My Hijab Story: Sebuah Janji di Masa Kecil

My Hijab Story: Sebuah Janji di Masa Kecil



Holla,

Kapan pertama kali mengenakan hijab?

Pertanyaan itu muncul dari seorang kawan yang juga blogger. Pertanyaan itu pula yang pada akhirnya membuat saya ingin bercerita pada kalian tentang perjalanan berhijab.

Kali ini saya berkolaborasi sama Ayu. Untuk postingan ayu tentang pengalaman berhijabnya bisa dibaca di sini ya: 3 Tantangan Ketika Memutuskan Mengenakan Hijab

Saya mengenakan Hijab menjelang kenaikan kelas 2 SD. Tidak ada paksaan dan permintaan dari orang-orang di sekitar saya.

Keinginan menggunakan hijab sendiri lahir begitu saja saat saya terbaring lemah di rumah sakit. Seakan ada yang membisiki, saya membuat janji pada diri sendiri. Saat ke luar dari rumah sakit nanti, saya ingin mengenakan hijab. Perlu diketahui saya saat itu cukup lama dirawat di RS hampir sebulan lebih berada di ruang ICU. Kondisi kesehatan saya sedikit memburuk pasca operasi.

Cerita Tentang Gadis Kecil Bernama Wiwin

Cerita Tentang Gadis Kecil Bernama Wiwin

Cerita Tentang Gadis Kecil Bernama Wiwin

Aku bertemu dengannya di hari pertama mengajar. Hari itu untuk kali pertama aku menjadi seorang Guru Taman Kanak-Kanak setelah setahun lulus kuliah. Kupikir saat menyelesaikan studi sarjana, aku akan segera mendapatkan kerja ternyata tidak. Aku harus menunggu satu tahun untuk mendapatkan pekerjaan.

Hari itu aku datang agak terlambat, sebelumnya aku tidak mengetahui letak lokasi sekolah tempatku mengajar. Kami sempat tersesat hingga cukup terlambat sampai di sekolah. Sekolah tempatku mengajar tidak sebesar yang kupikirkan. Luas bangunannya sekitar 44 m2. Saat kali pertama datang, keadaanya tidak sebagus itu.

Aku diperkenalkan kepada rekan sesama guru dan juga murid-murid. Mereka melihatku seperti sesuatu yang baru. Ada yang malu-malu dan ada satu orang anak yang langsung menempel kepadaku. Jujur, aku gugup sekali saat itu. Walaupun aku sudah memiliki rekam jejak yang bagus saat bersama anak-anak. Tetap saja hari pertama membuatku gugup.

Baca tentang: Kisah Gaji Pertamaku

5 Pilihan Hotel Murah di Jakarta Dengan Kolam Renang

5 Pilihan Hotel Murah di Jakarta Dengan Kolam Renang

Jakarta. Siapa yang tidak terpesona dengan ibukota Jakarta? Kemajuannya yang pesat berpadu dengan peninggalan sejarah. Jakarta punya banyak museum bersejarah yang bisa dikunjungi, sekaligus tempat wisata yang menarik bagi siapa saja. Tak terkecuali bagi wisatawan internasional.
Hotel di Jakarta pun banyak didirikan. Bisnis perhotelan memang menarik di kota ini, karena selain kota metropolitan yang sudah pasti ramai, bicara hotel bukan cuma bicara penginapan. Mungkin kamu juga termasuk orang yang suka menjauhkan diri sejenak dari rutinitas, dengan menginap di hotel, entah dengan beristirahat atau menikmati aktivitas berenang?


Safin Inn Hotel


sumber: safin-inn.com
Berlokasi di Jl. Abdul Majid, kawasan Cipete, Jakarta Selatan. Safin Inn termasuk hotel bintang 2. Hotel dengan 40 kamar ini menyediakan pelayanan dan fasilitas terbaik bagi tamu, di antaranya menyediakan AC, TV, restoran, Wi-Fi di kamar maupun area umum, layanan kebersihan, termasuk menyediakan fasilitas kolam renang.
Hotel ini dekat dengan beberapa pusat perbelanjaan, seperti Cilandak Townsquare, ITC Fatmawati, Blok M Plaza dan Pondok Indah Mall.
Safin Inn Hotel menawarkan tarif mulai dari Rp. 210.744 per malam.

Sun Rise House


sumber:sunrisegroup.co.id
Berlokasi di Jl. Setiabudi, Jakarta Selatan, dekat dengan pusat bisnis, universitas, dan pusat perbelanjaan, Sun Rise House merupakan akomodasi yang ideal untuk para backpacker. Sun Rise House memiliki 30 kamar, dan menyediakan fasilitas seperti AC, Wi-Fi, dan kolam renang. Kebersihan dan desainnya yang modern memberikan kamu pengalaman yang menyenangkan selama menginap di hotel ini, baik saat berlibur bersama keluarga, teman sepermainan  ataupun karena ada urusan bisnis.
Tarif kamar yang ditawarkan mulai dari Rp. 192.198 per malam.

Takes Mansion & Hotel

sumber: takesmansionhotels.com

Berlokasi di Jakarta Pusat, yaitu di Jl. kebon sirih, Take Mansion & Hotel memiliki 63 kamar dengan desain interior yang nyaman dan modern. Fasilitasnya yang lengkap, antara lain AC, wi-fi di setiap kamar dan area umum, kolam renang, coffee shop, hotel ini cocok untuk kamu menginap bersama keluarga. Tarif kamar termurah ditawarkan mulai dari Rp. 330.166.

Hotel Alia Matraman


sumber: aliamatraman.com
Hotel ini berlokasi di Jl. Matraman Raya, Jakarta, dengan tarif kamar termurah mulai Rp. 245.868 per malam. Hotel Alia Matraman memiliki 96 kamar, dengan fasilitas lengkap seperti AC, wi-fi, kolam renang, dan pelayanan kebersihan yang membuat kamu have fun selama menginap disini. Menginap di Hotel Alia Matraman, kamu dapat berjalan-jalan ke Komplek Pasar Jatinegara yang sangat dekat. Selain itu, kamu dapat mencapai Stasiun Kereta Jatinegara dalam waktu 10 menit.

The Gloria Suites Jakarta – Serviced Apartment Grogol

sumber:@gloriasuites
Berlokasi di jl. Kyai Tapa, Grogol Jakarta Barat. The Gloria Suites Jakarta memiliki 81 kamar dengan tarif kamar mulai Rp. 266.943 per malam, dengan fasilitas lengkap, antara lain AC, shower, kulkas, coffee maker, channel TV premium dan tentu saja Wi-Fi. Tempat ini juga dilengkapi dengan kolam renang.
The Gloria Suites Jakarta memiliki desain ruangan yang simple, sehingga memaksimalkan kenyamanan kamu selama beristirahat. Tempat ini juga sangat mendukung jika kamu ingin hunting foto selama menginap disini.
Banyak hotel di Jakarta yang menyediakan kolam renang. Bahkan meskipun bukan hotel yang megah, hotel-hotel tersebut justru sangat memperhatikan pelayanan terutama segi kebersihannya. Jangan heran, karena banyak juga warga Jakarta yang memang gemar olahraga yang satu ini di tempat yang sudah mereka tahu kebersihannya. Kalau kamu suka menginap di hotel dan hobi dengan olahraga ini juga, mendapat hotel dengan fasilitas kolam renang tidak berarti harus mencari hotel dengan tarif mahal.

 Salam,

Patah Hati Di Usia 30-an, Hmm

Patah Hati Di Usia 30-an, Hmm



Holla,

Saat menuliskan postingan ini, aku tengah meraba-raba kapan tepatnya terakhir aku jatuh cinta. Ah, mengingatnya saja membuatku pusing tujuh keliling. Belakangan ini, cinta bukan lagi tujuan hidupku. Aku sibuk menata mimpi yang dulu perah kutinggalkan. Aku ingin bahagia dengan mimpiku karena tidak akan pernah ada yang tahu kapan itu akan berakhir.

Bukan berarti aku tak peduli urusan cinta. Sebagai manusia, ada kalanya rasa sepi membelengguku dan mendapatkan sebuah kenyataan aku tak punya seseorang untuk bersandar. Teman? Mana mungkin aku menyandarkan diri 24 jam pada seorang teman. Tentu saja aku menginginkan patner yang bisa kuajak ngobrol di tengah malam atau mendapatkan pelukan hangatnya ketika aku lelah dengan yang kujalani.

Nah, kalau bicara soal cinta pasti sepaket dengan yang namanya patah hati. Nggak bisa dipungkiri. Ketika kita jatuh cinta dengan seseorang, maka bersiaplah untuk patah hati. Aku memang tidak mendoakan diriku untuk terus-terusan patah hati. Hanya saja mempersiapkan yang terburuk.

Nah, postingan kolaborasi dengan Wulan Kenanga kali ini perihal:  Patah Hati Di Usia Siap Menikah

Baca juga ya postingan Wulan: Patah Hati Di Usia Siap Nikah

5 Peristiwa yang Bisa Mengganggu Acara Liburan

5 Peristiwa yang Bisa Mengganggu Acara Liburan


Take Your Luggage and Enjoy

Setiap kali merencanakan sebuah liburan, pasti kita menginginkan semuanya berjalan sempurna sesuai rencana. Tidak ada drama-drama kecil yang bisa mengganggu kenyamanan saat liburan. Sayangnya, ada saja peristiwa yang terkadang berada di luar kendali membuat rencana liburan tenang, damai dan tanpa drama itu tidak bisa terlaksana. 

Apa saja sih kira-kira?

Datang Bulan/Haid


Sebagai seorang wanita yang namanya datang bulan itu adalah kodrat. Repotnya kalau pas lagi liburan tiba-tiba datang bulan. Memang sih bisa kita prediksi sebelumnya, tapi namanya yang berhubungan dengan hormonal kadang nggak pasti. Bisa datang lebih cepat dan kadang terlambat.

Saya sendiri pernah beberapa kali mengalami haid saat liburan. Kalau pas bepergiannya masih di area Indonesia sih nggak masalah. Beda lagi kalau sedang berada di negeri orang. Kalau nggak salah saat itu saya sedang berlibur bersama keluarga ke Malaysia dan Singapura

Awalnya saya sih senang aja begitu tahu sebelum berangkat datang bulan. Setidaknya saya tidak perlu membawa mukena dalam tas sehingga sedikit mengurangi beban. Ternyata, datang bulan di negeri orang lebih ribet. Saya harus sering-sering ke kamar mandi untuk ganti pembalut dan tahu sendiri dong rata-rata toilet di sana kering. Fyuh, harus bawa-bawa botol air ke kamar mandu untuk membersihkan diri di bawah tatapan galak penjaga toilet. Apesnya lagi kalau perjalanan panjang dan tidak memungkin berhenti di toilet. Hiks, lumayan bikin lecet-lecet dan gerah.


Artikel Liburan Lainnya: Hunting Foto di House Of Sampoerna