Ice Cream World Jatim Park 3

Ice Cream World Jatim Park 3


ice cream world jatim park 3, selfie, swafoto di ice cream world jatim park 3, woman with hijab

Ice Cream World Jatim Park 3



ice cream gelato, ice cream, cup of ice cream




Bulan lalu setelah berhasil berburu promo hotel di salah satu aplikasi perjalanan, kami melakukan perjalanan ke Malang dengan formasi yang lengkap, meskipun mas Wawan akhirnya menyusul belakangan.

Sembari mengisi waktu tunggu masuk hotel, tujuan kami adalah Jatim Park 3. Demi menyenangkan para bocah yang sudah lama tidak liburan bersama. Sejak, menginjakkan kaki ke Plaza Dino Park, mata saya sudah tertumbuk pada Zona Ice Cream World. Kala itu masih tutup karena kami datang terlalu pagi.

Jatim Park 3 ini memiliki banyak macam permainan yang bisa dieksplorasi bersama keluarga. Berhubung pada nggak tahu mau ke mana, ya sudahlah ngikut para bocah saja. Setidaknya, kami semua sepakat untuk menonton film 6D walaupun sebenarnya saya juga nggak berani.

Menunggu kakak yang tengah masuk ke Museum Musik, saya memutuskan untuk mengajak anak-anak main ke Ice Cream World. Niat awalnya hanya membeli Ice Cream berupa gelato dengan aneka rasa yang dibandrol dengan harga Rp. 25000 untuk 2 scoop) yang menurut saya cukup murah dan enak.

Ice Cream World ini sebenarnya kayak toko Es Krim biasa, hanya saja di dalam ada zona swafoto yang berisi spot-spot dengan latar belakang yang nggak jauh-jauh dari dunia es krim dan warna pastel. Tiket masuk dewasa akan dikenai Rp. 35000 sedangkan untuk anak-anak Rp. 25000. Bayarnya satu kasir dengan es krim. Kamu juga bisa bayar menggunakan OVO.

Sebelum masuk, sepatu harus dilepas dan diletakan pada tempat yang sudah disediakan.


Zona Swafoto di Ice Cream World Jatim Park 3



Dunia Terbalik


Awalnya agak ragu mau masuk ke dalam karena sendirian, sempat tanya sama yang bagian kasir di depan apakah kalau saya masuk ke dalam bakal ada yang bantu buat foto?

“Ada yang siap bantu buat foto, Mbak,” jawaban itu membuat saya lega. Setidaknya saya nggak perlu repot untuk memotret diri sendiri, untuk hasilnya biar urusan belakangan.

Saat masuk, saya disapa seorang Laki-laki berperawakan cukup tinggi. Saya bilang kalau saya datang sendirian dan butuh bantuan. Lelaki itu mengangguk mengerti, oh oke sepertinya sudah biasa.

Area pertama yang saya datangi berupa tumpukan kue-kue cantik kayak cupcake dan macaron berwarna-warni. Awalnya saya hanya menggunakan ponsel karena sedang malas mengeluarkan kamera (buat apa dibawa coba), eh ternyata kok kurang oke akhirnya pakai kamera.

Baca Juga:  Bakso Kota Cak Man yang Bikin Rindu

Saya kagum dengan hasil foto si Kakak tadi. Dia tidak hanya sekedar bertugas mengambil gambar saja, melainkan mengarahkan gaya atau mengatur komposisi sehingga hasil fotonya bisa maksimal. Jangan segan untuk meminta bantuan sama kakak-kakak yang bertugas di sana.



Ice Cream World Jatim Park 3, selfie, woman selfie with hat


kolam bola Ice cream world jatim park 3, ice cream world jatim park 3, jatim park 3

Di dalam area ini juga ada beberapa properti seperti topi, kacamata, rambut palsu dan aksesoris lainnya yang bisa kamu pakai juga. Bisa menunjang penampilan ketika di foto.

Berhubungan, ruangannya tidak terlalu besar. Kita harus sabar bergantian dengan pengunjung yang lain. Ketika saya ke sana, suasana tidak terlalu ramai. Ada sih segerombolan anak muda yang menguasai lokasi Flamingo dengan kolam bola. Mereka mengambil hampir separuh ruangan, untung aja si Kakak pintar mengambil gambar. Jadi, saya masih bisa leluasa mengambil foto di tempat ini.

Secara keseluruhan, bagi saya Ice Cream World Jatim Park 3 ini bisa menjadi tempat rekomendasi buat kamu yang suka berswafoto dengan harga tiket yang terjangkau. Meski ruangannya kecil namun kamu bisa puas membuat konten sebanyak-banyaknya. Tentu saja dengan sabar jika ada antrian di dalam.

Jika kamu datang sendirian seperti saya, jangan ragu untuk minta bantuan Kakak-Kakak yang menjaga di dalam. Mereka akan senang sekali untuk membantu.



Salam,
Ojju K Food Pakuwon Mall Surabaya

Ojju K Food Pakuwon Mall Surabaya


ojju kfood, kfood, korean food, restoran ojju



Ojju K Food Pakuwon Mall



ojju surabaya, ojju  kfood, restoran ojju


Saat Kakak Perempuan mengajak makan makanan korea, saya sempat merasa ragu. Meskipun saya memiliki lidah yang mudah beradaptasi dengan berbagai rasa makanan, entah kenapa rasanya taste kuliner dari negeri gingseng itu belum benar-benar saya terima. Apalagi, pengalaman pertama mencoba tidak seindah yang dibayangkan. Saya jadi agak takut untuk mencoba kembali.

Berbeda dengan Mbak Dini, dengan santainya dia bisa menghabiskan kimchi instan sendirian. Makannya lahap serasa lalapan yang tampak menyegarkan bahkan tanpa nasi. Saya sendiri masih bergidik kalau makan kimchi. Entahlah, fermentasi membuat rasanya terasa aneh.


ojju korean food, ojju k food

Kali ini pilihan Mbak Dini adalah Ojju, merupakan salah satu restoran korea di surabaya yang kabarnya cukup banyak peminatnya. Sebelum memutuskan makan di sana, seperti biasa kakak perempuan saya akan terlebih dahulu membaca ulasan-ulasannya.




ojju kfood, ojju korean food, restoran ojju
suasana di Ojju

restoran ojju, ojju, ojju kfood
salah satu sudut

Belakangan ini saya baru tahu, bahwa ternyata Mbak Dini udah beberapa kali makan di restoran Ojju dan kata dia sesuai dengan lidahnya. Hmm, jadi itulah alasannya kenapa dia ingin saya mencoba juga. Pasalnya, kami berdua sama-sama penggemar drama korea. Lebih tepatnya, saya adalah orang yang meracuni Kakak untuk ikut bergabung dalam lingkaran penggemar Kdrama.


ojju, korea food, ojju kfood
interior ojju

Di Surabaya, Ojju memiliki dua cabang yaitu di Tunjungan Plasa dan Pakuwon Mall. Rencana awal mau mencoba cabang restoran Ojju yang ada di TP. namun karena si keponakan pengin main ke rumah kakak. Akhirnya kami memutuskan untuk makan di cabang Pakuwon Mall saja karena lebih dekat dengan rumah kakak nantinya.




ojju kfood, pakuwon mall surabaya, pengunjung ojju


Ngemall bareng 2 bocah kudu stok sabar. Awalnya pengin jalan-jalan dulu sebelum makan, berhubung mereka udah pada cranky ya udah akhirnya langsung ke tujuan utama. Itu aja udah pakai drama mogok segala karena restonya ada di lantai 2 yang jalannya juga berkelok-kelok.

Fyuh, akhirnya sampai juga di Ojju yang hari itu nampak lengang. Padahal baca di di beberapa ulasan sering ada antrian gitu. Begitu masuk, para pramusaji dengan kompaknya akan menyapa selamat datang dalam bahasa Korea dan lamat-lamat saya bisa mendengar alunan lagu KPOP mengudara dalam ruangan ini.

Alhamdulillah nggak pakai acara nunggu tempat duduk. Kami akhirnya memilih duduk di depan kasir yang ada sofanya. Bawa dua bocah yang udah kelaperan. Semua itu adalah sebuah kenikmatan yang hakiki.

Ojju Menu


ojju menu



Setelah semua orang duduk dengan nyaman, kami memanggil pramusaji untuk membuat pesanan. Terlebih lagi duo keponakan sudah gelisah minta makan.

Ojju K Food ini menyediakan menu dengan varian cukup lengkap mulai dari makanan berat, hingga dessert ala korea yang terlihat menggugah selera. Nah, untuk urusan menu ini saya serahkan saja pada Kakak. Pastinya saya sudah pesan Tteokbokki karena entah kenapa makanan yang terbuat dari beras ini cukup membuat saya tergila-gila.

Menunggu makanan datang, saya mencoba mengeksplorasi tempat yang satu ini. Sengaja bawa kamera karena sekalian ingin bikin konten meskipun agak ribet kenyataannya. Mengambil beberapa gambar ruangan, sembari membayangkan tentang sebuah mimpi mengunjungi Korea langsung. Sebagai penggemar drama korea, rasanya ini sebuah mimpi yang wajar.

Suasana restoran ini dominasi warna merah, hitam dan warna kayu. Minimalis layaknya kedai-kedai di Korea Selatan yang sering saya tonton di film. Di setiap meja terdapat dua kompor gas kecil, mangkuk-mangkuk beserta peralatan makanan yang dibutuhkan saat makan nanti.

Banchan/Side Dish


korean food, banchan, side dish korean food, ojju


Menurut teman saya yang pernah ke Korea, hampir semua warung makan di korea itu menyediakan Banchan/Side Dish alias makanan pendamping sebelum makanan utama dihidangkan.

Berbeda dengan tempat makan yang pernah saya kunjungi yang menyediakan cukup banyak side dish berupa sayuran, Ojju ini hanya menyediakan satu Banchan yang terdiri dari Kimchi Sawi (kayaknya udah menu wajib), Keripik Ketela, Macaroni Salad, dan Corn Milk yang tidak bisa diisi ulang dengan porsi mini untuk orang sebanyak ini.

Begitu datang, Keripik Ketela langsung menjadi pusat perhatian kedua bocah, setidaknya bisa mengurangi kebosanan mereka menunggu makanan disiapkan. Rasa keripik ketelanya samalah sama keripik umumnya. Manis dan renyah.

Anak-anak menyukai makaroni saladnya sampai berebutan. Padahal sih cuman makaroni dikasih mayo, yah kebahagiaan mereka itu sederhana sekali ya. Buat saya rasa makaroni saladnya cukup enak. Pantesan mereka suka.

Corn Milk ini berisi pipilan jagung sayang kemudian dicampur dengan dengan susu rasa vanila. Enak sih, cuman susunya keburu abis diseruput keponakan. Saya yang pada akhirnya bertugas untuk menghabiskan hahaha.

Saya mulai memberanikan diri makan kimchi lagi. Rasa kimchinya cenderung agak asin dan sedikit asam. Seperti kimchi yang baru dibuat alias masih segar. Beda dengan kimchi pertama yang pernah saya coba, kabarnya sudah lama difermentasi. Bumbunya tidak terlalu kuat, dan so far masih cocok dengan lidah orang Indo.

Namun, tetap saja saya belum terbiasa dengan rasa kimchi.


Chicken Wings Rolling Cheese


chicken wings rolling cheese, ojju menu, korean food


Sepertinya menu Chicken Wings Rolling Cheese ini adalah menu favorit di Ojju. dari beberapa ulasan yang saya baca, rata-rata para pengunjung memesan menu yang satu ini.

Seorang pramusaji datang membawa kayak semacam piring besi berbentuk lingkaran yang biasanya untuk memanggang. Berisi 4 potongan sayap ayam yang sudah digoreng tepung dengan potongan keju mozzarella. Diletakkan di atas kompor.

Kita akan disuguhi atraksi kakak pramusaji yang menggulung ayam dengan keju moza yang mulai lumer dan kemudian dipotong menjadi beberapa bagian. Kemudian menghidangkannya satu persatu langsung di piring kami. Bersama beberapa potong kentang goreng.

Sebagai pengguna keju, saya langsung jatuh hati kena lelehan mozzarela yang membungkus sayap ayam yang renyah. Jika tidak ingin tanganmu kotor, di meja tersedia sarung tangan plastik yang bisa digunakan.

Sembari menyuapin keponakan, saya berusaha menikmati menu sayap ayam ini dengan khidmat. Walaupun tangan yang lain sibuk motong-motong makanan bocah.


Tteobokki & Eomuk Bokkeum


ojju, ojju k food, tteobboki


Sudah lama saya ingin makan Tteobokki, padahal ngakunya nggak cocok sama rasa makanan Korea. Sepertinya, semakin lidah saya menolak, semakin penasaran sama rasanya. Kalau kata orang Jawa itu ‘kapok lombok” alias masih pengin lagi.

Tteobokki adalah makanan yang terbuat dari tepung beras yang dibentuk lonjong, biasanya dimasak dengan saus gojuchang dengan tambahan eomuk/olahan bakso ikan.

Rasa Tteobokkinya lembut dan sausnya tidak sepekat yang pernah saya makan sebelumnya. Langsung bisa diterima oleh lidah. Hidangan ini disajikan dengan campuran eomuk, kue beras, bawang bombay, dan irisan telur rebus.

Rasanya bisa dibilang cukup pedas sih buat saya. Dimakan dengan kuah ramen rasanya lebih enak. Membuat saya nggak bisa berhenti makan, meskipun hidung saya mulai berair karena kepedasan.

Ramyeon Seafood


ramyeon seafood, ojju k food


Menu lain yang dipilih kakak adalah Ramyeon Seafood. Berupa hidangan mi yang direbus bersama udang, bakso ikan, crab stick, sayuran dan kaki kepiting dengan gojuchang. Disajikan dengan panci kuning khas korea.

Yap, jangan kaget ya. Kebanyakan orang korea kalau makan mi itu langsung pakai pancinya. Agak bertolak belakang sama orang Indonesia yang menganggap itu tidak sopan.

Rasanya gurih, pedas berbaur dengan kaldu seafood dan potongan sawi putih yang segar. Porsinya cukup banyak, bisa dimakan untuk 2-3 orang. Kemarin malah, saya makan bersama 4 orang. Banyak potongan bawang bombay kesukaan saya yang membuat rasa kuahnya semakin nikmat.

Crispy Chicken


resto ojju, ojju kfood, ojju


Berhubung hampir semua menu yang makanan yang kami pesan bercita rasa pedas, jadi saya memesan menu anak-anak untuk para keponakan. Berupa 2 potongan ayam tepung tanpa tulang yang renyah, telur mata sapi dan sayur bayam yang ditaburi wijen.

Rupanya bocah-bocah ini hanya lapar mata. Giliran disuruh makan nasi mereka ogah-ogahan. Akhirnya hanya memakan telur dan ayamnya saja. Sayur bayamnya saya yang makan, sedangkan nasinya untuk Kakak Ipar.

Corn Tea


corn tea, ojju korean food, ojju, menu ojju


Untuk menghemat biaya karena membawa rombongan. Kakak memilih minuman berupa teh jagung yang rasanya hambar tanpa gula. Buat saya lebih baik daripada saya minum tumbukan air beras yang aneh itu.

Minuman teh jagung ini mampu meredakan rasa pedas dan dahaga. Saya suka aromanya, menyerupai karamel.

Chocolate Bingsoo



ojju menu, restoran korea di surabaya, chocolate bingsso, dessert korea



Menu ini yang kami pertama pesan, untuk meredam rasa lapar bocah-bocah. Tadinya mau beli satu-satu eh pas melihat harganya yang lumayan. Ya sudahlah beli satu saja, sekalian mengajarkan mereka namanya berbagi (padahal tantenya lagi bokek). Pilihan kakak Chocolate Bingsoo.

Bingsoo ala korea sebenarnya kayak serut yang kasih topping saus coklat, potongan kacangan almond, dan di dasarnya terdapat selai kacang. Plus 1 buah astor coklat sebagai pemanis.

Makanan penutup yang manis.

So far, rasa makanan di Ojju K Food ini cukup bisa diterima oleh lidah orang Indonesia yang penasaran dengan rasa makanan korea. Berbeda dengan resto yang pernah saya kunjungi sebelumnya, yang menurut teman saya memiliki cita rasa otentik dengan di negeri asalnya.

Kalau mau makan di Ojju, enaknya datang bersama teman. Bisa bayar patungan apalagi beberapa makanan memiliki porsinya yang lumayan banyak.

Selamat mencoba,

5 Langkah Supaya Hidup Bahagia

5 Langkah Supaya Hidup Bahagia

woman, hidup bahagia, wanita tertawa bahagia


Sebagai manusia, rasanya manusiawi kalau saya ada kalanya diliputi rasa iri, sedih, marah atau bahkan cemburu atas keberhasilan orang lain. Gimana dong, kita kan dibekali otak oleh Sang Maha Pencipta, Allah SWT yang menjadi pusat pengatur, emosi dan fisik.

So selama kita masih hidup. Wajarlah kalau yang namanya manusia itu emosinya naik turun. Kecuali, ada permasalahan di bagian amigdalamu, yang menyebabkan kamu tidak bisa merasakan emosi alias datar aja. Ya kali, hidupmu lempeng aja gitu

Sampai ada istilah. Rumput tetangga emang lebih hijau.

Bisa dibilang itu semacam pengejawantahan dari rumitnya emosi kita.

Saya pernah dong merasa gimana gitu ketika salah satu rekan seprofesi yang cerita bahwa dia baru saja deal dengan sebuah brand yang tarifnya lumayan. Sebagai manusia biasa, pasti dong terbersit rasa iri, kadang berbaur sama denial yang merasa bahwa konten saya lebih baik dari dia.

Nangis nggak jelas sampai dada terasa sesak. I do.

Belum lagi mengeluh soal hal-hal yang kadang sepele. Membuat hidup terasa berat padahal sebenarnya yang bikin ruwet ya kamu juga.

Complicated ya jadi manusia.

Dulu, hidup saya kayak gitu. Rasanya semua orang di luar sana tampak lebih bahagia dan saya satu-satunya orang paling menderita karena dikasih Allah cobaan cukup berat. Hidup saya bertahun-tahun suram, seakan nggak ada gairah untuk hidup.

Sampai pada suatu titik.

Bahwa apa yang terjadi pada diri Saya itu adalah Kehendak Tuhan yang tidak bisa ditolak. Perlahan saya belajar menerima dan menanamkan pada diri bahwa kekurangan yang saya miliki adalah bagian dari diri yang harus disyukuri.

Lambat laun saya belajar bahwa sebenarnya bahagia itu sederhana. Tidak sesulit yang dibayangkan karena semua itu kembali pada diri kita sendiri. Apakah kadar bahagia itu sudah cukup atau tidak?

Tanyakan saja pada dirimu.

Lalu apa yang saya lakukan untuk selalu hidup bahagia? 5 Hal ini mungkin bisa membantumu untuk Hidup Bahagia.

Bersyukur


Salah satu cara mengerem hawa nafsu yang tidak berkesudahan adalah bersyukur. Dengan memiliki rasa syukur, kita akan belajar bahwa sebenarnya banyak nikmat yang sudah kita peroleh dari Tuhan Sang Maha Pencipta. Saking banyaknya sampai tak terhingga.

Saat merasa tidak beruntung, berterima kasihlah pada Tuhan karena telah menjadikan kita makhluk paling sempurna di antara makhluk ciptaanNya yang lain. Rasa Syukur membantu kita untuk selalu merasa cukup dan tidak kekurangan.


Berhenti Membandingkan Dengan Orang Lain


Salah satu hal memunculkan rasa iri adalah karena kamu sibuk membandingkan diri dengan orang lain. Sibuk mencari kekurangan diri sendiri yang ujung-ujungnya bikin stress dan mulai sibuk meratapi kelamnya hidup.

Kalau kamu ingin bahagia, berhentilah membandingkan dirimu dengan orang lain. Sebab, apa yang menurutmu itu berkilau belum tentu seindah kenyataan.

Semua orang punya takdirnya sendiri. Jadi, berhentilah membandingkan dirimu dengan si A, B dan C


Mencintai Diri Sendiri


Love yourself

Mencintai diri sendiri tidak sama dengan narsis.

Mencintai diri sendiri berarti kamu menerima dirimu seutuhnya, lengkap dengan kekurangan dan kelebihan. Lalu, kemudian mencari tahu bagaimana menggunakan kelebihan yang kamu punya untuk memperbaiki kekurangan yang ada.

Masalahnya, kamu seringkali lebih sibuk mencari-cari kekurangan yang ada dalam diri. Sehingga lupa bahwa ada hal baik yang juga melekat dalam diri. Sehingga membuat kamu lupa untuk mencintai diri sendiri.

Mulai sekarang, berterima kasihlah kepada dirimu sendiri. Lalu, temukan harta karun yang mungkin terkubur di sana untuk dipoles menjadi mutiara yang cantik.

Percayalah, semua orang itu unik.


Ubah Sudut Pandang


Merasa pelik dengan masalah yang kamu hadapi. Sehingga kamu merasa bahwa hidupmu berantakan, menderita. Mungkin, saatnya kamu mengubah sudut pandang.

Mengubah sudut pandang akan membantu melihat masalah dari perspektif yang berbeda. Sehingga kamu bisa menemukan sesuatu yang positif dari masalah yang kamu hadapi.

Dan, akhirnya kamu menyadari bahwa pada setiap masalah itu akan ada jalan keluar. Bahkan, kadang tidak terduga.

Berhenti Membayangkan yang Belum Terjadi


Saya pernah bertanya pada seorang teman tentang rahasia kenapa dia selalu terlihat bahagia.
“Berhenti membayangkan masa depan yang belum terjadi.”
Kebanyakan dari kita sudah sibuk membayangkan masa depan yang belum terjadi. Salah? Nggak sih, namun ketika kita hanya fokus pada masa depan, kamu lupa dengan apa yang kamu kerjakan di masa kini. Pada akhirnya akan membuatmu kelelahan.

Memikirkan masa depan itu boleh saja asal tidak kemudian membuatmu lupa akan kehidupanmu di masa sekarang.

Namanya kehidupan pasti akan ada masanya naik dan turun. Pintar-pintar kita saja mengelola hati dan pikiran supaya punya alasan untuk selalu bahagia. Dan, saya masih harus banyak belajar juga.
Mengikuti Kelas Menulis Fiksi Bersama Windry Ramadhina

Mengikuti Kelas Menulis Fiksi Bersama Windry Ramadhina


Kelas fiksi bersama windry ramdhina


Tiga minggu menjelang puasa Ramadan, Wulan mengirimi saya pesan bahwa Windry Ramadhina, salah satu novelis Indonesia yang bukunya laris itu membuka kelas untuk menulis fiksi.

Wulan yang notabene menjadi penggemar Windry tentu nggak akan membuang kesempatan yang satu ini. Bisa dibilang, Ia menjadikan Windry adalah panutannya. Selain pintar menulis, Windry adalah seseorang yang multitalenta. Patutlah kalau Wulan menjadikannya tauladan.

Tidak seperti Wulan yang masih berkutat dengan urusan fiksi, saya malah merasa makin menjauh. Bahkan, ada banyak tumpukan novel baru yang belum terbaca. Seakan-akan saya melupakan kegemaran lama, menulis fiksi. Hal ini membuat saya kembali tergoda untuk bersentuhan dengan tokoh rekaan.

Saya memutuskan untuk mendaftar kelas menulis tersebut.

Oh iya, kelas yang saya ikuti ini bukan cara menulis novel atau draft pertama. Melainkan hanya kelas pembuatan tokoh karakter. Bagi saya ini penting, sebab selama ini saya sering merasa kesulitan menciptakan karakter tokoh yang kuat.

Di kelas menulis ini, Windry benar-benar memandu kami bagaimana menciptakan karakter dari nol.


Observasi


Tugas pertama kami adalah melakukan pengamatan. Tugas ini mengingatkan saya akan waktu kuliah. Saat itu kami mengambil mata kuliah Observasi. Saya diminta untuk mengamati tingkah orang di stasiun kereta api lalu membuat laporan mengenai tingkah pola orang yang menunggu kereta datang/pergi.

Tugas dari Windry nggak jauh beda dari tugas jaman kuliah. Bedanya, saya diminta hanya mengamati satu orang saja yang menarik perhatian. Bagi saya itu tidak mudah,

Saya dan Wulan memilih mengerjakan tugas pertama bersama-sama. Kami pergi ke sebuah pusat perbelanjaan di Surabaya. Sambil memesan makanan, diam-diam kami mengamati, mencari sosok yang kiranya tepat untuk diamati. Udah berasa kayak detekfif.

Setelah selesai dengan tugas pengamatan di keramaian. Saya melanjutkan tugas lainnya yaitu mengamati seseorang yang sudah kita kenal. Buat saya tugas ini lebih mudah sebab hampir setiap hari berinteraksi.

Menciptakan Tokoh Utama Novel


Minggu ini, tugas yang diberikan oleh Windry mulai masuk ke inti. Saya diminta untuk membuat satu orang karakter yang nantinya akan dikembangkan menjadi tokoh utama dari cerita yang saya buat.

Vakum dari dunia fiksi ini membuat saya sedikit kewalahan mengerjakan tugas ini. Rasanya kayak hambar dan bingung harus mengerjakan apa terlebih dahulu. Padahal, dulu menciptakan karakter itu mudah banget loh. Bahkan sering dapat ide dari mimpi.

Materi udah mau dapat 3 hari, aku belum juga punya gambaran ingin karakter utama seperti apa. Bolak-balik main ke pinterest untuk mencari-cari tokoh yang tepat. Tetap saja belum ada gambaran.

Saya curhat sama Wulan. Dia menyuruh Saya membaca novel. Hmm. Baiklah. Kebetulan ada beberapa novel yang belum sempat terbaca.

Alhamdulilah, selesai membaca. Rasanya saya sudah mulai menemukan titik temu akan seperti siapa calon tokoh utama tersebut.

Dari hasil pembahasan dengan Windry. Semua sudah oke kecuali tentang pakaian. Saya belum menjabarkar, karakter saya suka mengenakan pakaian apa untuk sehari-hari, kerja, pacaran. Oh baiklah.

Saya mulai menyukai petualangan ini.

Kelas fiksi ini baru berjalan dua kali. Minggu depan saya akan belajar lebih banyak tentang pengembangan karakter sampai dia siap untuk diberi sebuah jalan cerita.

Buat saya menjadi seorang penulis itu seperti sutradara yang menciptakan cerita untuk sebuah tokoh yang kita ciptakan.

Semoga setelah mengikuti kelas ini, saya menjadi lebih semangat lagi menulis fiksi.

Salam,
Serundeng Bandeng dan Terasi Bubuk Premium Bunda Sugi, Teman Perjalanan yang Praktis

Serundeng Bandeng dan Terasi Bubuk Premium Bunda Sugi, Teman Perjalanan yang Praktis


serundeng dan terasi bubuk bunda sugi


Perjalanan Seringkali Membuat Rindu Akan Masakan Rumah.



Beberapa kali melakukan perjalanan keluar negeri membuat saya sering rindu masakan Indonesia. Padahal lidah saya termasuk fleksibel dan mudah beradaptasi dengan jenis makanan dari beberapa negara. Hanya saja, makanan Indonesia mengambil banyak tempat di hati saya.

Hal ini yang membuat saya mudah rindu dengan nikmatnya Sayur Asam, Nasi Padang atau bahkan Botok Tahu Tempe yang pedas. Membuat saya sedikit galau saat bepergian ke luar negeri.

Saya pernah mengalami masalah dengan makanan saat melakukan perjalanan umroh 3 tahun lalu. Padahal resto di hotel tempat saya menginap menyediakan menu makanan Indonesia tapi untuk rasanya kayak sudah bercampur dengan rempah Arab. berasa nggak otentik Indonesia. Saat itu cukup menyiksa, saya menjadi rindu masakan tempe goreng yang hanya dicolek pakai sambal terasi.

Hal lain yang cukup mengganggu selera makan adalah ketika sakit. Rasanya makanan apapun tidak pas di lidah. Biasanya sih saya lebih suka makan ‘keringan’ alias nasi panas dan serundeng. Udah gitu aja, cukup membantu mengembalikan selera makan yang sempat hilang.
Baca juga:Kemudahan Bisnis Kuliner Jaman Now


Serundeng Bandeng dan Terasi Bubuk Premium Bunda Sugi, Teman Perjalanan yang Praktis.


Nah, buat kalian yang sedang/ akan melakukan perjalanan jauh tapi suka rindu dengan makanan yang ada citarasa Indonesia. Saya mau mengenalkan produk UKM milik Bunda Sugi, seorang Ibu yang dengan tangan kreatifnya mengolah produk dari laut menjadi olahan praktis untuk travelling.


Serundeng Bandeng




Jujur, saya nggak bisa membedakan antara serundeng dan abon karena secara penampakan kedua olahan ini mirip. Ternyata ada satu hal yang membedakan yaitu Serundeng itu menggunakan kelapa dan Abon tidak.

Serundeng buatan Bunda Sugi ini diolah dari Ikan Bandeng pilihan dan aneka rempah-rempah pendukung. Teksturnya lembut dan gurih dengan aroma khas Bandeng. Jangan khawatir, Serundeng ini bebas dari dari duri, sehingga aman dikonsumsi oleh anak-anak.

produk serundeng bandeng bunda sugi


Produk ini terdiri 3 varian rasa yaitu gurih, manis dan pedas yang bisa dipilih sesuai selera. Saya yang penyuka makanan dengan rasa sedikit manis mungkin akan lebih menyukai varian rasa manis deh. Dimakan pakai nasi panas aja udah nikmat.

Produk ini dikemas dalam jar plastik dengan tutup segel sehingga tidak mudah tumpah dan aman untuk dibawa bepergian jauh. Serundeng Bandeng ini juga sudah mengantongi izin dari PIRT sehingga kualitasnya tidak diragukan lagi.

Harga:

Kemasan 95gr harga 27rb

Kemasan 200gr harga 50rb

Baca juga: Menikmati Gudeg Widjilan Bu Lies dalam genggaman tangan

Terasi Bubuk Premium Bunda Sugi






Selain produk olahan dari Bandeng, produk lainnya dari Bunda Sugi adalah terasi bubuk premium.

Udah tahu, kan? Kalau sambal itu adalah salah satu makanan khas Indonesia yang tidak bisa dilewatkan. Nah, Terasi bisa dibilang bahan penting untuk menambahkan kelezatan sambal. Itulah kenapa biar rasa sambal lebih enak diperlukan juga terasi yang berkualitas.

Terasi buatan Bunda Sugi ini berupa bubuk yang diolah dari udang segar dan rempah lainnya. Teksturnya kering dan lembut, aroma terasinya tidak terlalu kuat sehingga aman kalau mau dibawa bepergian terlebih lagi kemasannya yang menggunakan tutup segel.


terasi bubuk bunda sugi




Terasi Bubuk ini tidak hanya untuk campuran sambal tapi juga bisa sebagai tambahan makanan lain. Saya sendiri sering menambahkan terasi bubuk pada olahan sayur asam, tumis kangkung atau nasi goreng.

Harga 35rb kemasan 85gr.

Kedua produk ini bisa didapatkan dengan menghubungi Bunda Sugi melalui akun media sosialnya yaitu @dapurbundasugi atau menghubungi wa: 085100013093.

Selamat mencoba,
Dijual Eatery Surabaya, Tempat Makan Baru Di Surabaya

Dijual Eatery Surabaya, Tempat Makan Baru Di Surabaya


Dijual Eatery Surabaya, Tempat Makan Baru Di Surabaya



Dijual, Tempat Makan Baru Di Surabaya


Nongkrong di dijual eatery surabaya
We are Friends


“Aku lagi di Surabaya, ketemuan yuk.”

Sebuah pesan singkat dari seorang Sahabat membuat saya bersemangat. Pasalnya, saya sudah tidak lama berjumpa dengan dia. Ada mungkin sekitar 6 bulan.

Sejak menyelesaikan Pendidikan Profesi Psikologi, dia memilih kembali ke kota Asalnya, Palembang. Ada kalanya dia pulang ke Surabaya untuk mengurus keperluan berkenaan dengan ijin praktik. Kali ini, dia ingin mencoba peruntungan pekerjaan di Surabaya.

WAG kampus yang hanya berisi 4 orang mendadak lebih ramai dari biasanya. Kami sepakat untuk ketemuan, pertemuan yang jarang ini setidaknya harus menjadi kebiasaan.

Tempat kumpul kami kali ini adalah Dijual Eatery Surabaya. Itu atas inisiatif saya yang pengin berkunjung ke sana, gara-gara terpengaruh sama postingan seorang teman yang kebetulan hadir dalam acara pembukaannya. Hmm, kok kayaknya menarik untuk dicoba apalagi Dijual ini adalah kafe baru di area Surabaya.

Wulan yang biasanya diajak jalan bareng sedang tidak bisa bepergian. Ya udah, mumpung sahabat saya sedang berkunjung ke Surabaya. Sekalian aja diajak kemari.

Nongkrong sama sahabat sembari mencari konten kenapa nggak?


Baca juga: Gudeg Wijilan Bu Lies

Menu Serba 25K yang Nggak Bikin Kantong Bolong



harga menu dijual eatery


Dijual.
Eh namanya kok lucu. Itulah yang ada dibenak saya kali pertama mendengar nama tempat makan yang satu ini. Kesannya kayak lagi bikin iklan properti padahal sih nggak.

Ini yang punya bikin namanya bisa banget deh. Bikin banyak orang bertanya-tanya, “dijual itu apaan sih?

Dijual Eatery ini lokasinya ada di Jl. Dr. Ir. H. Soekarno No. 208 (Parkir ITATS), Sukolilo, Surabaya. Kalau kamu dari arah Sukolilo, nanti di pertigaan lampu merah semolowaru tinggal belok kiri ke arah jalan Delles. Letaknya di sebelah kanan, di area parkir mobil ITATS.

Sayangnya, saya kesini pas malam hari. Jadi, pengambilan foto ruangan dan makanan tidak maksimal meskipun pencahayaan di kafe ini lumayan apalagi dindingnya dominan warna putih. Tetap saja sih, saya kurang puas. Kayaknya harus balik ke sini lagi.


kafe, tempat makan, serba 25 rb


Awalnya kami memilih tempat duduk di area luar, soalnya saat ke sana suasana cukup ramai. Ada rombongan yang seperti sedang merayakan ulang tahun. Beberapa meja juga sudah ada tulisan reservasi.

Berhubung meja yang akan kami tempati belum ada, kami disuruh untuk lihat-lihat menu dulu. Wah, semua harga makanan dan minumannya serba 25k alias dua puluh lima ribu tanpa pajak. Catat ya tanpa pajak.

Setelah menunggu sahabat saya yang satu lagi dan puas melihat menu. Kami akhirnya mendapat meja yang letaknya di pojok dekat pintu masuk. Agak sedikit terganggu sih sama orang yang lalu lalang. Namun, ya sudahlah. Kami sudah malas pindah tempat.


Dijual Eatery Surabaya, Tempat Makan Baru Di Surabaya


Malam itu, saya memesan Quesadillas Chicken dan Amarose Tea. sengaja pilih makanan yang nggak berat karena sebelumnya sudah makan. Sedangkan pilihan teman-teman saya adalah QuesadillasTuna, Nasi Tuna Lapis Bayam, Chicken Salad, Spaghetti Alfredo dan sisanya saya lupa nama minuman dan makanan penutup yang dipesan.


Quesadillas Chicken



Dijual Eatery Surabaya, Tempat Makan Baru Di Surabaya
Chicken Quesadillas

Makanan ini terlihat seperti kebab tapi yang membuat beda adalah roti tortilla yang tidak digulung melainkan dilipat berisi potongan daging ayam yang dipanggang bersama makaroni. Disajikan dengan semangkuk salad sayur dan mayo.

Rasa Quesadillasnya bagi saya agak sedikit hambar, jadi kamu bisa cocolkan dengan mayo atau saus tomat. Lebih enak kalau makannya pakai tangan karena saat saya mencoba makan dengan pisau dan garpu. Berantakan.

nasi tuna lapis bayam
Nasi Tuna Lapis Bayam


Saya suka dengan saladnya meski hanya terdiri dari selada hijau, selada merah, jagung dan irisan tomat. Rasa sausnya yang ada sedikit tambahan minyak wijen, membuat ketagihan. Enak.

Sepertinya kalau kesini lagi, saya pengin pesan Chicken Salad saja (sempat nyoba punya teman, dada ayamnya yang dipanggang dengan sedikit garam dan lada dipadu dengan salad yang segar. Perpaduan yang menarik, apalagi ada aroma minyak wijen)

Artikel Kuliner lainnya Bebek Semangat, Bebek Cita Rasa Pedas

Amala Rose Tea


Pilihan teh dijual eatery
Aneka Pilihan Teh

Teman saya sempat tertawa ketika saya hanya memesan teh, karena bagi dia harga teh 25 ribu itu terlalu mahal. Ternyata dia baru tahu bahwa di kafe-kafe, teh sekarang dihidangkan dalam bentuk teko alias ukuran besar dan bisa diminum bersama-sama. Bahkan ada kafe yang memberikan gratis isi ulang teh.

Pilihan saya jatuh pada Amala Rose Tea.

Berhubung saya bukan pecinta kopi, kalau sedang minum di kafe ya pilihannya sih teh. Banyak kafe yang menyediakan rasa teh yang unik dan enak. Seperti teh pilihan saya ini yang beraroma mawar yang manis. Rasanya mawarnya terasa dan sedikit agak pahit. Namun, enak.

Aroma dan rasanya cocok untuk diminum menjelang tidur. Bikin tenang. Warna tehnya tidak sepekat dari teh yang berasal dari daun.

So far, rasa makanan di kafe ini enak sih. Saya lebih suka menyebutnya seimbang, baik antara rasa gurih, asin, dan manis. 

ice cream thai tea
Penampakan Dessert

Makanan penutupnya juga lucu, entah ya apa namanya. Terdiri dari 1 Scoop es krim rasa keju (kalau kata teman saya kayak rasa susu dancow), crackers, permen kapas, dan pie apple. Perpaduan rasa yang manis dan asam. Kalau nggak terlalu suka manis, mungkin kamu bisa coba yang lain.

Oh ya, hari itu playlist lagu yang diputar Dijual rata-rata lagu tahun 1990-an. Membuat pertemuan kami menjadi lebih istimewa. Membuat kami terkenang dengan masa-masa kala itu.


dijual eatery surabaya
Kaca-kaca yang lebar


Hmm, sayang hasil foto saya malam itu kurang memuaskan. Padahal ambiance dari kafe ini cakep deh. Bagi kamu yang suka foto ootd, perlu tuh berfoto di area dekat kaca-kaca.

Sepertinya harus ke sana lagi.

Ada yang pernah main ke Dijual Eatery? Apa menu favoritmu?
Perihal Membagikan Pengalaman Pribadi Dalam Tulisan

Perihal Membagikan Pengalaman Pribadi Dalam Tulisan



Sebelum saya memberlakukan blog sebagai lahan pekerjaan, blog merupakan sarana yang nyaman buat berkeluh kesah. Menggantikan kegiatan menulis jurnal harian. Menuliskan segala perasaan yang mengganjal di hati dan membagikannya dengan orang lain.

Lihat saja tulisan-tulisan lama saya di media sosial yang lebih didominasi dengan tema personal/pribadi. Sengaja saya tidak menghapusnya supaya menjadi kenangan indah. Terkadang saya merasa geli sendiri kalau baca tulisan tersebut. Ya Tuhan, saya pernah mengalami masa-masa suram kala itu.

Saat itu saya masih muda dan labil. Semua persoalan campur aduk dengan emosi yang naik turun. Tidak hanya media sosial yang menjadi tempat curhat, namun berkelanjutan sampai ke blog. Blog saya kena getahnya.

Awalnya, saya pikir menumpahkan masalah pribadi ke medsos dan blog itu adalah hal yang wajar. Apalagi kala itu medsos adalah hal yang baru, jadi norak dikit bolehlah. Toh, semua orang melakukan hal yang sama.

Entah berapa kali dalam sehari memperbaharui medsos dengan celotehan, keluhan dan curhatan nggak jelas. Mana mikir orang lain suka atau tidak dengan konten yang kita buat. Pokoknya hati senang, perasaan lega setelah ‘nyampah’ di sana.

Sampai seorang teman di Facebook memberikan komentar yang cukup sengit. Intinya dia terganggu aktivitas saya yang sering memperbaharui status. Saya marah, nggak terima sampai. Wong ini linimasa akun pribadi. Terserah dong mau nulis apaan. Nggak suka mah berhenti mengikuti.

Ujungnya saya kena remove.

Berhari-hari saya memikirkan masalah ini. Bertanya dalam hati apa yang salah dengan tindakan saya. Merasa nggak enak hati, saya tanya pada beberapa teman dekat apakah dia merasa terganggu dengan kebiasaan saya ‘nyampah’ di Facebook. Satu orang bilang bahwa itu hal biasa karena dia juga melakukan hal sama tapi ada seseorang lagi yang jujur, bahwa dia nggak suka saya sering menulis status di Facebook apalagi isinya keluhan.

Oh, Oke. Ini sebuah persoalan.

Saya mulai belajar untuk menahan diri menumpahkan segala keluh kesah di medsos. Menyaring apa yang boleh dan tidak untuk dibagikan ke khalayak umum dan juga bahwa tidak semua orang harus tahu dengan segala emosimu. Hargailah mereka yang rela mengikutimu di media sosial.

Perlahan saya juga mengurangi topik curhatan di blog. Bukannya saya berhenti curhat sama sekali. Hanya saya memilih untuk mengemasnya dalam perspektif yang berbeda sehingga pembaca saya ikut mengambil manfaat dari apa yang saya alami.

Baca Juga: Dua Sisi Media Sosial 

Menulis pengalaman pribadi di media sosial atau blog bukanlah hal yang dilarang. Hanya saja berikan batasan-batasan tentang apa yang boleh ditulis dan tidak. Pikirkan juga efek jangka panjang dari tulisan kita, jangan sampai kemudian hari menyakiti banyak pihak.

Sekali tulisan itu terunggah, rekam jejak akan melekat.

Siapkah kamu dengan reaksi masyarakat yang akhir-akhir ini menjadi kejam?

Kalau tidak. Tulis saja dalam jurnal harianmu. Toh, ini hanya media. Tujuannya sama, sebagai sarana katarsis alias pelepasan emosi.


Salam,
Membuka Layanan Konsultasi Online

Membuka Layanan Konsultasi Online

membuka jasa konsultasi online


“Mbak Tika kenapa nggak buka layanan konsultasi online? Background pendidikannya mumpuni. Loh.”

Kemarin, seorang sahabat menanyakan hal ini kepada saya kala perjalanan pulang ke rumah. Kebetulan sahabat saya ini pernah berkonsultasi kepada saya perihal perkembangan anak bungsunya.

Bukan satu atau dua kali, saya memberikan konsultasi kepada orang lain. Sering. Pekerjaan ini sudah saya lakukan semenjak duduk di bangku kuliah, terlebih lagi ketika mereka tahu saya memiliki latar belakang Psikologi. Saya kerapkali dijadikan tempat untuk mengadu perihal masalah kehidupan.

Cerita ini berlanjut sampai saya bekerja. Waktu itu saya bekerja sebagai Guru Taman Kanak-Kanak yang juga merangkap sebagai Guru Bimbingan Konseling. Selain memantau perkembangan anak didik, saya menjadi rujukan bagi orang tua untuk bertanya tentang perkembangan anaknya.

Sekarang saya sudah tidak lagi mengajar, namun masih ada beberapa wali murid yang menghubungi saya pribadi dan bertanya tentang permasalahan putra-putrinya atau keluarga. Hal itu memberikan kesan yang berbeda, berarti kehadiran saya memberikan arti bagi mereka.

Baca juga: Surat dari Pembaca

Kalau ditanya kenapa saya nggak membuka akun untuk curhat online?

Mungkin, jawabannya saya belum berani merambah dunia yang luas. Masih ada sebagian orang yang masih skeptis terhadap status yang yang melekat pada diri seseorang. Seperti saya yang masih melajang membuat beberapa orang meragukan kalau saya membahas tentang ilmu parenting.

“Kamu belum tahu rasanya punya anak.”

Yah, saya paham soal itu. It’s about the mindset.
Saya lebih senang memberikan masukan pada orang-orang yang memang membutuhkan bantuan. Setidaknya saya ingin membantu permasalahan mereka berdasarkan apa yang pernah dipelajari di bangku kuliah.

Bahkan seorang Psikolog tidak boleh mengintervensi masalah orang lain, jika yang bersangkutan tidak datang sendiri untuk meminta bantuan.

So Simple.
Mungkin. Suatu hari saya akan membuka layanan curhat online semacam dear tikha. Di mana kalian bisa mengirimkan surat berisi permasalahan yang kalian hadapi yang nanti akan saya posting di blog beserta jawabannya. Kalian bisa mencoba mengirimkan surel ke kontak email (hallotikha@gmail.com) yang tersedia di bio. Sebisa mungkin saya akan memberikan solusi yang terbaik.


Jadi, haruskah saya membuka jasa konsultasi online?





Salam,
Sate Lalat, Kuliner Khas yang Hanya Bisa Ditemui di Pamekasan

Sate Lalat, Kuliner Khas yang Hanya Bisa Ditemui di Pamekasan

Sate Lalat, Kuliner Khas yang Hanya Bisa Ditemui di Pamekasan
Pedagang Sate Lalat


Belakangan ini saya baru nyadar bahwa kebanyakan konten di blog swastikha ini lebih banyak membahas tentang kuliner daerah terutama Pamekasan. Gimana lagi, namanya kampung halaman yang sering dikunjungi. Jadi, kenapa tidak saya membahasnya di blog.

Kali ini saya mau membahas soal Sate Madura. Rasanya udah nggak diragukan lagi kelezatan kuliner yang satu ini, bahkan bisa dibilang sudah terkenal ke seantero Indonesia atau bahkan mancanegara. Meskipun di Indonesia ada beberapa jenis Sate, namun Sate Madura akan selalu punya tempat di hati setiap orang.

Ciri khas dari Sate Madura adalah bumbu kacangnya yang lezat, entahlah kadang hanya dimakan sama lontong atau nasi panas saja. Rasanya nikmat. Bikin nagih deh. Yap, mungkin itu ya alasannya kenapa kuliner Sate Madura banyak diminati.

Kuliner Pamekasan lainnya: Campor Lorjuk

Pamekasan, Madura. Memiliki sajian kuliner yang unik yaitu Sate Lalat.

Eit, jangan mengernyitkan dahi dulu. Ini tidak seperti yang kamu bayangkan.

Kuliner yang satu ini memang memiliki nama unik tapi soal rasa pasti akan membuat lidahmu berdecak.


Sate Lalat Pamekasan



Sate Lalat, Kuliner Khas yang Hanya Bisa Ditemui di Pamekasan




Setiap kali ‘toron’ alias pulang kampung, menu Sate Lalat menjadi tujuan wisata kuliner kami sekeluarga. Rasanya tidak akan pernah bosan, meskipun sudah dimakan ribuan kali sejak saya masih kanak dulu.

Sate Lalat ini sebenarnya sama dengan sate madura lainnya. Berbahan dasar daging, ayam, kambing dan kelinci. Hanya saya yang membuatnya memiliki nama unik adalah ukuran dagingnya yang dipotong kecil-kecil menyerupai Lalat. Jadi, perlu digaris bawahi bahwa yang disate bukan lalat beneran ya.

Satu porsi sate lalat berisi sekitar 30 tusuk, kalau tidak salah sekarang harganya sekitar 15000 per porsinya.

Makan satu porsi itu belum cukup, maklum ukuran satenya yang mini kurang bisa memuaskan hasrat makan Sate Lalat.

Ciri khas dari Sate ini adalah bumbu kacangnya yang ditumbuk tidak terlalu halus, kental dan tidak terlalu banyak kecap. Makan sama lontong aja, rasa bumbunya udah nikmat. Bisa bikin nambah terus.


Membeli Sate Lalat Di Kawasan ‘Sae Saera’ Jalan Niaga, Pamekasan


Jika berkunjung ke Pamekasan, kamu bisa sekalian berkunjung ke kawasan Sae Salera di Jalan Niaga. Sepanjang jalan tersebut di kiri dan kanannya banyak pedagang Sate Lalat yang menjajakan dagangannya.

Selain Sate Lalat, ada banyak menu kuliner lainnya yang ditawarkan oleh para pedagang kaki lima, warung dan beberapa restoran. Hanya saja kuliner yang menjadi bintangnya di kawasan Jalan Niaga ini yaitu Sate Lalat.

Di siang hari, kawasan ini berfungsi sebagai jalan biasa. Ada beberapa resto dan warung yang buka di siang hari. Hanya saja tidak seramai di malam hari. Sejak jam 4 sore, para pedagang kaki lima mulai menggelar lapaknya. Siap menerima pembeli yang mencari sajian kuliner.

Saya kalau kesini terkadang makan di tempat sambil menikmati keriuhan malam bersama Papi dan Mami.

Cicipi juga: Gurihnya Soto Ayam Keppo Pamekasan

Kawasan kuliner ini sudah ada semenjak saya kecil. Saya ingat, Papi dan Mami sering mengajak keluarga untuk menikmati kuliner malam tiap kali pulang ke Pamekasan. Sembari bercerita, rasanya itu adalah momen yang tak terlupakan.

Kawasan ini semakin bagus, lapak-lapak yang berjualan mulai tertata rapi dan menjadi destinasi wisata kuliner bagi para wisatawan lokal saat ingin mencicipi kuliner khas madura.

Di kawasan ini juga ada yang namanya Sate Plappa. Sayangnya, saya belum punya dokumentasi yang lengkap untuk bisa ditulis di blog. Sate ini hanya buka malam hari, jadi sedikit agak ribet kalau mau mengabadikannya. Kualitas foto makanan di malam hari kan nggak seberapa bagus.

Kamu, kalau ke Pamekasan. Jangan lupa untuk mencoba Sate Lalat ya.
Pengalaman Mengajar Murid Kembar Saat Menjadi Guru TK

Pengalaman Mengajar Murid Kembar Saat Menjadi Guru TK

pengalaman mengajar murid kembar

Mengajar Murid Kembar Itu Sesuatu



Melihat linimasa salah seorang teman yang baru saja dikarunia putra kembar yang menggemaskan membuat saya teringat kenangan saat mengajar di Taman Kanak-Kanak beberapa tahun silam.

Di halaman linimasanya, dia bercerita betapa memiliki anak kembar itu luar biasa apalagi di waktu malam harus menyusui berganti. Saya nggak bisa membayangkan betapa ribetnya.

Dulu, saya pernah dipercaya mengajar anak kembar saja sudah dibuat pusing setengah mati apalagi kalau anak sendiri. Hahaha, benar kata orang teori parenting hanya berlaku di buku, sisanya percayakan pada naluri seorang Ibu ketika mendidik anaknya. Semua berbeda, Jendral.

Menjadi Guru Taman Kanak-Kanak kelihatannya saja menyenangkan karena terlihat ceria, riuh dan tak pernah sepi. Eh, tapi tunggu dulu. Apa yang kalian lihat dari luar itu hanya seperti cuplikan film yang nampak indah. Kenyataannya, untuk menyuruh anak duduk tenang di kelas selama 5 menit saja harus mengeluarkan separuh energi, belum lagi menarik minat mereka dengan suara-suara dan tingkah laku ala bocah.

Memiliki murid kembar tantangannya beda lagi apalagi jika mereka berada dalam satu kelas. Fyuh, mari menarik napas dalam-dalam.

Saya pernah dipercayai menjadi seorang wali kelas di mana ada murid kembar di dalamnya. Namanya Assyifa dan Annisa. Mereka gadis mungil kembar identik yang cantik. Saking miripnya, saya suka keliru memanggil sehingga sering diprotes oleh keduanya.

Artikel lainnya: Saya Bersyukur Pernah Jadi Guru TK

Menenangkan Mereka Itu Tidak Mudah


Menenangkan anak-anak itu bukan perkara mudah karena tiap anak membawa karakter yang berbeda sehingga dibutuhkan pendekatan yang yang berbeda.

Pun ketika menghadapi gadis kembar ini.

Keduanya memiliki kepribadian yang bertolak belakang. Annisa memiliki pribadi yang sensitif, tidak mudah didekati oleh orang lain terlebih lagi sentuhan, sebaliknya Assyifa lebih mudah didekati ketika moodnya sedang tidak baik, namun di sisi yang lain dia memiliki kecemasan yang tinggi.

Awal-awal sekolah, Annisa lebih sering menangis karena harus ditinggal ayahnya pulang. Saat si kakak mulai menangis, maka si adek pun merasa gelisah sehingga ikut menangis juga.

Saat keduanya menangis otomatis perhatian saya terpecah sehingga memilih memisahkan mereka berdua dari teman sekelasnya. Biasanya saya akan mencoba menenangkan si adik karena dia lebih mudah dibujuk. Jika si adik mulai tenang, dia akan membantu saya menenangkan si Kakak.

Jika tidak berhasil semuanya, terpaksa saya harus meminta bantuan dari sang Ayah. Sambil memberi pesan pada sang Ayah dan Ibu untuk bersabar terhadap daya adaptasi mereka berdua yang memang agak lama.

Menjelang pergantian semester, Alhamdulilah keduanya sudah bisa beradaptasi bahkan memiliki teman untuk bermain. Sudah berani bertanya dan mengemukakan pendapat. Sesekali, masih ada yang menangis jika tidak bisa melakukan sesuatu.


Kebutuhan Biologis yang Selalu Bersamaan


Mengajar murid kembar juga harus menyediakan tambahan tenaga saat keduanya ingin BAK atau BAB karena terjadi bersamaan.

Awalnya saya kira sama saja dengan yang lainnya. Saat si Adik BAK, maka saya menyuruh si Kakak menunggu di luar karena dia sedang tidak ingin kencing. Eh, belum selesai pakaikan celana buat si Adik, Kakaknya juga ingin pipis. Buahaha. Elap keringat.

Akhirnya setiap mereka ingin BAK atau BAB, saya akan menyuruh mereka untuk masuk ke kamar mandi bersama. Sebab, saya nggak mau bolak-balik kamar mandi. Memang sedikit merepotkan karena harus membersihkan keduanya secara bersamaan.

Cerita tentang: Gadis Kecil Bernama Wiwin

Karakter yang Berbeda Membutuhkan Pendekatan Berbeda


Seperti yang saya bilang di atas bahwa karakter keduanya amat berbeda sehingga sebisa mungkin memberlakukan hal yang berbeda di antara keduanya. Si Adik yang lebih mudah didekati amat membantu saya untuk mendekati si Kakak yang tengah rewel.

Begitu sebaliknya. Saat si Adik mengalami kecemasan dan mulai menangis. Saya akan meminta si Kakak untuk menenangkan si Adik. Yah, begitulah karakter mereka saling melengkapi.

Mengajar mereka selama dua tahun membuat saya belajar banyak hal tentang anak kembar dan bagaimana keduanya sudah mewarnai hidup saya. Ah, menulis kisah ini membuat saya merindukan mereka berdua. Semoga saya diingat pernah menjadi Guru kalian.


Salam,

Sang Pisang, Nugget Pisang Kesayangan Kaesang

Sang Pisang, Nugget Pisang Kesayangan Kaesang

Sang Pisang, Nugget Pisang

Sang Pisang, Nugget Pisang


Setiap kali melewati gerai Sang Pisang di Royal, saya selalu penasaran seperti apa karena aromanya benar-benar mengundang selera. Sayangnya nggak pernah terpenuhi gara-gara lupa karena selalu lewat arah yang berbeda.

Rupanya alam berkonspirasi. Saya dapat kesempatan lagi untuk mengulas makanan dari salah penyedia jasa pesan online. Salah satu tugasnya adalah menulis tentang makanan kekinian. Yas, tanpa penuh pertimbangan, saya memutuskan untuk mengulas Nugget Pisang milik Kaesang ini.

Menu utama dari Sang Pisang tentu saja nugget yang terbuat dari campuran buah pisang yang dihancurkan, tepung terigu, telur yang kemudian dikukus dan digoreng dengan tepung panir. Kemudian dikemas dengan aneka topping premium aneka rasa.

Selain Nugget Pisang, ada juga namanya Banroll yang merupakan kepanjang dari Banana Roll. Penganan ini menyerupai pisang aroma yang sama-sama dibungkus oleh kulit lumpia. Bedanya adalah Banroll ini diberi tambahan aneka topping di atasnya.


Kuliner Khas: Campur Lorjuk

Kemasan



Sang Pisang, Nugget Pisang kesayangan kaesang


Bagian menarik dari kue kekinian adalah kemasannya. Menarik dan eye catching sehingga menarik perhatian konsumen ketika membeli.

Bicara soal kemasan, Sang Pisang ini memiliki warna kemasan yang didominasi warna hitam dengan tulisan berwarna kuning, merah dan putih membuat ceria. Di bagian depan ada logo monyet yang tengah membawa pisang terlihat jenaka.

Kemasan yang sudah diperhitungkan ini membuat Sang Pisang pantas dijadikan buah tangan saat berkunjung ke rumah sanak famili.


Artikel Kuliner lainnya:Pempek Farina Surabaya

Rasa


Saya memesan dua varian menu dari Sang Pisang yaitu Nugget Pisang Strawberry dan Banroll Blueberry melalui jasa pengiriman makanan daring. Saya butuh yang praktis dan langsung makan ketimbang muterin mall hanya demi makan ini.

Nggak usah menunggu lama, pesanan saya datang masih dalam keadaan hangat. Aroma gurih berpadu manis udah tercium begitu saya mengeluarkannya dari kantong plastik.

Hmm.

Nugget Pisang Strawberry


Sang Pisang, Nugget Pisang


Kalau saya tidak salah hitung, satu kotak berisi 10 potong Nugget Pisang berukuran sedang. Bentuknya hampir sama dengan Nugget pada umumnya yaitu persegi panjang dan tidak terlalu tebal yang dilapisi topping Strawberry yang menyerupai pasta.

Dari segi tekstur, Nugget Pisangnya Empuk.. Oh iya, juga tidak terlalu kering sehingga sedikit berminyak.

Rasa Nuggetnya sendiri tidak terlalu manis dan masih terasa pisang walaupun lebih dominan campuran tepungnya.

Bagi saya yang tidak terlalu menyukai rasa pisang, Nugget Pisang bisa menjadi alternatif. But, pasta Strawberrynya terlalu manis. Lebih cocok untuk penyuka kudapan manis.


Kuliner lainnya: Bebek Semangat Kusuma Bangsa

Banroll Blueberry


Sang Pisang banroll blueberry


Sama halnya dengan Nugget Pisang, satu kota Banroll ini terdiri dari 10 buah yang bentuknya menyerupai ukuran jari tangan dengan siraman topping Blueberry yang lebih cair dan lengket.

Banroll ini lebih terasa pisangnya karena terbuat dari potongan buah pisang yang digulung dengan kulit lumpia dan digoreng. Jadi, saat digigit akan lebih terasa pisangnya. Saya cuman makan sedikit karena tidak terlalu suka rasa asli dari pisang.

Kulit lumpianya tidak terlalu renyah dan alot. Pas ketika digigit. Rasa topping Blueberrynya juga tidak terlalu manis. Cukup bisa mengurangi rasa asam dari pisang. Hanya saja ketika makan Banroll ini letakan tissue di dekat kalian sebab toppingnya rentan berceceran dan bikin lengket.

Secara keseluruhan, Sang Pisang, Nugget Pisang merupakan kudapan yang bisa diterima lidah dan bisa dijadikan alternatif oleh-oleh bagi sanak keluarga. Harganya juga cukup bisa dijangkau yaitu Rp. 25000 per/kotak. Itu harga yang saya beli melalui pemesanan Go Food sih.

Ada yang sudah pernah coba juga?
8 Hal yang Harus Diperhatikan Para Wanita Supaya Aman Saat Solo Traveling

8 Hal yang Harus Diperhatikan Para Wanita Supaya Aman Saat Solo Traveling




8 Hal yang Harus Diperhatikan Para Wanita Supaya Aman Saat Solo Traveling


Bepergian sendiri tentu saja menjadi hal yang menyenangkan. Kita bebas menentukan kemana arah langkah kaki tanpa takut merasa bersalah sama teman seperjalanan karena harus mengikuti kemauan mereka atau kita. Selain itu, juga tidak ada beban untuk saling menunggu.

Bawaannya bebas.

Namun, Solo Traveling juga bisa menjadi bencana terlebih lagi bagi seorang wanita. As you know, kebanyakan kasus-kasus kejahatan yang terjadi pada Turis biasanya menimpa wanita. Bukannya nggak boleh seorang wanita bepergian sendiri, hanya saja untuk melakukan hal tersebut dibutuhkan persiapan yang benar-benar matang. Sehingga bisa meminimalisir kejadian-kejadian yang tidak diinginkan selama jalan-jalan sendiri.

Nah, kira-kira apa saja yang harus dipersiapkan agar perjalanan para wanita tetap aman saat melakukan Solo Traveling?

Baca jugaPengalaman Pertama Naik Cable Car di Genting Highland

Riset Dengan Lengkap


Sebelum melakukan perjalanan, ada baiknya kamu melakukan riset yang menyeluruh: seperti apa keadaan kota/negaranya, sistem transportasi, tempat wisata yang unik, makanan tingkat kriminalitas, tempat penginapan yang aman dan nyaman, dll.

Kamu bisa mendapatkan informasi tersebut melalui ulasan-ulasan yang pernah ditulis oleh seseorang yang pernah berkunjung ke sana atau bisa melalui grup-grup travelling di media sosial yang bisa memberikan umpan balik langsung atas pertanyaan-pertanyaan yang ingin kamu tahu.

Kamu juga bisa bertanya pada orang-orang lokal sana yang bisa kamu temui di media sosial seperti Facebook, instagram,dll. Orang lokal bisa memberimu banyak informasi yang tidak kamu temukan dari ulasan perjalanan orang lain.

Saat sampai di negara tujuan, jangan berhenti melakukan riset. Tanyakan pada pemilik rumah/apartemen yang kamu sewa tentang daerah-daerah yang memiliki tingkat kriminalitas tinggi. Sehingga kamu punya gambaran akan kemana.

Pastikan juga memiliki rencana cadangan, jika tidak memungkinkan untuk mengunjungi area/tempat wisata tertentu.

Jangan malu untuk bertanya sebanyak apapun karena sebuah informasi walaupun hanya sedikit banyak bermanfaat.

Beritahukan Detail Rencana Perjalanan Kepada Keluarga


Jangan samakan Solo Traveling dengan kabur dari rumah. Komunikasikan rencana perjalananmu kepada anggota keluarga dan teman. Berikan rincian detail dari itinerary (termasuk semua kontak yang kamu miliki: media sosial, nomor telepon selama berada di sana dan jika perlu nomor tempat kamu menginap) sehingga apabila terjadi peristiwa yang tidak diinginkan. Mereka akan mudah untuk melacaknya.

Baca juga: Pengalaman Pertama Naik Pesawat terbang

Tahu Tempat-Tempat yang Aman Jika Terjadi Sesuatu


Saat bepergian sendiri, pastikan kamu tahu di mana letak tempat-tempat aman seperti Kantor Polisi, Pusat Informasi, Supermarket dan tempat-tempat keramaian.

Kamu tidak akan pernah tahu niat dari seseorang, pastikan untuk selalu berada di tempat terbuka dan ramai yang memungkin untuk menarik perhatian orang banyak saat terjadi hal yang membahayakan.


Bawa Peralatan Keamanan Pribadi


Selalu berjaga-jaga.

Demi keamanan, kamu bisa membekali diri dengan alat-alat yang mudah digunakan tapi bermanfaat untuk membantu di saat ada kejadian berbahaya, seperti: semprotan merica, alat kejut listrik, bolpoin atau bahkan peluit.

Letakan dalam tas sehingga mudah untuk dijangkau.


Baca Artikel lainnyaBatiqa Hotel Surabaya

Jangan Menerima Tawaran Gratis

Siapa yang menolak dengan hal gratisan?

Namun, kalau sedang berada jauh dari negara sendiri mungkin perlu dipertimbangkan lagi. Jangan mudah menerima pemberian dari orang yang baru kamu kenal, entah itu makanan, minuman, tempat menginap, tumpangan gratis, dll.

Lebih baik bersikap waspada daripada terjadi sesuatu hal buruk dalam perjalananmu.


Hindari Jalanan/Tempat yang Sepi


Hindari tempat-tempat dan jalanan yang sepi. Area seperti itu biasanya sering dimanfaatkan sebagai lokasi melakukan tindak kejahatan.

Sebisa mungkin jangan pulang terlalu malam sehingga memungkinkan kamu masih menemukan keramaian ketika pulang.


Jangan Berpenampilan Mencolok


Demi memiliki konten kece di Instagram, beberapa orang mempersiapkan pakaian keren. Jika kamu bepergian dengan banyak orang tidak masalah karena keamananmu bisa terjaga.

Kalau sedang Solo Traveling, ada baiknya menggunakan pakaian yang biasa saja dan nyaman. Selain mempermudah ruang gerakmu, pakaian tersebut tidak akan menarik perhatian banyak orang. Ya berbaurlah seolah-olah kamu orang lokal.

Hindari juga menggunakan perhiasan dan aksesoris yang membuat orang tidak bisa melepaskan pandangan darimu.


Kenakan Pakaian Dalam yang Memiliki Kantung Sehingga Bisa Menyimpan Barang Berharga


Untuk menghindarkan dari tindakan pencopetan, kamu bisa meletakan barang berharga seperti paspor, uang, handphone di tempat yang terpisah dan tersembunyi.

Sekarang ini banyak model pakaian dalam yang memiliki kantung khusus di dalamnya yang berfungsi untuk menyimpan barang berhargamu sehingga lebih aman. Atau kamu bisa gunakan tas pinggang yang bisa kamu sembunyikan dibalik pakaianmu.

Tips di atas ini sebenarnya tidak hanya dikhususkan pada para wanita supaya tetap aman saat Solo Traveling tapi juga bisa diaplikasikan kepada semua orang yang juga ingin melakukan perjalanan.




Selamat berjalan-jalan.