Stay At Home Bagi Orang Extrovert

Stay At Home Bagi Orang Extrovert

stay at home, cafe, woman wearing hijab



Pandemic Corona Mengharuskan Saya Stay At Home


Sebelum wabah Corona menyebar di Indonesia, saya sudah mulai membatasi kegiatan di luar rumah seperti menghadiri event blogger mulai dari pertengahan Januari lalu. Memang bikin sedih namun menjelang operasi saya harus bisa menjaga kondisi badan supaya tetap fit. Bagaimanapun kesehatan merupakan hal yang utama.

Kegiatan di luar rumah saya memang jauh berkurang, namun ada teman-teman blogger yang bergantian main ke rumah, bercanda bersama, bahkan saya masih bisa main ke mall bareng Mbak Tata dan kakak perempuan. Supaya saya tidak merasa bosan terus-terusan berada di rumah.

Bahkan, seminggu sebelum Indonesia menyatakan darurat wabah Corona, saya masih memotret bersama Mbak Tata di area masjid Al Akbar dan juga menenami Mami ke sekolah untuk membantu memotret murid-muridnya. 

Sesekali saya masih ke luar rumah untuk membeli beberapa keperluan keluarga dan juga mengambil uang di atm (bisa dibilang saya merupakan manajer keuangan di rumah yang mengurus atm milik Mami dan Papi).

Setidaknya saya masih bisa bertemu banyak orang.

Stay At Home Bagi Orang Extrovert



Pada dasarnya saya orang yang lebih betah di rumah ketimbang berada di luar rumah. Dari dulu rumah merupakan tempat ternyaman, meskipun saya harus tinggal di hotel dalam waktu sekian lama. Rumah tetap istana.

Permasalahannya.

Selama wabah corona ini saya benar-benar tidak boleh ke luar dari rumah (kecuali belanja di depan rumah dan jalan pagi keliling komplek) alasannya karena saya masuk faktor risiko jika terpapar virus. Sehingga demi keamanan bersama, segala urusan kebutuhan rumah bisa dibeli secara daring.
Seminggu pertama terasa menyenangkan, saya bisa puas main hp, nonton drama korea dan lain-lain. Saya merasa baik-baik saja. 

Baca Juga:

Sehabis Patah Hati, Terbitlah Move On
Saya Rindu Jatuh Cinta Lagi
 Nongkrong Asyik Dengan Traveloka Eat
Point Of View 

Dua minggu berlalu, kepribadian Extrovert saya mulai meronta. Semua apa yang saya lakukan terasa membosankan. Gerak batas yang cuman berkeliling di area rumah dan bertemu dengan orang-orang itu saja membuat saya jenuh. Saya butuh teman-teman buat ngobrol bareng, meskipun tiap hari ngobrol sama mereka dengan pesan singkat, tetap saja ada yang kurang. Saya butuh bertatap langsung. Membaca emosi di wajah mereka, bercanda. Ah saya rindu.

Ya Tuhan, berapa lama lagi?

Jauh sebelum Corona, saya sudah mulai merasa kesepian. Lantas sekarang saya dilarang untuk dikunjungi teman. Otomatis membuat mood menurun drastis. Lelah. Kemarin saya memutuskan untuk keluar rumah jalan kaki. Lumayan bisa melihat dunia luar, walaupun keadaan tidak seramai biasa.

Minggu depan saya punya jadwal keluar rumah, kontrol ke rumah sakit dan juga ke ATM. Saya bahagia, saya bisa melihat keadaan di luar yang lebih ramai.

Musibah ini benar-benar menguras energi dan juga mentalitas. Saya membayangkan para extrovert yang mati gaya di kamar. Hal yang menyedihkan lagi nggak bisa ke masjid buat Tarawih dan kemungkinan besar Idul Fitri akan terasa sepi tanpa berkumpul dengan keluarga besar.

Bersabarlah, semoga badai ini segera berlalu. Allah tengah mempersiapkan hadiah terindah buat kita. Mari tetap waras dengan menulis
Menginap Di Grand Tebu Hotel Bandung

Menginap Di Grand Tebu Hotel Bandung





grand tebu hotel, grand tebu hotel bandung, hotel di bandung
Roof Top



Hotel Di Bandung



grand tebu hotel bandung, hotel di bandung



Menemani Mami bepergian, itu artinya saya memiliki banyak kesempatan untuk menginap di berbagai jenis hotel. Seringkali saya diajak darmawisata bersama sekolah, tempat Mami bekerja. Selain sebagai teman perjalanan, saya seringkali merangkap tukang bawa barang, dokumentasi dan kesibukan lainnya. Maklum, kondisi kaki Mami yang sudah tidak sekuat dulu, membuat saya tidak tega membiarkan beliau bepergian sendiri.

Setidaknya saya bisa menikmati liburan gratis.

Perjalanan kali ini tujuannya adalah Bandung. Awalnya Mami berencana tidak ikut serta karena perjalanan akan menggunakan kereta. Memakan waktu panjang dalam perjalanan. Rencana berubah lagi ketika pada akhirnya sekolah memutuskan untuk naik pesawat terbang. Menghemat banyak waktu.

Selama berada di Bandung, kami akan menginap di Grand Tebu Hotel yang berada di kawasan R.E Martadinata yang merupakan salah satu kawasan ramai di kota Bandung.




area lobi
Hari itu, kami masuk hotel menjelang Magrib sehingga saya nggak sempat eksplorasi apapun, begitu dapat kunci kamar hotel langsung bergegas naik ke atas karena setelah mandi akan ada acara makan malam yang dilanjutkan dengan acara pisah kenal bagi Guru yang sudah Purna Tugas.

Seingat saya begitu masuk ke dalam, kamu bakal disambut oleh sebuah toko kue kecil di dekat pintu masuk. Menjual aneka pastry dan minuman.

Area lobinya cukup luas dengan gaya minimalis dengan nuansa monokrom. Terdapat beberapa kursi yang nyaman untuk menunggu.

Baca juga: 
Begini cara menemukan hotel yang nyaman dan murah 
Mengabadikan Kenangan Indah di Kuala Lumpur
I left my hear in jogja
Pengalaman Menginap Di Grand Mercure Hotel Surabaya 

Kamar Grand Tebu Hotel





Kamar yang kami tempati merupakan tipe Superior Room dengan dua tempat tidur. Memiliki luas kamar sekitar 18 m2 dengan desain minimalis. Oh iya di samping tempat tidur terdapat sofa yang nyaman banget buat tiduran serta kursi dan meja yang diperuntukkan bagi ingin bekerja di dalam kamar.

hotel di bandung, fasilitas hotel


Fasilitas di dalam kamarnya bisa terbilang cukup lengkap. Ada TV layar datar, lemari pendingin, safety box, alat pemanas air dan tak ketinggalan penyejuk ruangan. ACnya adem, tengah malam sempat saya matikan karena kedinginan.Di kamar mandi, amenitiesnya juga lengkap. Standar ala hotel pada umumnya.

Begitu sampai kamar langsung bersih-bersih badan, lalu bersiap-siap buat acara pelepasan dan tidur. Foto-foto kamar saja baru bisa saya ambil di hari kedua.


Makanan



Sekitar jam 06.00 saya sudah berada di restoran tempat makan. Perjalanan pertama kami akan dimulai jam 07.00 (ternyata terlambat berangkat karena beberapa orang telat bangun dan menikmati fasilitas hotel).


grand tebu hotel bandung, hotel di bandung
area makan

dessert

Menu makan pagi rasanya hampir sama dengan kebanyakan hotel lainnya, seperti nasi goreng, mie goreng, olahan sayur, ada tempe goreng. Buat yang nggak terlalu suka sarapan berat ada sereal, bubur ayam, salad sayur. Terdapat juga menu mie kocok, sayangnya terlalu pagi untuk makan mi.

Ada satu hal unik dari hotel Grand Tebu ini yaitu es tebu. Minuman dari sari tebu yang digiling, disajikan dingin. Seumur-umur menginap di hotel, baru ini ada hotel menyediakan sari tebu. Mungkin saja nama Grand Tebu berasal dari minuman yang satu ini (ini mah logika berpikir saya saja).

Kalau kamu suka dengan makanan penutup yang manis, jangan khawatir. Ada sudut yang dikhususkan untuk makanan penutup. Tersedia cake imut, roti-roti mini dan juga puding yang siap memanjakan selera makan.


Fasilitas



swimming pool, grand tebu hotel


Sehabis sarapan menjelang check out, saya memutuskan naik ke rooftop karena penasaran dengan fasilitas yang ada. Bareng rombongan membuat saya tidak leluasa untuk eksplorasi hotel.

Di rooftop terdapat kolam renang yang bisa dibilang mini namun bisa menuntaskan dahaga bagi pengunjung yang ingin berenang sambil menikmati pemandangan kota Bandung.

Di area yang sama juga terdapat kafe Moon Bar, di mana bisa menikmati kudapan santai bersama keluarga. Bagi penyuka olahraga, jangan khawatir karena terdapat fasilitas ruang kebugaran dan sauna yang bisa dinikmati.

Sayangnya saya belum sempat menikmati semua fasilitas yang ada.

Buat kamu yang ingin ke Bandung, Grand Tebu Hotel ini bisa jadi pilihan apalagi lokasinya berada di kawasan yang cukup populer di Bandung. Dekat sama pusat FO.
Sehabis Patah Hati, Terbitlah Move On

Sehabis Patah Hati, Terbitlah Move On

quotes patah hati, kutipan patah hati


Patah Hati, Semanis Apapun Tetap Saja Menyakitkan



Beberapa tahun lalu, saya pikir semua akan berjalan sesuai rencana. Saya menikah. Namun, kenyataan tidak seperti yang diinginkan. Kami putus karena lain hal. Rasanya ada yang berkeping-keping dalam hati. Usia saya 30, mengharapkan dia adalah lelaki yang tepat. Seseorang nantinya bisa menghabiskan sisa umur bersama.

Takdir membawa kami kembali menjadi sepasang asing.

Patah hati bagaimanapun modelnya, tetap saja menyakitkan. Meski berkali-kali pernah merasakan. Bagi saya ini yang terberat. Patah hati di usia 30-an membuat saya sempat kehilangan kepercayaan diri. Tentang sebuah hubungan asmara.

Setiap hari terasa berat, saya hanya bisa menangis tiap kali mengenang dia. Rasanya seakan ada yang hilang. Saya malas keluar rumah, maunya di kamar sembari menangis. Waktu itu keluar hanya untuk makan dan setor muka sama orang di rumah. Selebihnya, saya senang membenamkan muka di bantal dengan cucuran air mata.

Rasanya melelahkan.

Mengutuk Tuhan, sudah pasti. Seminggu pertama itu merupakan masa-masa denial, menolak bahwa hubungan kami telah berakhir padahal sebelumnya baik-baik saja. Tiap hari ada saja keluhan sama Tuhan. Setiap Sholat, past menangis sambil bertanya kenapa kali ini gagal lagi. Nggak ada habisnya.

Belum lagi menjadikan diri sendiri pelampiasan, menyalahkan diri sendiri yang banyak kekurangan sehingga pada akhirnya si dia pergi. Seakan-akan semua permasalahan itu letaknya di saya.

Ya, saya yang menyebabkan hubungan kami berakhir. Kata seandainya itu kayak semacam kata wajib yang selalu menghantui setiap hari. Entah berapa banyak postingan di blog dan media sosial yang telah saya tulis untuk mengurangi rasa gundah dan pikiran yang terus berputar di otak.

Patah hati telah memporak-porandakan hati dan hidup.


Baca juga: Saya Rindu Jatuh Cinta Lagi


Sehabis Patah Hati, Terbitlah Move On


Saat ke toko buku, saya menemukan sebuah buku yang ditulis oleh Asma Nadia yang berjudul La Tahzan For Broken Heart Muslimah. Menarik perhatian, membuat saya ingin membelinya karena merasa judul ini tepat buat kondisi yang tengah dialami.

Ada sebuah cerita yang menarik perhatian saya, tentang seorang gadis yang tak jadi menikah dengan lelaki pujaannya. Tepat seminggu menjelang pernikahannya, si lelaki pergi tanpa pesan. Membuat semua rencana yang mereka susun.

Singkat cerita, si gadis tadi menulis pesan pada si lelaki bahwa dia telah memaafkan semua kesalahan yang diperbuat.


What dimaafkan? Gila aja.


Itu kesan saya kali pertama membaca cerita itu. Enak benar, udah nyakitin dan ninggalin eh malah dimaafkan. Rasanya saya ingin memaki.

Kesedihan yang mendalam membuat saya letih, saya ingin bahagia. Saya berpikir ulang, apakah lelaki yang saya tangisi kepergiannya pantas untuk saya miliki? Jangan-jangan cuman saya yang sedih dan dia nggak?

Kalian tahu apa yang pada akhirnya saya lakukan?

Saya mengirimkan pesan kepada si Mantan, menuliskan apa yang jadi unek-unek saya selama ini kepada dia. Di akhir kalimat saya memutuskan untuk memaafkan apa yang dia lakukan, begitu juga saya meminta maaf mungkin yang menyakitkan dari hubungan kami.

Selepas pesan itu terkirim, saya menghapus semua kontak dia bahkan akun media sosial. Pesan itu sengaja saya kirim tanpa memedulikan respon yang akan diberikan. Saya merasa lega, seakan beban itu berat yang menghimpit dada menghilang.

Saya mulai berhenti menangis, mulai mau beraktivitas lebih banyak di luar ruangan. Saya memahami apa yang dilakukan oleh gadis dalam tulisan itu. Memang tidak mudah, karena menurut sebagian orang, memaafkan itu menyangkut harga diri. Tak salah jika Tuhan memberikan hadiah terindah bagi orang pemaaf.

“Memaafkan orang yang telah menyakitimu memang tidak mudah, namun jika itu jalan membuatmu lebih bahagia dalam hidup. Kenapa tidak kamu lakukan untuk dirimu sendiri.”

Apakah kala itu saya langsung Move on?

Bohong banget kalau saya bilang iya. Saya masih sering merasa rindu dan kadang mewek kalau ingat dia. Namun, saya mulai menjalani hidup lebih santai karena bara api yang bercokol di dada sudah mendingin.

Buat kamu yang tengah patah hati, percayalah akan ada mentari sehabis mendung tebal. Semangat.


Baca juga: ketika teman sepermainan menikah dan saya masih sendiri

Cerita Teman Perjalanan

Cerita Teman Perjalanan

cerita teman perjalanan, three people, in the beach



Kriteria Teman Perjalanan



Bepergian sendiri memang menyenangkan, saya jadi bebas ingin menentukan kemana kaki ini melangkah, sekehendak hati atau bahkan pergi berlama-lama di suatu tempat hanya untuk mengeksplorasi tanpa ada yang ditunggu. Nggak perlu drama, karena salah satu sibuk berbelanja dan saya tidak bisa mengimbanginya.

Saya memang jarang bepergian sendiri, kebanyakan pergi bersama keluarga atau hanya bertiga dengan Mami dan Papi. Saat bepergian bersama, saya biasanya sering mendapatkan tugas sebagai tukang dokumentasi. Sibuk memotret orang lain, sehingga kadang tidak bisa menikmati perjalanan dengan maksimal. Itu yang kadang membuat saya kesal setengah mati.

Kadang saya berkhayal, pengin punya teman perjalanan yang mengasyikkan. Sehingga bisa menikmati liburan yang menyenangkan. Dalam artian di sini semua orang bahagia saat jalan bareng sehingga sehabis liburan aura senang itu masih menguar. Bukankah itu tujuan dari jalan-jalan, kan?

Lantas seperti apa teman perjalanan yang asyik itu menurut saya?


Mau Diajak Ekplorasi


Berhubung saya suka eksplorasi tentu saya mau patner yang tahan diajak berkeliling di satu lokasi. Bukan yang buru-buru pergi setelah dia mendapatkan foto bagus untuknya lantas memaksa orang lain pindah lokasi.

Big no.

Seirama


Teman travelling yang menyenangkan menurut saya itu harus seirama, di sini maksudnya sebisa mungkin mereka mempunyai satu kesamaan misalnya suka foto, suka belanja dll.

Kenapa begitu?

Dengan memiliki kesamaan, kita jadi semakin mudah untuk menyusun rencana perjalanan sehingga semua orang bisa merasakan bahagia saat liburan serta mengurangi kecenderungan untuk saling bertengkar.


Bisa Motret


Beberapa kali saya jalan selalu dapat teman perjalanan yang kurang mengerti tentang fotografi. Bukannya bisa menghasilkan foto perjalanan yang apik untuk diri sendiri, saya malah disibukkan untuk mengambil gambar dia.

Giliran saya meminta bantuan, eh hasilnya malah jauh dengan apa yang dibayangkan. Terpaksa saya hanya bisa memotret pemandangan saja daripada tidak menghasilkan konten sama sekali.

Setidaknya memiliki kemampuan dasar memotret itu perlu sehingga kalau lagi jalan bersama bisa saling bergantian sehingga semuanya sehabis liburan bahagia karena banyak stok foto.

Memahami Kondisi Teman Lainnya

Pernah nggak kamu pergi sama seseorang yang mementingkan dirinya sendiri?

Saya pernah dong.

Teman saya ini kalau sudah jalan kadang ngeluyur saja. Dia lupa kalau lagi jalan sama saya. Jalannya cepat dan saya nggak bisa mengimbangi. Alhasil saya menunggu dia di tempat makan saja daripada pingsan.

Cerita yang berbeda, suatu hari jalan sama teman yang suka banget nakut-nakutin, sok tegas gitu. Ketika kita lagi asyik pilih-pilih sudah diancam jangan sampai telat ya. Giliran dia asyik belanja, saya disuruh nunggu berjam-jam. Sudah gitu santai aja datangnya. Pengin ditimpuk pakai koper.

Buat saya memahami kondisi orang lain ketika jalan bersama itu penting karena kita jalannya sama manusia bukan sama koper yang nggak punya perasaan.

Jalan sama orang lain itu memang memiliki dinamika yang berbeda, bersiap-siaplah menghadapi kondisi yang tidak ‘asyik.’ Jika kamu tidak mau terjebak dalam situasi perjalanan yang tidak menyenangkan bersama teman. Mungkin solo travelling adalah pilihan yang tepat.
20 Question About My Life

20 Question About My Life

20 Question, woman with hijab, swastikha maulidya mulyana



Setelah sebelumnya pernah membuat postingan tentang 25 Question About My life, kali ini aku mau bikin postingan sejenis tapi dengan 20 pertanyaan yang berbeda dan tentunya aku berusaha mau menjawab dengan agak lebih panjang. Sehingga tulisannya jadi lebih panjang.

Nggak ada tujuan apapun kenapa aku membuat postingan ini. Tahun ini rencananya, aku ingin lebih banyak menulis mengenai kehidupan sehari-sehari seperti dulu yang sering aku lakukan.

Jika kamu penasaran, silakan dibaca sampai habis ya


Apa yang saya cintai dari hidup?


Meskipun kehidupan tidak mudah, aku bersyukur karena dilahirkan di keluarga yang memberikan dukungan, memiliki lingkungan pertemanan yang baik serta pekerjaan yang diimpikan.

5 hal yang membuat kamu tersenyum?


Film komedi, lelaki tampan, jatuh cinta, menyapa orang lain, mendapat uang banyak.

Apa yang kamu Syukuri Hari Ini?


Bisa bangun pagi, menyantap makanan yang enak dan bisa melakukan aktivitas yang disukai, ditambah rejeki dari Allah.

Bagaimana reaksi kamu terhadap perasaan negatif?


Seringkali kalau benar-benar sedang marah aku lebih mudah menangis, sensitif dan rasanya pengin tidur aja seakan-akan energi sudah tersedot habis.

Apa yang membuat kamu sedih?


Berhubung aku punya perasaan yang peka, alhasil gampang banget sedih bahkan ketika melihat tayangan film atau mendengar lagi sedih. Ditambah sedang mengalami PMS. Kombinasi yang sempurna, bukan?

Bagaimana kamu mendeskripsikan 'Hari yang sempurna'?


Hari yang sempurna saat semua yang aku lakukan berjalan semestinya. Selain itu lingkungan dan semesta ikut mendukung.

3 Kata yang menggambarkan tentang diri kamu?

Sensitif, senang berteman dan bawel

Apa arti kebahagiaan bagi kamu?


Bahagia buatku adalah ketika aku bisa melakukan apa yang aku sukai. Entah itu merupakan hal yang sederhana.

Apa pekerjaan Impian kamu?


Dokter. Buatku Dokter itu pekerjaan yang keren. Selain menyembuhkan orang, seorang Dokter tentunya terlihat keren dengan jas putih dan stetoskop. Adem aja lihatnya.

Apa yang membuatmu terdistraksi dari pekerjaan?


Nonton drama korea, ini kegiatan yang bikin aku malas melakukan aktifitas lain. Kalau sudah asyik nonton akhirnya lupa semua. Hal lain yang gampang membuatku teralih dari pekerjaan adalah instagram. Sama halnya dengan nonton drakor, bermain-main di instagram itu juga bikin lupa waktu.

Bagaimana kamu menghabiskan hari minggu?


Di hari minggu, aku lebih suka menghabiskan waktu di kamar. Nonton drama korea atau baca buku. Terkadang memotret dan membuat tulisan baru di blog.


Apa lagu kesukaanmu?


Sebenarnya aku punya banyak lagu kesukaan, namun kalau disuruh memilih jawabannya Blue Night by MLTR, Jangan Menyerah by Dmasiv, Love Scenario by Ikon.


Apa yang ingin kamu katakan pada dirimu di masa lalu?


Tika, terima kasih sudah menjadi pribadi yang kuat selama ini. Aku tahu,semuanya tidak pernah mudah, tapi kamu sudah melakukan yang terbaik selama ini.

Semangat.

Kamu ingin dikenal sebagai apa?


Jika dikasih kesempatan untuk terkenal. Aku lebih ingin karya-karyaku yang diakui khalayak umum. Sehingga orang tidak menilai diriku secara pribadi.

Film/Drama yang baru kamu tonton akhir-akhir ini? Genre apa?


Film korea judulnya Ordinary People, genrenya drama. Berkisah tentang Guru Olahraga sebuah SMA yang membantu muridnya dalam melacak keberadaan temannya yang menghilang.

Pada akhirnya dia menemukan sebuah konspirasi besar yang berhubungan dengan hilangnya seorang siswa.

Apa yang kamu banggakan menjadi seorang dewasa?


Menjadi dewasa bagiku berarti memiliki kendali penuh atas pikiran dan keputusan hidup. Sebab apa yang kamu lakukan merupakan tanggung jawab sendiri. Beda dengan masa kanak-kanak, di mana seringkali ada campur tangan orang tua dalam menentukan hidup.

Bagaimana cara kamu merayakan hari ulang tahun?

Dulu, bisa dibilang aku antusias merayakan ulang tahun dengan keluarga. Biasanya kami makan bersama, terkadang ada ritual makan kue ulang tahun. Namun, belakangan ini aku lebih suka merayakan hari ulang tahunku dengan menulis di blog. Semacam sebuah surat untuk aku kenang.


Di mana kamu akan tinggal 5 tahun ke depan?


Tidak ada yang bisa menebak aku akan tinggal di mana 5 tahun ke depan. Kemungkinan besar di Yogya. I love Jogja, dan jika ada jodoh aku ingin sekali tinggal di sana. Semoga saja.

Jika kamu bisa tinggal di mana saja. Di mana kamu akan tinggal dan kenapa?


Aku pengin tinggal di Jepang, karena merupakan salah satu tempat impian terlebih lagi Jepang terkenal dengan teknologi, keteraturan dan negaranya yang bersih. Kemungkinan besar aku akan betah di sana meskipun biaya hidupnya lumayan tinggi.

Apa 3 hal yang kamu lakukan sebelum tidur?


Ada banyak hal yang sering lakukan menjelang tidur, biasanya berganti-ganti sesuai mood, namun ada 3 kegiatan tetap yang biasa saya lakukan: main-main di instagram atau pinterest untuk sekadar menyimpan gambar, terkadang saya suka cari-cari barang di shopee hanya untuk dimasukkan ke dalam keranjang, terakhir pastinya sholat isya sebelum tidur.


well, rasanya menyenangkan bisa menanyakan beberapa pertanyaan untuk diriku sendiri. Semacam sebuah pembelajaran tentang bagaimana aku mengenal diriku sendiri. Kapan-kapan bakal bikin pertanyaan semacam ini lagi yang tentunya lebih banyak.

Selamat Membaca,


Saya Membenci Perayaan Tahun Baru

Saya Membenci Perayaan Tahun Baru

fireworks, pergantian tahun, malam tahun baru


Saat masih kanak-kanak, mungkin saya amat menantikan datangnya malam pergantian tahun. Kenapa tidak? Malam Tahun Baru itu menjadi suatu hal yang menarik untuk anak-anak, termasuk saya.

Dahulu, ketika saya masih tinggal di Madura. Malam Tahun Baru merupakan sebuah perhelatan yang mewah. Pesta kembang api, keramaian dan banyak makanan yang dijual merupakan sesuatu yang jarang dilihat, sehingga kerap kali saya dan keluarga tidak pernah melewatkannya.

Kami sengaja mengendarai mobil sekitar jam 10 malam ke arah Pelabuhan, di mana puncak perayaan pergantian tahun biasa diadakan. Di sana orang-orang sudah berjubel di antara gelapnya malam dan dinginnya udara. Tak lupa suara ombak yang berdebur di tengah laut menambah keramaian. Seringkali, saya bertemu beberapa teman sekolah yang juga turut serta dalam kemeriahan itu.

Sembari menunggu detik-detik puncak perayaan, biasanya kami bisa menikmati aneka kudapan yang dijual oleh Penjaja Makanan. Merapatkan genggaman tangan karena semakin malam orang-orang terus berdatangan, rasanya nggak asyik kalau terpisah dari Mami dan Papi. tepat jam 00.00, semua orang membunyikan terompet, kapal-kapal yang bersandar tak mau ketinggalan dengan membunyikan klaksonnya. Langit malam yang gelap mendadak penuh warna-warna yang menyala-nyala dengan suara yang cukup menggelegar. Lalu, 10 menit kemudian keramaian mulai mencair, orang-orang pulang ke rumah termasuk saya dan keluarga.

Malam Tahun Baru artinya saya boleh tidur lebih malam. Jika di hari-hari biasanya, tidur sekitar jam 20.00, pada malam 31, saya bisa tidur di atas jam 12. Bonusnya saya bisa bangun siang alias mbangkong kalau kata orang Jawa. Yap, selain kemeriahan, tahun baru identik dengan bangun kesiangan.

Saya tidak ingat kapan tepatnya berhenti mengistimewakan malam pergantian tahun. Mungkin ketika usia menginjak sekitar dua puluh lima tahun. Selain kondisi tubuh yang sudah tidak bisa begadang alias tidur malam, alasan lainnya saya mulai membenci suara-suara keras. Menimbulkan perasaan tidak nyaman di dada yang membuat gelisah.

Penghujung tahun 2019 kemarin, saya memilih tidur awal. Mungkin sekitar jam 8 malam, terlebih hari itu saya tengah datang bulan, rasa kantuk tidak dapat dipertahankan. Tepat jam 00.00, saya terbangun karena suara petasan yang berasal dari tetangga sebelah. Cukup nyaring dan membuat tidur kami terganggu. Saya sempat ngomel-ngomel namun pada akhirnya bisa tertidur kembali. Eh, terdengar lagi suara petasan yang lumayan kencang. Hiks, ingin rasanya saya memaki tetangga.

Entah apa nikmatnya merayakan pergantian tahun, kalau pada akhirnya kamu membuat orang lain terganggu.

Suara petasan yang bersahutan membuat saya membenci malam pergantian tahun.
  Ice Cream World Jatim Park 3

Ice Cream World Jatim Park 3


ice cream world jatim park 3, selfie, swafoto di ice cream world jatim park 3, woman with hijab

Ice Cream World Jatim Park 3



ice cream gelato, ice cream, cup of ice cream




Bulan lalu setelah berhasil berburu promo hotel di salah satu aplikasi perjalanan, kami melakukan perjalanan ke Malang dengan formasi yang lengkap, meskipun mas Wawan akhirnya menyusul belakangan.

Sembari mengisi waktu tunggu masuk hotel, tujuan kami adalah Jatim Park 3. Demi menyenangkan para bocah yang sudah lama tidak liburan bersama. Sejak, menginjakkan kaki ke Plaza Dino Park, mata saya sudah tertumbuk pada Zona Ice Cream World. Kala itu masih tutup karena kami datang terlalu pagi.

Jatim Park 3 ini memiliki banyak macam permainan yang bisa dieksplorasi bersama keluarga. Berhubung pada nggak tahu mau ke mana, ya sudahlah ngikut para bocah saja. Setidaknya, kami semua sepakat untuk menonton film 6D walaupun sebenarnya saya juga nggak berani.

Menunggu kakak yang tengah masuk ke Museum Musik, saya memutuskan untuk mengajak anak-anak main ke Ice Cream World. Niat awalnya hanya membeli Ice Cream berupa gelato dengan aneka rasa yang dibandrol dengan harga Rp. 25000 untuk 2 scoop) yang menurut saya cukup murah dan enak.

Ice Cream World ini sebenarnya kayak toko Es Krim biasa, hanya saja di dalam ada zona swafoto yang berisi spot-spot dengan latar belakang yang nggak jauh-jauh dari dunia es krim dan warna pastel. Tiket masuk dewasa akan dikenai Rp. 35000 sedangkan untuk anak-anak Rp. 25000. Bayarnya satu kasir dengan es krim. Kamu juga bisa bayar menggunakan OVO.

Sebelum masuk, sepatu harus dilepas dan diletakan pada tempat yang sudah disediakan.


Zona Swafoto di Ice Cream World Jatim Park 3



Dunia Terbalik


Awalnya agak ragu mau masuk ke dalam karena sendirian, sempat tanya sama yang bagian kasir di depan apakah kalau saya masuk ke dalam bakal ada yang bantu buat foto?

“Ada yang siap bantu buat foto, Mbak,” jawaban itu membuat saya lega. Setidaknya saya nggak perlu repot untuk memotret diri sendiri, untuk hasilnya biar urusan belakangan.

Saat masuk, saya disapa seorang Laki-laki berperawakan cukup tinggi. Saya bilang kalau saya datang sendirian dan butuh bantuan. Lelaki itu mengangguk mengerti, oh oke sepertinya sudah biasa.

Area pertama yang saya datangi berupa tumpukan kue-kue cantik kayak cupcake dan macaron berwarna-warni. Awalnya saya hanya menggunakan ponsel karena sedang malas mengeluarkan kamera (buat apa dibawa coba), eh ternyata kok kurang oke akhirnya pakai kamera.

Baca Juga:  Bakso Kota Cak Man yang Bikin Rindu

Saya kagum dengan hasil foto si Kakak tadi. Dia tidak hanya sekedar bertugas mengambil gambar saja, melainkan mengarahkan gaya atau mengatur komposisi sehingga hasil fotonya bisa maksimal. Jangan segan untuk meminta bantuan sama kakak-kakak yang bertugas di sana.



Ice Cream World Jatim Park 3, selfie, woman selfie with hat


kolam bola Ice cream world jatim park 3, ice cream world jatim park 3, jatim park 3

Di dalam area ini juga ada beberapa properti seperti topi, kacamata, rambut palsu dan aksesoris lainnya yang bisa kamu pakai juga. Bisa menunjang penampilan ketika di foto.

Berhubungan, ruangannya tidak terlalu besar. Kita harus sabar bergantian dengan pengunjung yang lain. Ketika saya ke sana, suasana tidak terlalu ramai. Ada sih segerombolan anak muda yang menguasai lokasi Flamingo dengan kolam bola. Mereka mengambil hampir separuh ruangan, untung aja si Kakak pintar mengambil gambar. Jadi, saya masih bisa leluasa mengambil foto di tempat ini.

Secara keseluruhan, bagi saya Ice Cream World Jatim Park 3 ini bisa menjadi tempat rekomendasi buat kamu yang suka berswafoto dengan harga tiket yang terjangkau. Meski ruangannya kecil namun kamu bisa puas membuat konten sebanyak-banyaknya. Tentu saja dengan sabar jika ada antrian di dalam.

Jika kamu datang sendirian seperti saya, jangan ragu untuk minta bantuan Kakak-Kakak yang menjaga di dalam. Mereka akan senang sekali untuk membantu.



Salam,