menghabiskan waktu untuk berkunjung ke tempat wisata di daerah atau sekadar menikmati kuliner. Ehm, udah tahu kan kalau kuliner madura itu enak-enak?


Belakangan, tujuan kami pulang kampung ke Madura adalah untuk pijat. Iya, pijat. Pasti di antara kalian akan mengerutkan kening mendengar alasan saya. Apa iya di Surabaya nggak ada tukang pijat yang asyik sampai rela nyebrang ke Pulau Madura demi pijat?


Jawabannya nggak ada.

Sebenarnya di Surabaya ada banyak jasa pijat hanya saja pijatnya hanya sekadar untuk melepas lelah alias pijat cantik, bukan pijat yang bisa meredakan rasa nyeri saat ada yang salah dengan tubuh kita. Dan, hanya tukang pijat madura yang bisa mengerti kebutuhan kami (yaleah gini amat bahasanya).  Semenjak ada Suramadu, perjalanan mudik jauh lebih menyenangkan karena jarak antara Surabaya-Madura semakin dekat.

Beberapa kali rencana mudik kami tertunda lantaran terjadi perbaikan jembatan Blega sehingga menimbulkan antrian yang cukup parah dan terkadang ada penutupan jalan. Jadwal mudik dua bulan sekali jadi gagal. Sebenarnya ada jalur alternatif lain menuju Pamekasan yaitu lewat jalur pantura namun Kakak masih takut saat itu.

Suatu hari Kakak mengajak mudik tapi mencoba jalur pantura. Sebelum mudik, kakak sudah mencari tahu terlebih dahulu, tempat wisata apa yang bisa dijangkau jika melewati jalur pantura. Mudik sekalian jadi Turis Lokal di kampung halaman. Dari hasil pencaharian Kakak, Air Terjun Toroan dan Pantai Siring Kemuning berada dalam arah yang sama dengan perjalanan kami. Jadi, dalam perjalanan kali ini kami memutuskan untuk mampir ke tempat wisata. Oh iya, kami juga akan berkunjung ke sebuah pantai di daerah Sampang yang memiliki nama unik, yaitu Pantai Jodoh di daerah Sampang. Kalau Mau tahu, silakan baca sampai habis ya.


Pantai Jodoh, Sampang Madura


pantai-jodoh-sampang-madura


Rencana awal, kami (termasuk orangtua) akan berangkat bersama-sama dengan mobil yang berbeda. Kami sudah merencanakannya sudah dari beberapa bulan sebelumnya. Tapi rencana itu berubah menjelang dua hari keberangkatan. Mami dan Papi ada undangan akad nikah dari saudara yang tidak bisa ditinggalkan. Saya terpaksa ikut dalam rombongan Kakak.

Kami berangkat dari Surabaya menjelang pukul 05.00 pagi. Agak sedikit terlambat karena semua pada bangun kesiangan. Sesuai rute, perjalanan ke Pamekasan kali ini akan melewati jalur pantura. Memang akan terlihat agak jauh tapi relatif lancar dan terpenting tidak macet.

Ada beberapa jalan di jalur pantura yang berlobang dan tidak mulus (sekitar Tanjung Bumi). Niat untuk mampir ke Pantai Siring Kemuning dibatalkan karena takut kesiangan sampai Pamekasan. Sepanjang perjalanan jalur pantura, kami disuguhi pemandangan pantai yang indah. Sayang, pemerintah daerah di Madura belum memaksimalkan potensi laut yang mereka miliki seperti Bali.

Sampai di kawasan Sampang kami berhenti sejenak di Air Terjun Toroan (nanti saya ulas terpisah di postingan selanjutnya). Kami hanya mengambil beberapa gambar sembari melemaskan otot-otot supaya tidak kelelahan karena perjalanan masih panjang. Selesai menuntaskan hasrat ke kamar kecil kami pun melanjutkan perjalanan.

Baca juga: Begini Cara Menemukan Hotel yang Murah dan Nyaman

 Sekitar pukul 09.00, perut terasa keroncongan. Kami belum sempat sarapan dan di mobil cuman membawa buah dan cemilan ringan. Karena saya masih menganut sarapan harus makan nasi jadilah perut ini memberontak minta diisi. Kakak Ipar yang menyetir juga merasakan hal yang sama. Kata Kakak kalau ada tempat makan kita berhenti saja.

Tak jauh dari kawasan Air Terjun Toroan ada banyak tempat makan dan kami bingung harus milih yang mana.  Beberapa warung makan kita lewati sampai saya melihat tulisan Pantai Jodoh. Dan, kami memutuskan untuk berhenti.
Rupanya itu adalah rumah makan yang menjorok ke laut dan model beginian lagi naik daun di Pulau Madura. Sebelum berhenti di rumah makan ini, saya sudah beberapa kali melihat restoran sejenis ini.

Rumah makan yang kami datangi ini berkonsep outdoor dengan saung-saung yang diberi penamaan lucu seperti rumah istri muda, rumah janda. Semua sudutnya cocok buat kalian yang suka berswafoto apalagi dengan bonus pemadangan laut. Sayangnya, saat kesana matahari sedang bersinar terik, kayaknya bakal lebih asyik sembari menikmati senja.

pantai-jodoh-sampang-madura
Kamar Janda

pantai-jodoh-sampang-madura
Kalau siang Panas

Bosan berfoto di area rumah makan, saya dan sepupu turun ke pantai lewat tangga kecil. Saat itu tidak banyak orang yang turun ke pantai karena panas. Saya saja hanya mengambil beberapa gambar dekat tulisan Pantai Jodoh dan ayunan jodoh.  Rupanya kawasan pantai Jodoh ini memang menjadi destinasi wisata di kawasan Sampang. Itulah kenapa banyak dibangun rumah makan/cafe yang menjorok ke laut.
  
Kelar berswafoto, saya kembali naik ke atas karena teriknya sinar matahari. Menu yang kami pesan sudah datang. Tiap kali pulang ke Madura kami pasti memilih menu Ikan. Di Surabaya sendiri untuk mendapatkan menu ikan yang segar itu susah, kalaupun ada harganya relatif mahal. Mumpung di Madura, kami puasin dahaga akan menu ikan laut.

pantai-jodoh-sampang-madura
Ayunan Jodoh


pantai-jodoh-sampang-madura
Menunggu Jodoh


Menu yang dipilih adalah Ikan Putihan Bakar dan Ayam Goreng Kremes. Awalnya kami agak sedikit aneh dengan warna sausnya, Kakak saya pikir itu pakai saus botolan yang murah. Dan, kami baru nyadar bahwa saus merah itu berasal dari buah naga merah. Unik. Sayang, Ikannya tidak matang sempurna jadi tidak dimakan sampai habis. Semoga ke depannya bisa diolah dengan lebih baik. Sayang banget deh.


Baca juga: Nongkrong Asyik Dengan Traveloka Eats

pantai-jodoh-sampang-madura
Mari Makan

 
Madura sendiri memiliki banyak potensi wisata yang banyak hanya saja kurangnya perhatian dari Pemerintah Daerah. Kalau dikelola dengan baik bisa saja seperti Bali atau Lombok.

Buat kalian yang ingin/tengah ke Pamekasan lewat jalur pantura, bisa mampir sejenak ke Pantai Jodoh ini. Pantai Ini terletak di Desa Batu Lenger, Kecamatan Sukobanah, Sampang Madura. sekian catatan perjalanan dari saya kali ini

Hmm, siapa tahu kalian bisa ketemu jodoh di sana.

Salam,


#KolabKarib: I Wish I Could Turn Back Time

#KolabKarib: I Wish I Could Turn Back Time

kolaborasi, swastikha.com
Holla,

Setelah sebulan lalu sempat vakum berkolaborasi sama Wulan Kenanga. Alasannya klise karena saya sedang tidak punya ide untuk menulis apa dan Wulan tidak mau memberikan ide. Jadilah, kami hiatus melakukan kolaborasi.

Alhamdulillah, akhirnya kami bisa berkolaborasi. Tema #KolabKarib yang saya pilih adalah berkenaan dengan Time Travel yaitu Seandainya bisa mengulang waktu, masa apa yang akan kamu pilih dan apa yang akan kamu perbaiki.

Postingan Wulan tentang tema kali ini: Kolablarib: Kesempatan Mengulang Masa Lalu

Sebagai seorang manusia tentu kita punya banyak keinginan yang harus dipenuhi, begitu juga jika dikasih kesempatan untuk kembali ke masa lalu. Kalau memang, tentu saja saya akan mengubah tiap aspek yang ada dalam kehidupan saya. Saya ambil masa-masa manis saja dan hilangkan bagian duka. Simpel. Sayangnya, saya bukan Tuhan.

Perjalanan Merekam Kenangan Bersama Keluarga Di Banyuwangi

Perjalanan Merekam Kenangan Bersama Keluarga Di Banyuwangi

banyuwangi



Melakukan perjalanan adalah salah satu cara mensyukuri Ciptaan Allah SWT

Perjalanan Merekam Kenangan Bersama Keluarga Di Banyuwangi- Perjalanan adalah salah satu cara menghangatkan kembali hubungan keluarga. Kalau di hari-hari biasa kita disibukkan oleh urusan masing-masing. Seakan waktu yang ada terlalu sedikit untuk sekadar bertutur sapa atau duduk semeja menghabiskan sarapan pagi bersama. Maka, perjalanan adalah saat di mana menyatukan kembali tali hubungan yang hampir renggang.

Kakak Perempuan saya adalah orang yang selalu menggagas sebuah perjalanan untuk kami. Saat dia udah mulai jenuh dengan pekerjaannya sebagai Dosen, maka tiba-tiba dia akan membahas sebuah rencana liburan. Sudah lama kami tidak melakukan perjalanan jauh bersama keluarga. Terakhir, dua tahun lalu ketika Kakak merencanakan sebuah perjalanan ke Malaysia dan Singapura. Selebihnya kami jarang benar-benar melakukan sebuah perjalanan. Kebanyakan sih liburan ke kampung halaman atau yang terdekat adalah kota Malang.

Pempek Farina Surabaya, Memuaskan Kerinduan Warga Surabaya Akan Kuliner Palembang

Pempek Farina Surabaya, Memuaskan Kerinduan Warga Surabaya Akan Kuliner Palembang


pempek farina rungkut surabaya

Pempek Farina Surabaya Memuaskan Kerinduan Warga Surabaya Akan Kuliner Palembang- Kalau ada yang menyebut Pempek, air liur saya langsung menetes kalau kata orang Jawa itu ‘kemecer.’ Saya sendiri termasuk penggemar makanan berkuah dan pedas. Jadi, tidak ada alasan buat saya untuk menolak makan Pempek.


Saya biasanya kalau ingin makan Pempek itu suka nitip sama teman. Kebetulan salah satu sahabat saya semasa kuliah adalah orang asli Palembang. Tiap kali dia mudik pasti saya tidak melewatkan kesempatan untuk makan Pempek. Olahan yang berbahan dasar Ikan Tengiri dan tepung kanji itu sudah berhasil merebut perhatian saya sejak kali pertama memakannya.

Jika sedang kangen makan Pempek dan sahabat saya sedang tidak mudik, saya nggak perlu khawatir lagi karena di Surabaya, kita banyak menemukan penjual Pempek, mulai dari gerobak kaki lima, gerobak keliling, bahkan ada restoran khusus untuk menikmati kuliner asal Palembang ini. Salah satu vendor Pempek yang terkenal di Surabaya adalah Pempek Farina. Rasanya hampir sebagian warga Surabaya mengenal tentang Pempek Farina ini karena beberapa outlet-outletnya sudah tersebar di kawasan Surabaya.

Nah. Kemarin, 24 Januari 2018 saya dapat kesempatan untuk main ke salah satu outlet Pempek Farina yang berada di Jalan Rungkut Asri Barat XII No 13 Surabaya. Bersama beberapa teman blogger lainnya kami diajak untuk kenal lebih jauh tentang Pempek Farina dan tak lupa mencicipi sajian menu dari Pempek Farina.
Behind The Scene swastikha.com

Behind The Scene swastikha.com


Holla,

Yey, tanpa terasa blog kedua saya swastikha.com berusia satu tahun setelah saya melakukan perpanjangan domain di awal bulan Desember kemarin. Ibarat stase perkembangan hidup manusia, blog ini masih seperti anak usia 1 tahun yang tengah aktif-aktifnya. Semoga saja pengasuhnya tidak kelelahan karena harus mengasuh dua anak dengan rentang usia yang berbeda.

Alasan Membuat Blog Kedua:


Belakangan ini saya sedang mengalami fase jenuh menulis blog. Semenjak kotakwarna.com dimonetize, otomatis saya harus menjaga supaya blog tersebut sesuai dengan jalur yang tepat. Tidak seperti dulu ketika saya bebas mengisi blog dengan tulisan apa pun. Hal ini sempat membuat semangat menulis menurun. Pernah sekitar 2 mingguan saya tidak memperbaharui tulisan di kotakwarna.

Akhirnya saya memutuskan untuk membuat blog kedua. Sebuah blog di mana saya bisa lebih santai menulis cerita kehidupan sehari-hari, cerita menye-menye dan catatan perjalanan. Harapan saya blog kedua ini bisa membuat pembaca lebih betah dengan tulisan yang lebih personal. Selain itu ternak blog itu sudah biasa di kalangan para blogger. So, kenapa tidak saya melakukannya juga.

Cerita Pembaca: Bagi Kisahmu Bersama Saya

Cerita Pembaca: Bagi Kisahmu Bersama Saya



Holla,

Sebenarnya sudah lama saya ingin membuka sebuah rubrik khusus di blog yang bisa menampung tulisan orang lain tapi bukan guest posting dari sesama blogger seperti sebelum.

Ide awal ini ketika saya mengikuti program 30 hari menulis surat cinta di twitter di mana nantinya surat yang terbaik akan dipajang di web mereka. Rasanya akan menyenangkan membaca kisah dan surat yang dikirimkan oleh orang lain.

Sesuai dengan visi dari dibuatnya blog ini adalah tempat bagi saya berbagi kisah tentang kehidupan dan catatan perjalanan.  Tidak hanya kisah tentang saya tapi juga kisah dari orang-orang sekitar yang bisa menginspirasi orang lain.