Cerita Teman Perjalanan

Cerita Teman Perjalanan

cerita teman perjalanan, three people, in the beach



Kriteria Teman Perjalanan



Bepergian sendiri memang menyenangkan, saya jadi bebas ingin menentukan kemana kaki ini melangkah, sekehendak hati atau bahkan pergi berlama-lama di suatu tempat hanya untuk mengeksplorasi tanpa ada yang ditunggu. Nggak perlu drama, karena salah satu sibuk berbelanja dan saya tidak bisa mengimbanginya.

Saya memang jarang bepergian sendiri, kebanyakan pergi bersama keluarga atau hanya bertiga dengan Mami dan Papi. Saat bepergian bersama, saya biasanya sering mendapatkan tugas sebagai tukang dokumentasi. Sibuk memotret orang lain, sehingga kadang tidak bisa menikmati perjalanan dengan maksimal. Itu yang kadang membuat saya kesal setengah mati.

Kadang saya berkhayal, pengin punya teman perjalanan yang mengasyikkan. Sehingga bisa menikmati liburan yang menyenangkan. Dalam artian di sini semua orang bahagia saat jalan bareng sehingga sehabis liburan aura senang itu masih menguar. Bukankah itu tujuan dari jalan-jalan, kan?

Lantas seperti apa teman perjalanan yang asyik itu menurut saya?


Mau Diajak Ekplorasi


Berhubung saya suka eksplorasi tentu saya mau patner yang tahan diajak berkeliling di satu lokasi. Bukan yang buru-buru pergi setelah dia mendapatkan foto bagus untuknya lantas memaksa orang lain pindah lokasi.

Big no.

Seirama


Teman travelling yang menyenangkan menurut saya itu harus seirama, di sini maksudnya sebisa mungkin mereka mempunyai satu kesamaan misalnya suka foto, suka belanja dll.

Kenapa begitu?

Dengan memiliki kesamaan, kita jadi semakin mudah untuk menyusun rencana perjalanan sehingga semua orang bisa merasakan bahagia saat liburan serta mengurangi kecenderungan untuk saling bertengkar.


Bisa Motret


Beberapa kali saya jalan selalu dapat teman perjalanan yang kurang mengerti tentang fotografi. Bukannya bisa menghasilkan foto perjalanan yang apik untuk diri sendiri, saya malah disibukkan untuk mengambil gambar dia.

Giliran saya meminta bantuan, eh hasilnya malah jauh dengan apa yang dibayangkan. Terpaksa saya hanya bisa memotret pemandangan saja daripada tidak menghasilkan konten sama sekali.

Setidaknya memiliki kemampuan dasar memotret itu perlu sehingga kalau lagi jalan bersama bisa saling bergantian sehingga semuanya sehabis liburan bahagia karena banyak stok foto.

Memahami Kondisi Teman Lainnya

Pernah nggak kamu pergi sama seseorang yang mementingkan dirinya sendiri?

Saya pernah dong.

Teman saya ini kalau sudah jalan kadang ngeluyur saja. Dia lupa kalau lagi jalan sama saya. Jalannya cepat dan saya nggak bisa mengimbangi. Alhasil saya menunggu dia di tempat makan saja daripada pingsan.

Cerita yang berbeda, suatu hari jalan sama teman yang suka banget nakut-nakutin, sok tegas gitu. Ketika kita lagi asyik pilih-pilih sudah diancam jangan sampai telat ya. Giliran dia asyik belanja, saya disuruh nunggu berjam-jam. Sudah gitu santai aja datangnya. Pengin ditimpuk pakai koper.

Buat saya memahami kondisi orang lain ketika jalan bersama itu penting karena kita jalannya sama manusia bukan sama koper yang nggak punya perasaan.

Jalan sama orang lain itu memang memiliki dinamika yang berbeda, bersiap-siaplah menghadapi kondisi yang tidak ‘asyik.’ Jika kamu tidak mau terjebak dalam situasi perjalanan yang tidak menyenangkan bersama teman. Mungkin solo travelling adalah pilihan yang tepat.
20 Question About My Life

20 Question About My Life

20 Question, woman with hijab, swastikha maulidya mulyana



Setelah sebelumnya pernah membuat postingan tentang 25 Question About My life, kali ini aku mau bikin postingan sejenis tapi dengan 20 pertanyaan yang berbeda dan tentunya aku berusaha mau menjawab dengan agak lebih panjang. Sehingga tulisannya jadi lebih panjang.

Nggak ada tujuan apapun kenapa aku membuat postingan ini. Tahun ini rencananya, aku ingin lebih banyak menulis mengenai kehidupan sehari-sehari seperti dulu yang sering aku lakukan.

Jika kamu penasaran, silakan dibaca sampai habis ya


Apa yang saya cintai dari hidup?


Meskipun kehidupan tidak mudah, aku bersyukur karena dilahirkan di keluarga yang memberikan dukungan, memiliki lingkungan pertemanan yang baik serta pekerjaan yang diimpikan.

5 hal yang membuat kamu tersenyum?


Film komedi, lelaki tampan, jatuh cinta, menyapa orang lain, mendapat uang banyak.

Apa yang kamu Syukuri Hari Ini?


Bisa bangun pagi, menyantap makanan yang enak dan bisa melakukan aktivitas yang disukai, ditambah rejeki dari Allah.

Bagaimana reaksi kamu terhadap perasaan negatif?


Seringkali kalau benar-benar sedang marah aku lebih mudah menangis, sensitif dan rasanya pengin tidur aja seakan-akan energi sudah tersedot habis.

Apa yang membuat kamu sedih?


Berhubung aku punya perasaan yang peka, alhasil gampang banget sedih bahkan ketika melihat tayangan film atau mendengar lagi sedih. Ditambah sedang mengalami PMS. Kombinasi yang sempurna, bukan?

Bagaimana kamu mendeskripsikan 'Hari yang sempurna'?


Hari yang sempurna saat semua yang aku lakukan berjalan semestinya. Selain itu lingkungan dan semesta ikut mendukung.

3 Kata yang menggambarkan tentang diri kamu?

Sensitif, senang berteman dan bawel

Apa arti kebahagiaan bagi kamu?


Bahagia buatku adalah ketika aku bisa melakukan apa yang aku sukai. Entah itu merupakan hal yang sederhana.

Apa pekerjaan Impian kamu?


Dokter. Buatku Dokter itu pekerjaan yang keren. Selain menyembuhkan orang, seorang Dokter tentunya terlihat keren dengan jas putih dan stetoskop. Adem aja lihatnya.

Apa yang membuatmu terdistraksi dari pekerjaan?


Nonton drama korea, ini kegiatan yang bikin aku malas melakukan aktifitas lain. Kalau sudah asyik nonton akhirnya lupa semua. Hal lain yang gampang membuatku teralih dari pekerjaan adalah instagram. Sama halnya dengan nonton drakor, bermain-main di instagram itu juga bikin lupa waktu.

Bagaimana kamu menghabiskan hari minggu?


Di hari minggu, aku lebih suka menghabiskan waktu di kamar. Nonton drama korea atau baca buku. Terkadang memotret dan membuat tulisan baru di blog.


Apa lagu kesukaanmu?


Sebenarnya aku punya banyak lagu kesukaan, namun kalau disuruh memilih jawabannya Blue Night by MLTR, Jangan Menyerah by Dmasiv, Love Scenario by Ikon.


Apa yang ingin kamu katakan pada dirimu di masa lalu?


Tika, terima kasih sudah menjadi pribadi yang kuat selama ini. Aku tahu,semuanya tidak pernah mudah, tapi kamu sudah melakukan yang terbaik selama ini.

Semangat.

Kamu ingin dikenal sebagai apa?


Jika dikasih kesempatan untuk terkenal. Aku lebih ingin karya-karyaku yang diakui khalayak umum. Sehingga orang tidak menilai diriku secara pribadi.

Film/Drama yang baru kamu tonton akhir-akhir ini? Genre apa?


Film korea judulnya Ordinary People, genrenya drama. Berkisah tentang Guru Olahraga sebuah SMA yang membantu muridnya dalam melacak keberadaan temannya yang menghilang.

Pada akhirnya dia menemukan sebuah konspirasi besar yang berhubungan dengan hilangnya seorang siswa.

Apa yang kamu banggakan menjadi seorang dewasa?


Menjadi dewasa bagiku berarti memiliki kendali penuh atas pikiran dan keputusan hidup. Sebab apa yang kamu lakukan merupakan tanggung jawab sendiri. Beda dengan masa kanak-kanak, di mana seringkali ada campur tangan orang tua dalam menentukan hidup.

Bagaimana cara kamu merayakan hari ulang tahun?

Dulu, bisa dibilang aku antusias merayakan ulang tahun dengan keluarga. Biasanya kami makan bersama, terkadang ada ritual makan kue ulang tahun. Namun, belakangan ini aku lebih suka merayakan hari ulang tahunku dengan menulis di blog. Semacam sebuah surat untuk aku kenang.


Di mana kamu akan tinggal 5 tahun ke depan?


Tidak ada yang bisa menebak aku akan tinggal di mana 5 tahun ke depan. Kemungkinan besar di Yogya. I love Jogja, dan jika ada jodoh aku ingin sekali tinggal di sana. Semoga saja.

Jika kamu bisa tinggal di mana saja. Di mana kamu akan tinggal dan kenapa?


Aku pengin tinggal di Jepang, karena merupakan salah satu tempat impian terlebih lagi Jepang terkenal dengan teknologi, keteraturan dan negaranya yang bersih. Kemungkinan besar aku akan betah di sana meskipun biaya hidupnya lumayan tinggi.

Apa 3 hal yang kamu lakukan sebelum tidur?


Ada banyak hal yang sering lakukan menjelang tidur, biasanya berganti-ganti sesuai mood, namun ada 3 kegiatan tetap yang biasa saya lakukan: main-main di instagram atau pinterest untuk sekadar menyimpan gambar, terkadang saya suka cari-cari barang di shopee hanya untuk dimasukkan ke dalam keranjang, terakhir pastinya sholat isya sebelum tidur.


well, rasanya menyenangkan bisa menanyakan beberapa pertanyaan untuk diriku sendiri. Semacam sebuah pembelajaran tentang bagaimana aku mengenal diriku sendiri. Kapan-kapan bakal bikin pertanyaan semacam ini lagi yang tentunya lebih banyak.

Selamat Membaca,


Saya Membenci Perayaan Tahun Baru

Saya Membenci Perayaan Tahun Baru

fireworks, pergantian tahun, malam tahun baru


Saat masih kanak-kanak, mungkin saya amat menantikan datangnya malam pergantian tahun. Kenapa tidak? Malam Tahun Baru itu menjadi suatu hal yang menarik untuk anak-anak, termasuk saya.

Dahulu, ketika saya masih tinggal di Madura. Malam Tahun Baru merupakan sebuah perhelatan yang mewah. Pesta kembang api, keramaian dan banyak makanan yang dijual merupakan sesuatu yang jarang dilihat, sehingga kerap kali saya dan keluarga tidak pernah melewatkannya.

Kami sengaja mengendarai mobil sekitar jam 10 malam ke arah Pelabuhan, di mana puncak perayaan pergantian tahun biasa diadakan. Di sana orang-orang sudah berjubel di antara gelapnya malam dan dinginnya udara. Tak lupa suara ombak yang berdebur di tengah laut menambah keramaian. Seringkali, saya bertemu beberapa teman sekolah yang juga turut serta dalam kemeriahan itu.

Sembari menunggu detik-detik puncak perayaan, biasanya kami bisa menikmati aneka kudapan yang dijual oleh Penjaja Makanan. Merapatkan genggaman tangan karena semakin malam orang-orang terus berdatangan, rasanya nggak asyik kalau terpisah dari Mami dan Papi. tepat jam 00.00, semua orang membunyikan terompet, kapal-kapal yang bersandar tak mau ketinggalan dengan membunyikan klaksonnya. Langit malam yang gelap mendadak penuh warna-warna yang menyala-nyala dengan suara yang cukup menggelegar. Lalu, 10 menit kemudian keramaian mulai mencair, orang-orang pulang ke rumah termasuk saya dan keluarga.

Malam Tahun Baru artinya saya boleh tidur lebih malam. Jika di hari-hari biasanya, tidur sekitar jam 20.00, pada malam 31, saya bisa tidur di atas jam 12. Bonusnya saya bisa bangun siang alias mbangkong kalau kata orang Jawa. Yap, selain kemeriahan, tahun baru identik dengan bangun kesiangan.

Saya tidak ingat kapan tepatnya berhenti mengistimewakan malam pergantian tahun. Mungkin ketika usia menginjak sekitar dua puluh lima tahun. Selain kondisi tubuh yang sudah tidak bisa begadang alias tidur malam, alasan lainnya saya mulai membenci suara-suara keras. Menimbulkan perasaan tidak nyaman di dada yang membuat gelisah.

Penghujung tahun 2019 kemarin, saya memilih tidur awal. Mungkin sekitar jam 8 malam, terlebih hari itu saya tengah datang bulan, rasa kantuk tidak dapat dipertahankan. Tepat jam 00.00, saya terbangun karena suara petasan yang berasal dari tetangga sebelah. Cukup nyaring dan membuat tidur kami terganggu. Saya sempat ngomel-ngomel namun pada akhirnya bisa tertidur kembali. Eh, terdengar lagi suara petasan yang lumayan kencang. Hiks, ingin rasanya saya memaki tetangga.

Entah apa nikmatnya merayakan pergantian tahun, kalau pada akhirnya kamu membuat orang lain terganggu.

Suara petasan yang bersahutan membuat saya membenci malam pergantian tahun.