Pengalaman Mengantri Membeli Handphone

Pengalaman Mengantri Membeli Handphone

Pengalaman Mengantri, mengantri, antrian



Pengalaman Mengantri Membeli Handphone



Beberapa tahun silam, saya dan Mbak Dini (kakak perempuan) pernah ikutan mengantri untuk membeli handphone Nokia. Waktu itu, brand tersebut mengeluarkan model baru dengan keyboard Qwerty yang bisa terbilang masih jarang.


Ketika tahu bahwa akan ada pembelian langsung, kami antusias untuk ikutan. Selisih harga yang ditawarkan bisa dibilang lumayan daripada ketika harga barang tersebut beredar di pasaran (otak dagang mulai bermain).


Malam itu kami mulai mencari tahu lagi lebih detail, jam berapa acara dimulai sehingga bisa mempersiapkan diri. Tentunya malam itu kami tidur lebih awal supaya kondisi tetap prima selama acara berlangsung.


Pagi hari, sempat ada pembicaraan serius di antara kami berdua. Keraguan muncul, akankah kami siap untuk melakukan hal ini. Yah, maklum seumur hidup belum pernah beli barang yang harus mengantri panjang. Mba Dini sempat pesimis karena nantinya kondisi akan ramai serta khawatir dengan kondisi kesehatan saya. Well, pada akhirnya kami tetap lanjut untuk berkerumun bersama ratusan orang sekalian mau sedikit melakukan pengamatan.



Kelakuan Orang Ketika Mengantri


Kami berdua sampai di lokasi sekitar jam 08.00 pagi, sudah terlihat antrian yang mengular di depan lobby Royal Plaza. Padahal acara peluncurannya akan dilakukan tepat jam 10.00. Terlihat antusias warga Surabaya yang luar biasa.


Jika ingin mengamati karakter orang lain, lihatlah saat mengantri.  


Sembari berbaur dengan antrian, saya asyik mengamati karakter para orang-orang dalam barisan. Ada yang datang dengan pakaian kaos oblong model singlet, celana pendek lengkap dengan topi dan kacamata hitam. Ada juga yang bawa koran, jika lelah bisa duduk di bawah. Ada juga yang pakai joki, kayaknya sih penjual handphone di mall, pakai jasa babysitter anaknya, dilengkapi sama payung.

 

Kami berdua?


Pakai baju biasa aja dengan bahan kaos yang adem dan menyerap keringat, polosan nggak pakai topi karena sudah pakai hijab dan tidak lupa pakai sunblock biar tidak gosong. Oh iya, tidak ketinggal dua botol air mineral.


Semakin siang, antrian makin panjang. Matahari semakin naik. Mulailah diuji ketahanan diri. Emosi mulai naik sedikit, gesekan sama yang di depan saja sudah memicu pertengkaran. Saya malah ngajak ngobrol sama orang yang di depan.


Sekitar jam 09.00, datang seorang wanita yang tiba-tiba mencolek saya. Bertanya pada kami, apakah boleh menyela antrian. What? Kami berdua saja sudah rela datang pagi demi dapat antrian di bagian depan, ini perempuan baru datang minta tempat. 


Saya menolak dong,eh si dia ngerayu Bapak di bagian depan. Kami berdua membisiki si Bapak agar ikutan menolak, masak iya rela memberikan tempatnya untuk orang yang tidak dikenal, dan terlebih lagi wanita tersebut dalam keadaan sehat bugar.  Bapak tersebut ikutan menolak, perempuan muda tersebut pergi meninggalkan kami.


Rupanya, perempuan tersebut berhasil merayu lelaki muda yang berada beberapa langkah di depan kami. Dia pun berhasil menyela antrian. Saya cuman ketawa, pasti sebentar lagi bakal ada yang model begini lagi datang. Benar saja, seorang wanita muda ingin menyerobot antrian, sayangnya dia nggak berhasil yang ada malah disoraki banyak orang.



Baca Juga:


Beginilah yang bikin kesal ketika kita tengah mengantri di suatu tempat, akan selalu ada orang-orang yang pengin didahulukan padahal sudah ada banyak orang yang lebih dulu mengambil tempat. Banyak alasan yang dikeluhkan mulai dari kakinya sakit, terburu-buru dan bahkan ada yang cuek bebek nggak merasa bersalah karena sudah mengambil hak orang lain.


Kalau lagi malas berdebat sama orang biasanya saya memilih mengalah, cuman kalau lagi lelah terus hak saya diambil. Ngamuk dong. Dia pikir, saya tidak punya kepentingan lainnya apa?


Apakah kami berhasil mendapatkan HPnya?


Berhasil dong. Dapat Hp dengan harga murah itu sebuah keberuntungan, meski kaki letih karena berdiri beberapa jam. Selain itu, ada banyak cerita dan pengalaman yang kami dapatkan. 


Mengantri itu membuat kita belajar tentang kesabaran.


Kalian, kalau lagi antri dan diserobot orang, biasanya apa yang dilakukan?


Cerita di Sekolah Dasar

Cerita di Sekolah Dasar

cerita di sekolah dasar, pertemanan



They Call Me Robot



Saya masih ingat kala itu, baru masuk sekolah setelah sekian bulan berada di RS karena harus menjalani Operasi Jantung Bawaan yang ternyata hasilnya tidak bagus sehingga saya dipasangkan Pacemaker.


Hari pertama di sekolah, semua terasa asing. Rasanya saya tidak mengenali teman-teman sekelas, padahal kami dulu pernah berada di kelas yang sama ketika duduk di kelas 1, Sekolah Dasar.  Saya seperti anak baru.


Beberapa teman bertanya, kenapa saya lama tidak masuk sekolah? Mereka tahu saya sakit tapi tidak pernah tahu nama penyakit yang saya derita. Saya yang masih malas menjawab memilih diam.


Suatu hari, Guru sekolah saya menjelaskan bahwa saya habis operasi jantung dan di dalam tubuh saya ditanam baterai. Sontak, mereka menoleh ke arah saya. Memandang seolah-olah saya manusia dari planet mana.


“Kayak Astro Boy dong?” salah satu teman menyeletuk. Diikuti tawa beberapa teman lainnya.


Kalian yang lahir di era 90-an mungkin paham dengan karakter kartun Astro Boy, seorang robot yang bisa terbang ke luar angkasa.


Hari itu, saya mendapat julukan baru dari teman-teman, Astro Boy.


Awalnya saya sik cuek saja dengan julukan itu karena merasa mereka hanya bercanda. Kelamaan, semakin banyak teman-teman yang memanggil saya robot atau Astroboy dan itu amat menjengkelkan. Puncaknya, saya menendang salah satu teman karena merasa sudah keterlaluan. Saya menangis, membela diri bahwa saya bukan robot.


Pertengkaran itu membuat saya dibawa ke ruang Kepala Sekolah, ditenangkan. Kebetulan salah satu Guru di sana adalah kerabat. Beliau langsung menelepon Mami yang tengah kerja. Saya dijemput pulang.


Ejekan itu tidak pernah berhenti, saya kadang masih kesal kalau mereka memanggil saya dengan robot. Namun, teringat nasihat Mami bahwa apa yang diomongin temanmu tidak benar karena mereka tidak tahu sebenarnya kondisi saya sehingga Mami meminta saya mengacuhkannya.


Kelamaan, saya mulai terbiasa dengan panggilan tersebut dan memilih mengindahkannya.



Baca juga:


Pengalaman Mengajar Murid Kembar
Sebuah Janji di Masa Kecil
 

Teman yang Suka Drama


 

Memiliki teman yang suka drama buat saya cukup membingungkan sekaligus menyebalkan. Saya seperti diajak bermain tebak-tebakan, kapan dia marah, kapan dia senang atau kapan dia gembira. Pokoknya harus fokus sama dia.


Bisa dibilang, saya itu bukan seseorang bergantung sama satu teman. Teman saya banyak, jadi ketika ada satu yang berulah, saya tidak akan khawatir sendirian. Saya masih memiliki teman lainnya.


Nah, ceritanya saya memiliki dua sahabat wanita yang dekat, sebut saja K dan E. Kami ke sana kemari bersama. Selain E dan K, saya punya teman dekat lelaki, ada si F dan N. Saya sering menghabiskan waktu bersama mereka saat istirahat.  


Suatu hari si E ini tiba-tiba berhenti menyapa saya. Pokoknya tiap bertemu, sukanya buang muka. Saya benar-benar nggak tahu salahnya di mana. Saya coba telepon ke rumah si E, telepon saya ditolak. Fyuh. ribet banget ya pertemanan ini.


Kalau tidak salah permasalahan ini cukup lama berlangsung. Rasanya menjelang kelas 6 kami baru berbaikan, setelah saya tahu ternyata si F nggak suka sama tingkahnya E dan mereka ribut pas pulang sekolah.


Curiganya, E ini memang naksir F dan kebetulan F ini sering banget mainnya sama saya. Hubungan yang rumit dan saya kena akibatnya. Tenang saja, sekarang kami sudah baikan.


Yap, itulah beberapa cerita yang saya alami saat duduk di Sekolah Dasar. Ada banyak cerita yang terjadi yang beberapa memang melekat kuat.


Menulis ini membuat saya rindu masa itu


Cara Menaikkan Domain Authority

Cara Menaikkan Domain Authority

cara menaikkan domain authority




Cara Menaikkan Domain Authorithy


Beberapa bulan terakhir, beberapa WAG Blogger ramai membicarakan mengenai metode menaikkan Domain Authority. Pembicaraan mengenai topik yang satu ini memang tidak pernah habis untuk dibahas.

Sebagai seorang mengelola website pribadi, keberadaan Domain Authority itu kayak semacam evaluasi alias raport yang diberikan oleh Moz mengenai peringkat blog kita di mesin pencarian dengan rentang antara 1-100. Semakin tinggi nilainya, tentu akan membuat blog kita semakin terlihat kredibel di mata google (salah satu pusat mesin pencarian terbesar). Siapa sih yang nggak mau blognya kebanjiran trafik? Biar apa yang kita tulis bisa dirasakan manfaatnya oleh orang di luaran sana.

Domain Authority sekarang ini banyak dijadikan patokan oleh brand dalam memberikan pekerjaan kepada blogger. Tentunya mereka akan memilih website/blog dengan kualitas terbaik salah satunya nilai DA yang tinggi. Biasanya brand memiliki kriteria di kisaran 15 ke atas dan kadang ditambah dengan beberapa syarat lainnya.

Pantas saja para blogger suka baper kalau DAnya mendadak turun, maklum karena berhubungan dengan penghasilan. Sehingga, suka tidak suka, para blogger harus memperhatikan kualitas blognya supaya dilirik sama agensi.

Teknik Meningkatkan Domain Authority


Bicara soal DA, blog saya sudah pernah mengalami yang namanya naik turun. Blog pertama saya kotakwarna.com pernah mencapai di angka 20, lalu turun hingga 16 (sampai sekarang) sedangkan blog ini pernah berada di rangking 15, menurun sampai 8 lalu naik kembali ke angka 10.

Persoalan tentang nilai DA yang suka naik turun membuat saya mengikuti kelas gratis meningkatkan DA selama 30 Hari yang diprakarsai oleh mas Irwin dan Mas Pewe. Alhamdulillah saya bersyukur bisa terangkut dalam kelas ini.

Selama menyimak pembahasan di grup, saya mendapatkan banyak insight tentang apa saja sih faktor-faktor yang berpengaruh terhadap kenaikan DA. ternyata ada banyak saudara-saudara, lumayan bikin kepala pusing.

Ternyata mengelola blog itu bukan sekedar menulis tapi juga rajin merawat supaya kualitasnya juga baik.


Memeriksa Kesehatan Blog


Hal yang pertama dilakukan adalah memeriksa kesehatan blog. Hal ini berkaitan dengan isi blog kita keseluruhan, seperti konten, struktur blog, kecepatan, navigasi dan banyak hal lagi.

Untuk mengecek kesehatan blog, bisa menggunakan Seoptimer yang bisa diakses secara gratis (hanya 1x sehari). Di situ kamu akan mendapatkan gambaran tentang blog yang meliputi SEO (ulasan mengenai seberapa penggunaan SEO dalam blog), Usability (bagaimana blogmu mudah diakses, mobile friendly, dll), Performance ( di sini menunjukkan tentang kinerja blog, kecepatan,dll), Social Result (Meliputi ikon media sosial yang terpasang di blog), Security (Keamanan dari sistem blog). Di akhir, kamu akan menemukan rekomendasi yang harus diperbaiki.


Membuat Konten yang Berkualitas


“Konten adalah Raja”


Konten di blog ibarat barang dagangan yang harus kita pasarkan nantinya. Tentunya kita tidak mungkin asal menjual barang tersebut ke pasaran tanpa mempertimbangkan tentang isi, kemasan, rasa dan sebagainya.

Pun dengan isi dalam blog. Tentunya kita harus membuat konten yang memiliki manfaat dan informasi bagi para pembaca. Bukan sekedar nangkring di halaman pertama google namun isinya cuman klik bait. Pedih, cuy.

Supaya konten yang kamu hasilkan memiliki kualitas yang bagus dibutuhkan riset yang mendalam, biar nanti tidak menyesatkan pembaca. Konten di sini tidak melulu tulisan, bisa video, gambar dan infografis dan diperlukan riset keyword yang tepat sebelum menulis supaya kelak tulisanmu lebih bisa menjangkau banyak orang. Jangan sampai tulisannya bagus, namun tidak banyak yang mencarinya di mesin pencarian.

Konten yang berkualitas bisa membantu mendongkrak Domain Authority. Dengan senang hati mereka akan mereferensikan konten yang telah kita buat apabila dirasa memiliki manfaat.

Beberapa foto produk kecantikan saya pernah dipakai rujukan beberapa website besar dan lumayan bisa dapat backlink berkualitas gratis.

Menerapkan Seo On Page


Beberapa alasan kenapa tulisan blog tidak mendapatkan banyak trafik, karena belum menerapkan SEO On Page yang tepat. Search Engine Optimization itu merupakan teknik di mana mengoptimasi tulisan kita supaya masuk ke posisi puncak mesin pencarian.

Kenapa harus di puncak?

Disitulah sumber trafik berada. Para pembaca/pengguna mesin pencaharian biasanya lebih memilih web/blog yang berada di halaman pertama. Jika tidak menemukan apa yang mereka cari di halaman pertama, baru beranjak ke halaman kedua.

Supaya berada di halaman pertama google, ada beberapa hal yang harus diterapkan dalam SEO On Page:

  • Meta Title/ Judul: harus unik, memiliki keyword tertarget, terdiri dari 50-60 karakter, klik bait:
  • Meta Deskripsi: terdapat keyword tertarget, terdiri dari 150 kata. Harus menggunakan kalimat yang menjual
  • URL: terdapat kata kunci, jangan terlalu panjang (3-4 kata)
  • LSI Graph: menggunakan keyword turunan atau keyword related
  • Alt Image+title: memberikan judul gambar dan keterangan gambar 
  • Internal Link: menyematkan link dari konten lain yang relevan

Baca juga:





Membuang Link yang Rusak


Setiap bulan rajinlah memeriksa apakah ada link yang rusak di dalam blog kita. Entah itu berasal dari postingan kerjasama dengan klien yang sudah tidak aktif lagi atau dari kolom komentar.


Membagi Blog ke Media Sosial


Setelah tulisanmu selesai dipublish, jangan ragu untuk membagikannya ke media sosial. Media sosial bisa jadi wadah untuk memperluas jangkauan pembaca. Siapa tahu ada yang suka dengan tulisanmu lalu ikut membagikannya ke media sosial, itu bisa menjadi sinyal kepada google bahwa blog yang kamu miliki terpercaya sehingga bisa jadi teknik menaikkan Domain Authority.

Menerapkan Seo Off Page



Jika SEO On Page berkaitan dengan konten, maka SEO Off Page ini berkaitan dengan Backlink.

Backlink itu semacam voting dari website lain yang bilang sama google kalau website kita itu bermanfaat, terpercaya. Kalau di bidang penjualan kayak testimoni pelanggan atas produk yang kita jual.

Nah, Seo Off Page ini berhubungan dengan link building, di mana kita harus mengumpulkan banyak backlink ke dalam blog kita, namun tidak sembarangan link. Melainkan dari website-website yang terpercaya dan memiliki kualitas bagus.


Sabar dan Konsisten


Membenahi blog memang bukan perkara mudah. Lakukan dengan sabar dan juga konsisten. Insya Allah akan membuahkan hasil yang diinginkan.

Setelah 30 hari mengikuti kelas gratis, apakah DA saya naik? Ternyata tidak. Mungkin karena saya kurang konsisten dan kadang rasa malas lebih besar daripada penasaran. Padahal beberapa teman lain yang bergabung dalam kelas yang sama mengalami peningkatan.


Review Selama Mengikuti Kelas Menaikkan DA Gelombang 1:


Secara garis besar, kelasnya lumayan asyik. Materi yang disampaikan banyak cuman kadang sayanya malu-malu untuk bertanya dan jam materi yang terlalu malam sehingga tidak bisa menyimak dengan sempurna.

Semoga kedepannya para pengajar bisa lebih interaktif kepada murid-muridnya dan kalau bisa jam belajarnya jangan terlalu malam, keburu ngantuk.


Kesimpulannya:


Tetap semangat mengelola blog, jangan ragu untuk bertanya kepada teman-teman yang lebih ahli dan pastinya tetap menulis ya.
Apa yang Ingin Dilakukan Ketika Corona Berakhir?

Apa yang Ingin Dilakukan Ketika Corona Berakhir?

woman with bag, jalan-jalan, woman in hijab




Ketika Pandemik Corona Menyebar Di Seluruh Dunia


“Apa yang akan kamu lakukan ketika wabah Corona berakhir?”

Beberapa kali saya melihat pertanyaan ini lewat di beranda media sosial. Dua hari lalu, saya menemukan pertanyaan yang serupa, kali ini sebuah postingan blog dari seorang teman.

Wabah Corona telah menjungkir balikkan kehidupan semua orang bahkan dunia ini. Tadinya semua berjalan seperti biasa, orang-orang pergi kerja ke kantor di pagi hari dan pulang sore hari. Anak-anak berangkat sekolah dengan sunggingan senyuman di pipi. Lalu lintas di jalanan kembali padat disesaki kendaraan bermotor yang kian bertambah.

Kemudian, hadirlah Virus Corona.

Semua mendadak sunyi. Jalanan menjadi lengang karena anjuran untuk tetap berada di rumah. Berkebalikan dengan kondisi rumah yang kembali ramai karena Ayah/Ibu bekerja di rumah menemani anak-anak yang juga diliburkan.

Hampir 2 minggu berlalu, rasanya beberapa orang mulai merasa bosan terlebih lagi untuk anak extrovert yang terbiasa bertemu banyak orang, sungguh bukan hal yang mudah.

Saya mulai rindu dengan teman-teman, bercanda sembari menikmati camilan atau bahkan hunting foto seperti yang sering saya lakukan. Bertemu hanya segelintir orang seringkali membuat mood saya menurun, emosi kadang memuncak dan saya seringkali feeling blue. Mendadak pengin nangis, sensitif dengan candaan teman di media sosial. Ah, kapan ini berakhir?

Semoga secepatnya. Jika wabah ini berakhir, tentu saja saya akan sangat bersyukur sama Allah dan ingin melakukan banyak hal lain sebelum pada akhirnya saya dikarantina lagi karena harus operasi (termasuk masa penyembuhannya).


Pergi Ke Kafe Sendirian


Saat pemerintah mengumumkan bahwa tidak ada lagi kasus Corona di Indonesia, hal yang ingin saya lakukan adalah pergi ke kafe depan perumahan. Memesan menu favorit saya yaitu Chicken Grilled Salad dan segelas es teh tawar.

Mungkin di sana saya akan membaca buku, menulis postingan terbaru di blog atau bahkan membawa kamera untuk melakukan self-portrait seperti yang sering saya tonton di kanal youtube.

Saya sudah tidak sabar lagi.


Berkumpul Bersama Teman


Sebelum corona datang, seminggu sekali biasanya ada beberapa teman blogger yang sering main ke rumah. Bisa dibilang rumah saya sudah seperti basecamp.

Nah, selama wabah ini, kami saling menahan diri untuk tidak saling berkunjung. Jadilah cuman bisa ngobrol di WAG tapi apa enaknya coba. Kan nggak bisa saling melihat wajah.

Pastinya, ketika himbauan untuk tetap di rumah berakhir. Teman-teman berencana main ke rumah untuk sekedar makan rujak, beli es krim Vinneta yang kata hadir lagi dan tentunya mengobrol nggak jelas. Hahaha.


Baca Juga:






Jalan Bersama Keluarga


Gara-gara Covid, rencana untuk staycation ke Malang gagal. Biasanya dalam setahun, kami bisa dua kali jalan bersama untuk mengeratkan kembali hubungan keluarga dan juga mengubah suasana biar nggak jenuh.

Sehabis Covid, sepertinya bakal merencanakan perjalanan bareng deh. Mungkin yang dekat seperti Malang atau mau mudik ke Madura ketemu saudara. Entah, pastinya rencana ini bakal ada.


Perpanjang Paspor


Pertengahan tahun ini waktunya untuk memperpanjang masa aktif paspor. Belum ada rencana mau kemana, hanya saja persiapan. Siapa tahu ada rejeki mendadak dari Allah. Penginnya sih pergi Umroh tahun ini. Lagi mengajukan proposal ke Allah. Semoga dikabulkan. Saya sudah rindu naik pesawat terbang lagi.


Nongkrong di Royal Plaza


Ya ampun, beneran. Selama di rumah saya rindu sama Royal Plaza. Mall yang terdekat dari rumah. Cuman pengin nongkrong di food court, jajan pentol gila atau makan pempek sama teman-teman. Terus jalan-jalan sampai kaki pegal. Recehan banget yak.

Itulah beberapa kegiatan yang pengin saya lakukan ketika pandemic ini berakhir. Mari kita sama-sama berdoa semoga semuanya cepat berlalu. Tak lupa, salam sayang buat para pembaca di blog.
Stay At Home Bagi Orang Extrovert

Stay At Home Bagi Orang Extrovert

stay at home, cafe, woman wearing hijab



Pandemic Corona Mengharuskan Saya Stay At Home


Sebelum wabah Corona menyebar di Indonesia, saya sudah mulai membatasi kegiatan di luar rumah seperti menghadiri event blogger mulai dari pertengahan Januari lalu. Memang bikin sedih namun menjelang operasi saya harus bisa menjaga kondisi badan supaya tetap fit. Bagaimanapun kesehatan merupakan hal yang utama.

Kegiatan di luar rumah saya memang jauh berkurang, namun ada teman-teman blogger yang bergantian main ke rumah, bercanda bersama, bahkan saya masih bisa main ke mall bareng Mbak Tata dan kakak perempuan. Supaya saya tidak merasa bosan terus-terusan berada di rumah.

Bahkan, seminggu sebelum Indonesia menyatakan darurat wabah Corona, saya masih memotret bersama Mbak Tata di area masjid Al Akbar dan juga menenami Mami ke sekolah untuk membantu memotret murid-muridnya. 

Sesekali saya masih ke luar rumah untuk membeli beberapa keperluan keluarga dan juga mengambil uang di atm (bisa dibilang saya merupakan manajer keuangan di rumah yang mengurus atm milik Mami dan Papi).

Setidaknya saya masih bisa bertemu banyak orang.

Stay At Home Bagi Orang Extrovert



Pada dasarnya saya orang yang lebih betah di rumah ketimbang berada di luar rumah. Dari dulu rumah merupakan tempat ternyaman, meskipun saya harus tinggal di hotel dalam waktu sekian lama. Rumah tetap istana.

Permasalahannya.

Selama wabah corona ini saya benar-benar tidak boleh ke luar dari rumah (kecuali belanja di depan rumah dan jalan pagi keliling komplek) alasannya karena saya masuk faktor risiko jika terpapar virus. Sehingga demi keamanan bersama, segala urusan kebutuhan rumah bisa dibeli secara daring.
Seminggu pertama terasa menyenangkan, saya bisa puas main hp, nonton drama korea dan lain-lain. Saya merasa baik-baik saja. 

Baca Juga:

Sehabis Patah Hati, Terbitlah Move On
Saya Rindu Jatuh Cinta Lagi
 Nongkrong Asyik Dengan Traveloka Eat
Point Of View 

Dua minggu berlalu, kepribadian Extrovert saya mulai meronta. Semua apa yang saya lakukan terasa membosankan. Gerak batas yang cuman berkeliling di area rumah dan bertemu dengan orang-orang itu saja membuat saya jenuh. Saya butuh teman-teman buat ngobrol bareng, meskipun tiap hari ngobrol sama mereka dengan pesan singkat, tetap saja ada yang kurang. Saya butuh bertatap langsung. Membaca emosi di wajah mereka, bercanda. Ah saya rindu.

Ya Tuhan, berapa lama lagi?

Jauh sebelum Corona, saya sudah mulai merasa kesepian. Lantas sekarang saya dilarang untuk dikunjungi teman. Otomatis membuat mood menurun drastis. Lelah. Kemarin saya memutuskan untuk keluar rumah jalan kaki. Lumayan bisa melihat dunia luar, walaupun keadaan tidak seramai biasa.

Minggu depan saya punya jadwal keluar rumah, kontrol ke rumah sakit dan juga ke ATM. Saya bahagia, saya bisa melihat keadaan di luar yang lebih ramai.

Musibah ini benar-benar menguras energi dan juga mentalitas. Saya membayangkan para extrovert yang mati gaya di kamar. Hal yang menyedihkan lagi nggak bisa ke masjid buat Tarawih dan kemungkinan besar Idul Fitri akan terasa sepi tanpa berkumpul dengan keluarga besar.

Bersabarlah, semoga badai ini segera berlalu. Allah tengah mempersiapkan hadiah terindah buat kita. Mari tetap waras dengan menulis
Sehabis Patah Hati, Terbitlah Move On

Sehabis Patah Hati, Terbitlah Move On

quotes patah hati, kutipan patah hati


Patah Hati, Semanis Apapun Tetap Saja Menyakitkan



Beberapa tahun lalu, saya pikir semua akan berjalan sesuai rencana. Saya menikah. Namun, kenyataan tidak seperti yang diinginkan. Kami putus karena lain hal. Rasanya ada yang berkeping-keping dalam hati. Usia saya 30, mengharapkan dia adalah lelaki yang tepat. Seseorang nantinya bisa menghabiskan sisa umur bersama.

Takdir membawa kami kembali menjadi sepasang asing.

Patah hati bagaimanapun modelnya, tetap saja menyakitkan. Meski berkali-kali pernah merasakan. Bagi saya ini yang terberat. Patah hati di usia 30-an membuat saya sempat kehilangan kepercayaan diri. Tentang sebuah hubungan asmara.

Setiap hari terasa berat, saya hanya bisa menangis tiap kali mengenang dia. Rasanya seakan ada yang hilang. Saya malas keluar rumah, maunya di kamar sembari menangis. Waktu itu keluar hanya untuk makan dan setor muka sama orang di rumah. Selebihnya, saya senang membenamkan muka di bantal dengan cucuran air mata.

Rasanya melelahkan.

Mengutuk Tuhan, sudah pasti. Seminggu pertama itu merupakan masa-masa denial, menolak bahwa hubungan kami telah berakhir padahal sebelumnya baik-baik saja. Tiap hari ada saja keluhan sama Tuhan. Setiap Sholat, past menangis sambil bertanya kenapa kali ini gagal lagi. Nggak ada habisnya.

Belum lagi menjadikan diri sendiri pelampiasan, menyalahkan diri sendiri yang banyak kekurangan sehingga pada akhirnya si dia pergi. Seakan-akan semua permasalahan itu letaknya di saya.

Ya, saya yang menyebabkan hubungan kami berakhir. Kata seandainya itu kayak semacam kata wajib yang selalu menghantui setiap hari. Entah berapa banyak postingan di blog dan media sosial yang telah saya tulis untuk mengurangi rasa gundah dan pikiran yang terus berputar di otak.

Patah hati telah memporak-porandakan hati dan hidup.


Baca juga: Saya Rindu Jatuh Cinta Lagi


Sehabis Patah Hati, Terbitlah Move On


Saat ke toko buku, saya menemukan sebuah buku yang ditulis oleh Asma Nadia yang berjudul La Tahzan For Broken Heart Muslimah. Menarik perhatian, membuat saya ingin membelinya karena merasa judul ini tepat buat kondisi yang tengah dialami.

Ada sebuah cerita yang menarik perhatian saya, tentang seorang gadis yang tak jadi menikah dengan lelaki pujaannya. Tepat seminggu menjelang pernikahannya, si lelaki pergi tanpa pesan. Membuat semua rencana yang mereka susun.

Singkat cerita, si gadis tadi menulis pesan pada si lelaki bahwa dia telah memaafkan semua kesalahan yang diperbuat.


What dimaafkan? Gila aja.


Itu kesan saya kali pertama membaca cerita itu. Enak benar, udah nyakitin dan ninggalin eh malah dimaafkan. Rasanya saya ingin memaki.

Kesedihan yang mendalam membuat saya letih, saya ingin bahagia. Saya berpikir ulang, apakah lelaki yang saya tangisi kepergiannya pantas untuk saya miliki? Jangan-jangan cuman saya yang sedih dan dia nggak?

Kalian tahu apa yang pada akhirnya saya lakukan?

Saya mengirimkan pesan kepada si Mantan, menuliskan apa yang jadi unek-unek saya selama ini kepada dia. Di akhir kalimat saya memutuskan untuk memaafkan apa yang dia lakukan, begitu juga saya meminta maaf mungkin yang menyakitkan dari hubungan kami.

Selepas pesan itu terkirim, saya menghapus semua kontak dia bahkan akun media sosial. Pesan itu sengaja saya kirim tanpa memedulikan respon yang akan diberikan. Saya merasa lega, seakan beban itu berat yang menghimpit dada menghilang.

Saya mulai berhenti menangis, mulai mau beraktivitas lebih banyak di luar ruangan. Saya memahami apa yang dilakukan oleh gadis dalam tulisan itu. Memang tidak mudah, karena menurut sebagian orang, memaafkan itu menyangkut harga diri. Tak salah jika Tuhan memberikan hadiah terindah bagi orang pemaaf.

“Memaafkan orang yang telah menyakitimu memang tidak mudah, namun jika itu jalan membuatmu lebih bahagia dalam hidup. Kenapa tidak kamu lakukan untuk dirimu sendiri.”

Apakah kala itu saya langsung Move on?

Bohong banget kalau saya bilang iya. Saya masih sering merasa rindu dan kadang mewek kalau ingat dia. Namun, saya mulai menjalani hidup lebih santai karena bara api yang bercokol di dada sudah mendingin.

Buat kamu yang tengah patah hati, percayalah akan ada mentari sehabis mendung tebal. Semangat.


Baca juga: ketika teman sepermainan menikah dan saya masih sendiri

20 Question About My Life

20 Question About My Life

20 Question, woman with hijab, swastikha maulidya mulyana



Setelah sebelumnya pernah membuat postingan tentang 25 Question About My life, kali ini aku mau bikin postingan sejenis tapi dengan 20 pertanyaan yang berbeda dan tentunya aku berusaha mau menjawab dengan agak lebih panjang. Sehingga tulisannya jadi lebih panjang.

Nggak ada tujuan apapun kenapa aku membuat postingan ini. Tahun ini rencananya, aku ingin lebih banyak menulis mengenai kehidupan sehari-sehari seperti dulu yang sering aku lakukan.

Jika kamu penasaran, silakan dibaca sampai habis ya


Apa yang saya cintai dari hidup?


Meskipun kehidupan tidak mudah, aku bersyukur karena dilahirkan di keluarga yang memberikan dukungan, memiliki lingkungan pertemanan yang baik serta pekerjaan yang diimpikan.

5 hal yang membuat kamu tersenyum?


Film komedi, lelaki tampan, jatuh cinta, menyapa orang lain, mendapat uang banyak.

Apa yang kamu Syukuri Hari Ini?


Bisa bangun pagi, menyantap makanan yang enak dan bisa melakukan aktivitas yang disukai, ditambah rejeki dari Allah.

Bagaimana reaksi kamu terhadap perasaan negatif?


Seringkali kalau benar-benar sedang marah aku lebih mudah menangis, sensitif dan rasanya pengin tidur aja seakan-akan energi sudah tersedot habis.

Apa yang membuat kamu sedih?


Berhubung aku punya perasaan yang peka, alhasil gampang banget sedih bahkan ketika melihat tayangan film atau mendengar lagi sedih. Ditambah sedang mengalami PMS. Kombinasi yang sempurna, bukan?

Bagaimana kamu mendeskripsikan 'Hari yang sempurna'?


Hari yang sempurna saat semua yang aku lakukan berjalan semestinya. Selain itu lingkungan dan semesta ikut mendukung.

3 Kata yang menggambarkan tentang diri kamu?

Sensitif, senang berteman dan bawel

Apa arti kebahagiaan bagi kamu?


Bahagia buatku adalah ketika aku bisa melakukan apa yang aku sukai. Entah itu merupakan hal yang sederhana.

Apa pekerjaan Impian kamu?


Dokter. Buatku Dokter itu pekerjaan yang keren. Selain menyembuhkan orang, seorang Dokter tentunya terlihat keren dengan jas putih dan stetoskop. Adem aja lihatnya.

Apa yang membuatmu terdistraksi dari pekerjaan?


Nonton drama korea, ini kegiatan yang bikin aku malas melakukan aktifitas lain. Kalau sudah asyik nonton akhirnya lupa semua. Hal lain yang gampang membuatku teralih dari pekerjaan adalah instagram. Sama halnya dengan nonton drakor, bermain-main di instagram itu juga bikin lupa waktu.

Bagaimana kamu menghabiskan hari minggu?


Di hari minggu, aku lebih suka menghabiskan waktu di kamar. Nonton drama korea atau baca buku. Terkadang memotret dan membuat tulisan baru di blog.


Apa lagu kesukaanmu?


Sebenarnya aku punya banyak lagu kesukaan, namun kalau disuruh memilih jawabannya Blue Night by MLTR, Jangan Menyerah by Dmasiv, Love Scenario by Ikon.


Apa yang ingin kamu katakan pada dirimu di masa lalu?


Tika, terima kasih sudah menjadi pribadi yang kuat selama ini. Aku tahu,semuanya tidak pernah mudah, tapi kamu sudah melakukan yang terbaik selama ini.

Semangat.

Kamu ingin dikenal sebagai apa?


Jika dikasih kesempatan untuk terkenal. Aku lebih ingin karya-karyaku yang diakui khalayak umum. Sehingga orang tidak menilai diriku secara pribadi.

Film/Drama yang baru kamu tonton akhir-akhir ini? Genre apa?


Film korea judulnya Ordinary People, genrenya drama. Berkisah tentang Guru Olahraga sebuah SMA yang membantu muridnya dalam melacak keberadaan temannya yang menghilang.

Pada akhirnya dia menemukan sebuah konspirasi besar yang berhubungan dengan hilangnya seorang siswa.

Apa yang kamu banggakan menjadi seorang dewasa?


Menjadi dewasa bagiku berarti memiliki kendali penuh atas pikiran dan keputusan hidup. Sebab apa yang kamu lakukan merupakan tanggung jawab sendiri. Beda dengan masa kanak-kanak, di mana seringkali ada campur tangan orang tua dalam menentukan hidup.

Bagaimana cara kamu merayakan hari ulang tahun?

Dulu, bisa dibilang aku antusias merayakan ulang tahun dengan keluarga. Biasanya kami makan bersama, terkadang ada ritual makan kue ulang tahun. Namun, belakangan ini aku lebih suka merayakan hari ulang tahunku dengan menulis di blog. Semacam sebuah surat untuk aku kenang.


Di mana kamu akan tinggal 5 tahun ke depan?


Tidak ada yang bisa menebak aku akan tinggal di mana 5 tahun ke depan. Kemungkinan besar di Yogya. I love Jogja, dan jika ada jodoh aku ingin sekali tinggal di sana. Semoga saja.

Jika kamu bisa tinggal di mana saja. Di mana kamu akan tinggal dan kenapa?


Aku pengin tinggal di Jepang, karena merupakan salah satu tempat impian terlebih lagi Jepang terkenal dengan teknologi, keteraturan dan negaranya yang bersih. Kemungkinan besar aku akan betah di sana meskipun biaya hidupnya lumayan tinggi.

Apa 3 hal yang kamu lakukan sebelum tidur?


Ada banyak hal yang sering lakukan menjelang tidur, biasanya berganti-ganti sesuai mood, namun ada 3 kegiatan tetap yang biasa saya lakukan: main-main di instagram atau pinterest untuk sekadar menyimpan gambar, terkadang saya suka cari-cari barang di shopee hanya untuk dimasukkan ke dalam keranjang, terakhir pastinya sholat isya sebelum tidur.


well, rasanya menyenangkan bisa menanyakan beberapa pertanyaan untuk diriku sendiri. Semacam sebuah pembelajaran tentang bagaimana aku mengenal diriku sendiri. Kapan-kapan bakal bikin pertanyaan semacam ini lagi yang tentunya lebih banyak.

Selamat Membaca,


Saya Membenci Perayaan Tahun Baru

Saya Membenci Perayaan Tahun Baru

fireworks, pergantian tahun, malam tahun baru


Saat masih kanak-kanak, mungkin saya amat menantikan datangnya malam pergantian tahun. Kenapa tidak? Malam Tahun Baru itu menjadi suatu hal yang menarik untuk anak-anak, termasuk saya.

Dahulu, ketika saya masih tinggal di Madura. Malam Tahun Baru merupakan sebuah perhelatan yang mewah. Pesta kembang api, keramaian dan banyak makanan yang dijual merupakan sesuatu yang jarang dilihat, sehingga kerap kali saya dan keluarga tidak pernah melewatkannya.

Kami sengaja mengendarai mobil sekitar jam 10 malam ke arah Pelabuhan, di mana puncak perayaan pergantian tahun biasa diadakan. Di sana orang-orang sudah berjubel di antara gelapnya malam dan dinginnya udara. Tak lupa suara ombak yang berdebur di tengah laut menambah keramaian. Seringkali, saya bertemu beberapa teman sekolah yang juga turut serta dalam kemeriahan itu.

Sembari menunggu detik-detik puncak perayaan, biasanya kami bisa menikmati aneka kudapan yang dijual oleh Penjaja Makanan. Merapatkan genggaman tangan karena semakin malam orang-orang terus berdatangan, rasanya nggak asyik kalau terpisah dari Mami dan Papi. tepat jam 00.00, semua orang membunyikan terompet, kapal-kapal yang bersandar tak mau ketinggalan dengan membunyikan klaksonnya. Langit malam yang gelap mendadak penuh warna-warna yang menyala-nyala dengan suara yang cukup menggelegar. Lalu, 10 menit kemudian keramaian mulai mencair, orang-orang pulang ke rumah termasuk saya dan keluarga.

Malam Tahun Baru artinya saya boleh tidur lebih malam. Jika di hari-hari biasanya, tidur sekitar jam 20.00, pada malam 31, saya bisa tidur di atas jam 12. Bonusnya saya bisa bangun siang alias mbangkong kalau kata orang Jawa. Yap, selain kemeriahan, tahun baru identik dengan bangun kesiangan.

Saya tidak ingat kapan tepatnya berhenti mengistimewakan malam pergantian tahun. Mungkin ketika usia menginjak sekitar dua puluh lima tahun. Selain kondisi tubuh yang sudah tidak bisa begadang alias tidur malam, alasan lainnya saya mulai membenci suara-suara keras. Menimbulkan perasaan tidak nyaman di dada yang membuat gelisah.

Penghujung tahun 2019 kemarin, saya memilih tidur awal. Mungkin sekitar jam 8 malam, terlebih hari itu saya tengah datang bulan, rasa kantuk tidak dapat dipertahankan. Tepat jam 00.00, saya terbangun karena suara petasan yang berasal dari tetangga sebelah. Cukup nyaring dan membuat tidur kami terganggu. Saya sempat ngomel-ngomel namun pada akhirnya bisa tertidur kembali. Eh, terdengar lagi suara petasan yang lumayan kencang. Hiks, ingin rasanya saya memaki tetangga.

Entah apa nikmatnya merayakan pergantian tahun, kalau pada akhirnya kamu membuat orang lain terganggu.

Suara petasan yang bersahutan membuat saya membenci malam pergantian tahun.
5 Langkah Supaya Hidup Bahagia

5 Langkah Supaya Hidup Bahagia

woman, hidup bahagia, wanita tertawa bahagia


Sebagai manusia, rasanya manusiawi kalau saya ada kalanya diliputi rasa iri, sedih, marah atau bahkan cemburu atas keberhasilan orang lain. Gimana dong, kita kan dibekali otak oleh Sang Maha Pencipta, Allah SWT yang menjadi pusat pengatur, emosi dan fisik.

So selama kita masih hidup. Wajarlah kalau yang namanya manusia itu emosinya naik turun. Kecuali, ada permasalahan di bagian amigdalamu, yang menyebabkan kamu tidak bisa merasakan emosi alias datar aja. Ya kali, hidupmu lempeng aja gitu

Sampai ada istilah. Rumput tetangga emang lebih hijau.

Bisa dibilang itu semacam pengejawantahan dari rumitnya emosi kita.

Saya pernah dong merasa gimana gitu ketika salah satu rekan seprofesi yang cerita bahwa dia baru saja deal dengan sebuah brand yang tarifnya lumayan. Sebagai manusia biasa, pasti dong terbersit rasa iri, kadang berbaur sama denial yang merasa bahwa konten saya lebih baik dari dia.

Nangis nggak jelas sampai dada terasa sesak. I do.

Belum lagi mengeluh soal hal-hal yang kadang sepele. Membuat hidup terasa berat padahal sebenarnya yang bikin ruwet ya kamu juga.

Complicated ya jadi manusia.

Dulu, hidup saya kayak gitu. Rasanya semua orang di luar sana tampak lebih bahagia dan saya satu-satunya orang paling menderita karena dikasih Allah cobaan cukup berat. Hidup saya bertahun-tahun suram, seakan nggak ada gairah untuk hidup.

Sampai pada suatu titik.

Bahwa apa yang terjadi pada diri Saya itu adalah Kehendak Tuhan yang tidak bisa ditolak. Perlahan saya belajar menerima dan menanamkan pada diri bahwa kekurangan yang saya miliki adalah bagian dari diri yang harus disyukuri.

Lambat laun saya belajar bahwa sebenarnya bahagia itu sederhana. Tidak sesulit yang dibayangkan karena semua itu kembali pada diri kita sendiri. Apakah kadar bahagia itu sudah cukup atau tidak?

Tanyakan saja pada dirimu.

Lalu apa yang saya lakukan untuk selalu hidup bahagia? 5 Hal ini mungkin bisa membantumu untuk Hidup Bahagia.

Bersyukur


Salah satu cara mengerem hawa nafsu yang tidak berkesudahan adalah bersyukur. Dengan memiliki rasa syukur, kita akan belajar bahwa sebenarnya banyak nikmat yang sudah kita peroleh dari Tuhan Sang Maha Pencipta. Saking banyaknya sampai tak terhingga.

Saat merasa tidak beruntung, berterima kasihlah pada Tuhan karena telah menjadikan kita makhluk paling sempurna di antara makhluk ciptaanNya yang lain. Rasa Syukur membantu kita untuk selalu merasa cukup dan tidak kekurangan.


Berhenti Membandingkan Dengan Orang Lain


Salah satu hal memunculkan rasa iri adalah karena kamu sibuk membandingkan diri dengan orang lain. Sibuk mencari kekurangan diri sendiri yang ujung-ujungnya bikin stress dan mulai sibuk meratapi kelamnya hidup.

Kalau kamu ingin bahagia, berhentilah membandingkan dirimu dengan orang lain. Sebab, apa yang menurutmu itu berkilau belum tentu seindah kenyataan.

Semua orang punya takdirnya sendiri. Jadi, berhentilah membandingkan dirimu dengan si A, B dan C


Mencintai Diri Sendiri


Love yourself

Mencintai diri sendiri tidak sama dengan narsis.

Mencintai diri sendiri berarti kamu menerima dirimu seutuhnya, lengkap dengan kekurangan dan kelebihan. Lalu, kemudian mencari tahu bagaimana menggunakan kelebihan yang kamu punya untuk memperbaiki kekurangan yang ada.

Masalahnya, kamu seringkali lebih sibuk mencari-cari kekurangan yang ada dalam diri. Sehingga lupa bahwa ada hal baik yang juga melekat dalam diri. Sehingga membuat kamu lupa untuk mencintai diri sendiri.

Mulai sekarang, berterima kasihlah kepada dirimu sendiri. Lalu, temukan harta karun yang mungkin terkubur di sana untuk dipoles menjadi mutiara yang cantik.

Percayalah, semua orang itu unik.


Ubah Sudut Pandang


Merasa pelik dengan masalah yang kamu hadapi. Sehingga kamu merasa bahwa hidupmu berantakan, menderita. Mungkin, saatnya kamu mengubah sudut pandang.

Mengubah sudut pandang akan membantu melihat masalah dari perspektif yang berbeda. Sehingga kamu bisa menemukan sesuatu yang positif dari masalah yang kamu hadapi.

Dan, akhirnya kamu menyadari bahwa pada setiap masalah itu akan ada jalan keluar. Bahkan, kadang tidak terduga.

Berhenti Membayangkan yang Belum Terjadi


Saya pernah bertanya pada seorang teman tentang rahasia kenapa dia selalu terlihat bahagia.
“Berhenti membayangkan masa depan yang belum terjadi.”
Kebanyakan dari kita sudah sibuk membayangkan masa depan yang belum terjadi. Salah? Nggak sih, namun ketika kita hanya fokus pada masa depan, kamu lupa dengan apa yang kamu kerjakan di masa kini. Pada akhirnya akan membuatmu kelelahan.

Memikirkan masa depan itu boleh saja asal tidak kemudian membuatmu lupa akan kehidupanmu di masa sekarang.

Namanya kehidupan pasti akan ada masanya naik dan turun. Pintar-pintar kita saja mengelola hati dan pikiran supaya punya alasan untuk selalu bahagia. Dan, saya masih harus banyak belajar juga.
Mengikuti Kelas Menulis Fiksi Bersama Windry Ramadhina

Mengikuti Kelas Menulis Fiksi Bersama Windry Ramadhina


Kelas fiksi bersama windry ramdhina


Tiga minggu menjelang puasa Ramadan, Wulan mengirimi saya pesan bahwa Windry Ramadhina, salah satu novelis Indonesia yang bukunya laris itu membuka kelas untuk menulis fiksi.

Wulan yang notabene menjadi penggemar Windry tentu nggak akan membuang kesempatan yang satu ini. Bisa dibilang, Ia menjadikan Windry adalah panutannya. Selain pintar menulis, Windry adalah seseorang yang multitalenta. Patutlah kalau Wulan menjadikannya tauladan.

Tidak seperti Wulan yang masih berkutat dengan urusan fiksi, saya malah merasa makin menjauh. Bahkan, ada banyak tumpukan novel baru yang belum terbaca. Seakan-akan saya melupakan kegemaran lama, menulis fiksi. Hal ini membuat saya kembali tergoda untuk bersentuhan dengan tokoh rekaan.

Saya memutuskan untuk mendaftar kelas menulis tersebut.

Oh iya, kelas yang saya ikuti ini bukan cara menulis novel atau draft pertama. Melainkan hanya kelas pembuatan tokoh karakter. Bagi saya ini penting, sebab selama ini saya sering merasa kesulitan menciptakan karakter tokoh yang kuat.

Di kelas menulis ini, Windry benar-benar memandu kami bagaimana menciptakan karakter dari nol.


Observasi


Tugas pertama kami adalah melakukan pengamatan. Tugas ini mengingatkan saya akan waktu kuliah. Saat itu kami mengambil mata kuliah Observasi. Saya diminta untuk mengamati tingkah orang di stasiun kereta api lalu membuat laporan mengenai tingkah pola orang yang menunggu kereta datang/pergi.

Tugas dari Windry nggak jauh beda dari tugas jaman kuliah. Bedanya, saya diminta hanya mengamati satu orang saja yang menarik perhatian. Bagi saya itu tidak mudah,

Saya dan Wulan memilih mengerjakan tugas pertama bersama-sama. Kami pergi ke sebuah pusat perbelanjaan di Surabaya. Sambil memesan makanan, diam-diam kami mengamati, mencari sosok yang kiranya tepat untuk diamati. Udah berasa kayak detekfif.

Setelah selesai dengan tugas pengamatan di keramaian. Saya melanjutkan tugas lainnya yaitu mengamati seseorang yang sudah kita kenal. Buat saya tugas ini lebih mudah sebab hampir setiap hari berinteraksi.

Menciptakan Tokoh Utama Novel


Minggu ini, tugas yang diberikan oleh Windry mulai masuk ke inti. Saya diminta untuk membuat satu orang karakter yang nantinya akan dikembangkan menjadi tokoh utama dari cerita yang saya buat.

Vakum dari dunia fiksi ini membuat saya sedikit kewalahan mengerjakan tugas ini. Rasanya kayak hambar dan bingung harus mengerjakan apa terlebih dahulu. Padahal, dulu menciptakan karakter itu mudah banget loh. Bahkan sering dapat ide dari mimpi.

Materi udah mau dapat 3 hari, aku belum juga punya gambaran ingin karakter utama seperti apa. Bolak-balik main ke pinterest untuk mencari-cari tokoh yang tepat. Tetap saja belum ada gambaran.

Saya curhat sama Wulan. Dia menyuruh Saya membaca novel. Hmm. Baiklah. Kebetulan ada beberapa novel yang belum sempat terbaca.

Alhamdulilah, selesai membaca. Rasanya saya sudah mulai menemukan titik temu akan seperti siapa calon tokoh utama tersebut.

Dari hasil pembahasan dengan Windry. Semua sudah oke kecuali tentang pakaian. Saya belum menjabarkar, karakter saya suka mengenakan pakaian apa untuk sehari-hari, kerja, pacaran. Oh baiklah.

Saya mulai menyukai petualangan ini.

Kelas fiksi ini baru berjalan dua kali. Minggu depan saya akan belajar lebih banyak tentang pengembangan karakter sampai dia siap untuk diberi sebuah jalan cerita.

Buat saya menjadi seorang penulis itu seperti sutradara yang menciptakan cerita untuk sebuah tokoh yang kita ciptakan.

Semoga setelah mengikuti kelas ini, saya menjadi lebih semangat lagi menulis fiksi.

Salam,