Saya Membenci Perayaan Tahun Baru

Saya Membenci Perayaan Tahun Baru

fireworks, pergantian tahun, malam tahun baru


Saat masih kanak-kanak, mungkin saya amat menantikan datangnya malam pergantian tahun. Kenapa tidak? Malam Tahun Baru itu menjadi suatu hal yang menarik untuk anak-anak, termasuk saya.

Dahulu, ketika saya masih tinggal di Madura. Malam Tahun Baru merupakan sebuah perhelatan yang mewah. Pesta kembang api, keramaian dan banyak makanan yang dijual merupakan sesuatu yang jarang dilihat, sehingga kerap kali saya dan keluarga tidak pernah melewatkannya.

Kami sengaja mengendarai mobil sekitar jam 10 malam ke arah Pelabuhan, di mana puncak perayaan pergantian tahun biasa diadakan. Di sana orang-orang sudah berjubel di antara gelapnya malam dan dinginnya udara. Tak lupa suara ombak yang berdebur di tengah laut menambah keramaian. Seringkali, saya bertemu beberapa teman sekolah yang juga turut serta dalam kemeriahan itu.

Sembari menunggu detik-detik puncak perayaan, biasanya kami bisa menikmati aneka kudapan yang dijual oleh Penjaja Makanan. Merapatkan genggaman tangan karena semakin malam orang-orang terus berdatangan, rasanya nggak asyik kalau terpisah dari Mami dan Papi. tepat jam 00.00, semua orang membunyikan terompet, kapal-kapal yang bersandar tak mau ketinggalan dengan membunyikan klaksonnya. Langit malam yang gelap mendadak penuh warna-warna yang menyala-nyala dengan suara yang cukup menggelegar. Lalu, 10 menit kemudian keramaian mulai mencair, orang-orang pulang ke rumah termasuk saya dan keluarga.

Malam Tahun Baru artinya saya boleh tidur lebih malam. Jika di hari-hari biasanya, tidur sekitar jam 20.00, pada malam 31, saya bisa tidur di atas jam 12. Bonusnya saya bisa bangun siang alias mbangkong kalau kata orang Jawa. Yap, selain kemeriahan, tahun baru identik dengan bangun kesiangan.

Saya tidak ingat kapan tepatnya berhenti mengistimewakan malam pergantian tahun. Mungkin ketika usia menginjak sekitar dua puluh lima tahun. Selain kondisi tubuh yang sudah tidak bisa begadang alias tidur malam, alasan lainnya saya mulai membenci suara-suara keras. Menimbulkan perasaan tidak nyaman di dada yang membuat gelisah.

Penghujung tahun 2019 kemarin, saya memilih tidur awal. Mungkin sekitar jam 8 malam, terlebih hari itu saya tengah datang bulan, rasa kantuk tidak dapat dipertahankan. Tepat jam 00.00, saya terbangun karena suara petasan yang berasal dari tetangga sebelah. Cukup nyaring dan membuat tidur kami terganggu. Saya sempat ngomel-ngomel namun pada akhirnya bisa tertidur kembali. Eh, terdengar lagi suara petasan yang lumayan kencang. Hiks, ingin rasanya saya memaki tetangga.

Entah apa nikmatnya merayakan pergantian tahun, kalau pada akhirnya kamu membuat orang lain terganggu.

Suara petasan yang bersahutan membuat saya membenci malam pergantian tahun.
  Ice Cream World Jatim Park 3

Ice Cream World Jatim Park 3


ice cream world jatim park 3, selfie, swafoto di ice cream world jatim park 3, woman with hijab

Ice Cream World Jatim Park 3



ice cream gelato, ice cream, cup of ice cream




Bulan lalu setelah berhasil berburu promo hotel di salah satu aplikasi perjalanan, kami melakukan perjalanan ke Malang dengan formasi yang lengkap, meskipun mas Wawan akhirnya menyusul belakangan.

Sembari mengisi waktu tunggu masuk hotel, tujuan kami adalah Jatim Park 3. Demi menyenangkan para bocah yang sudah lama tidak liburan bersama. Sejak, menginjakkan kaki ke Plaza Dino Park, mata saya sudah tertumbuk pada Zona Ice Cream World. Kala itu masih tutup karena kami datang terlalu pagi.

Jatim Park 3 ini memiliki banyak macam permainan yang bisa dieksplorasi bersama keluarga. Berhubung pada nggak tahu mau ke mana, ya sudahlah ngikut para bocah saja. Setidaknya, kami semua sepakat untuk menonton film 6D walaupun sebenarnya saya juga nggak berani.

Menunggu kakak yang tengah masuk ke Museum Musik, saya memutuskan untuk mengajak anak-anak main ke Ice Cream World. Niat awalnya hanya membeli Ice Cream berupa gelato dengan aneka rasa yang dibandrol dengan harga Rp. 25000 untuk 2 scoop) yang menurut saya cukup murah dan enak.

Ice Cream World ini sebenarnya kayak toko Es Krim biasa, hanya saja di dalam ada zona swafoto yang berisi spot-spot dengan latar belakang yang nggak jauh-jauh dari dunia es krim dan warna pastel. Tiket masuk dewasa akan dikenai Rp. 35000 sedangkan untuk anak-anak Rp. 25000. Bayarnya satu kasir dengan es krim. Kamu juga bisa bayar menggunakan OVO.

Sebelum masuk, sepatu harus dilepas dan diletakan pada tempat yang sudah disediakan.


Zona Swafoto di Ice Cream World Jatim Park 3



Dunia Terbalik


Awalnya agak ragu mau masuk ke dalam karena sendirian, sempat tanya sama yang bagian kasir di depan apakah kalau saya masuk ke dalam bakal ada yang bantu buat foto?

“Ada yang siap bantu buat foto, Mbak,” jawaban itu membuat saya lega. Setidaknya saya nggak perlu repot untuk memotret diri sendiri, untuk hasilnya biar urusan belakangan.

Saat masuk, saya disapa seorang Laki-laki berperawakan cukup tinggi. Saya bilang kalau saya datang sendirian dan butuh bantuan. Lelaki itu mengangguk mengerti, oh oke sepertinya sudah biasa.

Area pertama yang saya datangi berupa tumpukan kue-kue cantik kayak cupcake dan macaron berwarna-warni. Awalnya saya hanya menggunakan ponsel karena sedang malas mengeluarkan kamera (buat apa dibawa coba), eh ternyata kok kurang oke akhirnya pakai kamera.

Baca Juga:  Bakso Kota Cak Man yang Bikin Rindu

Saya kagum dengan hasil foto si Kakak tadi. Dia tidak hanya sekedar bertugas mengambil gambar saja, melainkan mengarahkan gaya atau mengatur komposisi sehingga hasil fotonya bisa maksimal. Jangan segan untuk meminta bantuan sama kakak-kakak yang bertugas di sana.



Ice Cream World Jatim Park 3, selfie, woman selfie with hat


kolam bola Ice cream world jatim park 3, ice cream world jatim park 3, jatim park 3

Di dalam area ini juga ada beberapa properti seperti topi, kacamata, rambut palsu dan aksesoris lainnya yang bisa kamu pakai juga. Bisa menunjang penampilan ketika di foto.

Berhubungan, ruangannya tidak terlalu besar. Kita harus sabar bergantian dengan pengunjung yang lain. Ketika saya ke sana, suasana tidak terlalu ramai. Ada sih segerombolan anak muda yang menguasai lokasi Flamingo dengan kolam bola. Mereka mengambil hampir separuh ruangan, untung aja si Kakak pintar mengambil gambar. Jadi, saya masih bisa leluasa mengambil foto di tempat ini.

Secara keseluruhan, bagi saya Ice Cream World Jatim Park 3 ini bisa menjadi tempat rekomendasi buat kamu yang suka berswafoto dengan harga tiket yang terjangkau. Meski ruangannya kecil namun kamu bisa puas membuat konten sebanyak-banyaknya. Tentu saja dengan sabar jika ada antrian di dalam.

Jika kamu datang sendirian seperti saya, jangan ragu untuk minta bantuan Kakak-Kakak yang menjaga di dalam. Mereka akan senang sekali untuk membantu.



Salam,
Ojju K Food Pakuwon Mall Surabaya

Ojju K Food Pakuwon Mall Surabaya


ojju kfood, kfood, korean food, restoran ojju



Ojju K Food Pakuwon Mall



ojju surabaya, ojju  kfood, restoran ojju


Saat Kakak Perempuan mengajak makan makanan korea, saya sempat merasa ragu. Meskipun saya memiliki lidah yang mudah beradaptasi dengan berbagai rasa makanan, entah kenapa rasanya taste kuliner dari negeri gingseng itu belum benar-benar saya terima. Apalagi, pengalaman pertama mencoba tidak seindah yang dibayangkan. Saya jadi agak takut untuk mencoba kembali.

Berbeda dengan Mbak Dini, dengan santainya dia bisa menghabiskan kimchi instan sendirian. Makannya lahap serasa lalapan yang tampak menyegarkan bahkan tanpa nasi. Saya sendiri masih bergidik kalau makan kimchi. Entahlah, fermentasi membuat rasanya terasa aneh.


ojju korean food, ojju k food

Kali ini pilihan Mbak Dini adalah Ojju, merupakan salah satu restoran korea di surabaya yang kabarnya cukup banyak peminatnya. Sebelum memutuskan makan di sana, seperti biasa kakak perempuan saya akan terlebih dahulu membaca ulasan-ulasannya.




ojju kfood, ojju korean food, restoran ojju
suasana di Ojju

restoran ojju, ojju, ojju kfood
salah satu sudut

Belakangan ini saya baru tahu, bahwa ternyata Mbak Dini udah beberapa kali makan di restoran Ojju dan kata dia sesuai dengan lidahnya. Hmm, jadi itulah alasannya kenapa dia ingin saya mencoba juga. Pasalnya, kami berdua sama-sama penggemar drama korea. Lebih tepatnya, saya adalah orang yang meracuni Kakak untuk ikut bergabung dalam lingkaran penggemar Kdrama.


ojju, korea food, ojju kfood
interior ojju

Di Surabaya, Ojju memiliki dua cabang yaitu di Tunjungan Plasa dan Pakuwon Mall. Rencana awal mau mencoba cabang restoran Ojju yang ada di TP. namun karena si keponakan pengin main ke rumah kakak. Akhirnya kami memutuskan untuk makan di cabang Pakuwon Mall saja karena lebih dekat dengan rumah kakak nantinya.




ojju kfood, pakuwon mall surabaya, pengunjung ojju


Ngemall bareng 2 bocah kudu stok sabar. Awalnya pengin jalan-jalan dulu sebelum makan, berhubung mereka udah pada cranky ya udah akhirnya langsung ke tujuan utama. Itu aja udah pakai drama mogok segala karena restonya ada di lantai 2 yang jalannya juga berkelok-kelok.

Fyuh, akhirnya sampai juga di Ojju yang hari itu nampak lengang. Padahal baca di di beberapa ulasan sering ada antrian gitu. Begitu masuk, para pramusaji dengan kompaknya akan menyapa selamat datang dalam bahasa Korea dan lamat-lamat saya bisa mendengar alunan lagu KPOP mengudara dalam ruangan ini.

Alhamdulillah nggak pakai acara nunggu tempat duduk. Kami akhirnya memilih duduk di depan kasir yang ada sofanya. Bawa dua bocah yang udah kelaperan. Semua itu adalah sebuah kenikmatan yang hakiki.

Ojju Menu


ojju menu



Setelah semua orang duduk dengan nyaman, kami memanggil pramusaji untuk membuat pesanan. Terlebih lagi duo keponakan sudah gelisah minta makan.

Ojju K Food ini menyediakan menu dengan varian cukup lengkap mulai dari makanan berat, hingga dessert ala korea yang terlihat menggugah selera. Nah, untuk urusan menu ini saya serahkan saja pada Kakak. Pastinya saya sudah pesan Tteokbokki karena entah kenapa makanan yang terbuat dari beras ini cukup membuat saya tergila-gila.

Menunggu makanan datang, saya mencoba mengeksplorasi tempat yang satu ini. Sengaja bawa kamera karena sekalian ingin bikin konten meskipun agak ribet kenyataannya. Mengambil beberapa gambar ruangan, sembari membayangkan tentang sebuah mimpi mengunjungi Korea langsung. Sebagai penggemar drama korea, rasanya ini sebuah mimpi yang wajar.

Suasana restoran ini dominasi warna merah, hitam dan warna kayu. Minimalis layaknya kedai-kedai di Korea Selatan yang sering saya tonton di film. Di setiap meja terdapat dua kompor gas kecil, mangkuk-mangkuk beserta peralatan makanan yang dibutuhkan saat makan nanti.

Banchan/Side Dish


korean food, banchan, side dish korean food, ojju


Menurut teman saya yang pernah ke Korea, hampir semua warung makan di korea itu menyediakan Banchan/Side Dish alias makanan pendamping sebelum makanan utama dihidangkan.

Berbeda dengan tempat makan yang pernah saya kunjungi yang menyediakan cukup banyak side dish berupa sayuran, Ojju ini hanya menyediakan satu Banchan yang terdiri dari Kimchi Sawi (kayaknya udah menu wajib), Keripik Ketela, Macaroni Salad, dan Corn Milk yang tidak bisa diisi ulang dengan porsi mini untuk orang sebanyak ini.

Begitu datang, Keripik Ketela langsung menjadi pusat perhatian kedua bocah, setidaknya bisa mengurangi kebosanan mereka menunggu makanan disiapkan. Rasa keripik ketelanya samalah sama keripik umumnya. Manis dan renyah.

Anak-anak menyukai makaroni saladnya sampai berebutan. Padahal sih cuman makaroni dikasih mayo, yah kebahagiaan mereka itu sederhana sekali ya. Buat saya rasa makaroni saladnya cukup enak. Pantesan mereka suka.

Corn Milk ini berisi pipilan jagung sayang kemudian dicampur dengan dengan susu rasa vanila. Enak sih, cuman susunya keburu abis diseruput keponakan. Saya yang pada akhirnya bertugas untuk menghabiskan hahaha.

Saya mulai memberanikan diri makan kimchi lagi. Rasa kimchinya cenderung agak asin dan sedikit asam. Seperti kimchi yang baru dibuat alias masih segar. Beda dengan kimchi pertama yang pernah saya coba, kabarnya sudah lama difermentasi. Bumbunya tidak terlalu kuat, dan so far masih cocok dengan lidah orang Indo.

Namun, tetap saja saya belum terbiasa dengan rasa kimchi.


Chicken Wings Rolling Cheese


chicken wings rolling cheese, ojju menu, korean food


Sepertinya menu Chicken Wings Rolling Cheese ini adalah menu favorit di Ojju. dari beberapa ulasan yang saya baca, rata-rata para pengunjung memesan menu yang satu ini.

Seorang pramusaji datang membawa kayak semacam piring besi berbentuk lingkaran yang biasanya untuk memanggang. Berisi 4 potongan sayap ayam yang sudah digoreng tepung dengan potongan keju mozzarella. Diletakkan di atas kompor.

Kita akan disuguhi atraksi kakak pramusaji yang menggulung ayam dengan keju moza yang mulai lumer dan kemudian dipotong menjadi beberapa bagian. Kemudian menghidangkannya satu persatu langsung di piring kami. Bersama beberapa potong kentang goreng.

Sebagai pengguna keju, saya langsung jatuh hati kena lelehan mozzarela yang membungkus sayap ayam yang renyah. Jika tidak ingin tanganmu kotor, di meja tersedia sarung tangan plastik yang bisa digunakan.

Sembari menyuapin keponakan, saya berusaha menikmati menu sayap ayam ini dengan khidmat. Walaupun tangan yang lain sibuk motong-motong makanan bocah.


Tteobokki & Eomuk Bokkeum


ojju, ojju k food, tteobboki


Sudah lama saya ingin makan Tteobokki, padahal ngakunya nggak cocok sama rasa makanan Korea. Sepertinya, semakin lidah saya menolak, semakin penasaran sama rasanya. Kalau kata orang Jawa itu ‘kapok lombok” alias masih pengin lagi.

Tteobokki adalah makanan yang terbuat dari tepung beras yang dibentuk lonjong, biasanya dimasak dengan saus gojuchang dengan tambahan eomuk/olahan bakso ikan.

Rasa Tteobokkinya lembut dan sausnya tidak sepekat yang pernah saya makan sebelumnya. Langsung bisa diterima oleh lidah. Hidangan ini disajikan dengan campuran eomuk, kue beras, bawang bombay, dan irisan telur rebus.

Rasanya bisa dibilang cukup pedas sih buat saya. Dimakan dengan kuah ramen rasanya lebih enak. Membuat saya nggak bisa berhenti makan, meskipun hidung saya mulai berair karena kepedasan.

Ramyeon Seafood


ramyeon seafood, ojju k food


Menu lain yang dipilih kakak adalah Ramyeon Seafood. Berupa hidangan mi yang direbus bersama udang, bakso ikan, crab stick, sayuran dan kaki kepiting dengan gojuchang. Disajikan dengan panci kuning khas korea.

Yap, jangan kaget ya. Kebanyakan orang korea kalau makan mi itu langsung pakai pancinya. Agak bertolak belakang sama orang Indonesia yang menganggap itu tidak sopan.

Rasanya gurih, pedas berbaur dengan kaldu seafood dan potongan sawi putih yang segar. Porsinya cukup banyak, bisa dimakan untuk 2-3 orang. Kemarin malah, saya makan bersama 4 orang. Banyak potongan bawang bombay kesukaan saya yang membuat rasa kuahnya semakin nikmat.

Crispy Chicken


resto ojju, ojju kfood, ojju


Berhubung hampir semua menu yang makanan yang kami pesan bercita rasa pedas, jadi saya memesan menu anak-anak untuk para keponakan. Berupa 2 potongan ayam tepung tanpa tulang yang renyah, telur mata sapi dan sayur bayam yang ditaburi wijen.

Rupanya bocah-bocah ini hanya lapar mata. Giliran disuruh makan nasi mereka ogah-ogahan. Akhirnya hanya memakan telur dan ayamnya saja. Sayur bayamnya saya yang makan, sedangkan nasinya untuk Kakak Ipar.

Corn Tea


corn tea, ojju korean food, ojju, menu ojju


Untuk menghemat biaya karena membawa rombongan. Kakak memilih minuman berupa teh jagung yang rasanya hambar tanpa gula. Buat saya lebih baik daripada saya minum tumbukan air beras yang aneh itu.

Minuman teh jagung ini mampu meredakan rasa pedas dan dahaga. Saya suka aromanya, menyerupai karamel.

Chocolate Bingsoo



ojju menu, restoran korea di surabaya, chocolate bingsso, dessert korea



Menu ini yang kami pertama pesan, untuk meredam rasa lapar bocah-bocah. Tadinya mau beli satu-satu eh pas melihat harganya yang lumayan. Ya sudahlah beli satu saja, sekalian mengajarkan mereka namanya berbagi (padahal tantenya lagi bokek). Pilihan kakak Chocolate Bingsoo.

Bingsoo ala korea sebenarnya kayak serut yang kasih topping saus coklat, potongan kacangan almond, dan di dasarnya terdapat selai kacang. Plus 1 buah astor coklat sebagai pemanis.

Makanan penutup yang manis.

So far, rasa makanan di Ojju K Food ini cukup bisa diterima oleh lidah orang Indonesia yang penasaran dengan rasa makanan korea. Berbeda dengan resto yang pernah saya kunjungi sebelumnya, yang menurut teman saya memiliki cita rasa otentik dengan di negeri asalnya.

Kalau mau makan di Ojju, enaknya datang bersama teman. Bisa bayar patungan apalagi beberapa makanan memiliki porsinya yang lumayan banyak.

Selamat mencoba,

5 Langkah Supaya Hidup Bahagia

5 Langkah Supaya Hidup Bahagia

woman, hidup bahagia, wanita tertawa bahagia


Sebagai manusia, rasanya manusiawi kalau saya ada kalanya diliputi rasa iri, sedih, marah atau bahkan cemburu atas keberhasilan orang lain. Gimana dong, kita kan dibekali otak oleh Sang Maha Pencipta, Allah SWT yang menjadi pusat pengatur, emosi dan fisik.

So selama kita masih hidup. Wajarlah kalau yang namanya manusia itu emosinya naik turun. Kecuali, ada permasalahan di bagian amigdalamu, yang menyebabkan kamu tidak bisa merasakan emosi alias datar aja. Ya kali, hidupmu lempeng aja gitu

Sampai ada istilah. Rumput tetangga emang lebih hijau.

Bisa dibilang itu semacam pengejawantahan dari rumitnya emosi kita.

Saya pernah dong merasa gimana gitu ketika salah satu rekan seprofesi yang cerita bahwa dia baru saja deal dengan sebuah brand yang tarifnya lumayan. Sebagai manusia biasa, pasti dong terbersit rasa iri, kadang berbaur sama denial yang merasa bahwa konten saya lebih baik dari dia.

Nangis nggak jelas sampai dada terasa sesak. I do.

Belum lagi mengeluh soal hal-hal yang kadang sepele. Membuat hidup terasa berat padahal sebenarnya yang bikin ruwet ya kamu juga.

Complicated ya jadi manusia.

Dulu, hidup saya kayak gitu. Rasanya semua orang di luar sana tampak lebih bahagia dan saya satu-satunya orang paling menderita karena dikasih Allah cobaan cukup berat. Hidup saya bertahun-tahun suram, seakan nggak ada gairah untuk hidup.

Sampai pada suatu titik.

Bahwa apa yang terjadi pada diri Saya itu adalah Kehendak Tuhan yang tidak bisa ditolak. Perlahan saya belajar menerima dan menanamkan pada diri bahwa kekurangan yang saya miliki adalah bagian dari diri yang harus disyukuri.

Lambat laun saya belajar bahwa sebenarnya bahagia itu sederhana. Tidak sesulit yang dibayangkan karena semua itu kembali pada diri kita sendiri. Apakah kadar bahagia itu sudah cukup atau tidak?

Tanyakan saja pada dirimu.

Lalu apa yang saya lakukan untuk selalu hidup bahagia? 5 Hal ini mungkin bisa membantumu untuk Hidup Bahagia.

Bersyukur


Salah satu cara mengerem hawa nafsu yang tidak berkesudahan adalah bersyukur. Dengan memiliki rasa syukur, kita akan belajar bahwa sebenarnya banyak nikmat yang sudah kita peroleh dari Tuhan Sang Maha Pencipta. Saking banyaknya sampai tak terhingga.

Saat merasa tidak beruntung, berterima kasihlah pada Tuhan karena telah menjadikan kita makhluk paling sempurna di antara makhluk ciptaanNya yang lain. Rasa Syukur membantu kita untuk selalu merasa cukup dan tidak kekurangan.


Berhenti Membandingkan Dengan Orang Lain


Salah satu hal memunculkan rasa iri adalah karena kamu sibuk membandingkan diri dengan orang lain. Sibuk mencari kekurangan diri sendiri yang ujung-ujungnya bikin stress dan mulai sibuk meratapi kelamnya hidup.

Kalau kamu ingin bahagia, berhentilah membandingkan dirimu dengan orang lain. Sebab, apa yang menurutmu itu berkilau belum tentu seindah kenyataan.

Semua orang punya takdirnya sendiri. Jadi, berhentilah membandingkan dirimu dengan si A, B dan C


Mencintai Diri Sendiri


Love yourself

Mencintai diri sendiri tidak sama dengan narsis.

Mencintai diri sendiri berarti kamu menerima dirimu seutuhnya, lengkap dengan kekurangan dan kelebihan. Lalu, kemudian mencari tahu bagaimana menggunakan kelebihan yang kamu punya untuk memperbaiki kekurangan yang ada.

Masalahnya, kamu seringkali lebih sibuk mencari-cari kekurangan yang ada dalam diri. Sehingga lupa bahwa ada hal baik yang juga melekat dalam diri. Sehingga membuat kamu lupa untuk mencintai diri sendiri.

Mulai sekarang, berterima kasihlah kepada dirimu sendiri. Lalu, temukan harta karun yang mungkin terkubur di sana untuk dipoles menjadi mutiara yang cantik.

Percayalah, semua orang itu unik.


Ubah Sudut Pandang


Merasa pelik dengan masalah yang kamu hadapi. Sehingga kamu merasa bahwa hidupmu berantakan, menderita. Mungkin, saatnya kamu mengubah sudut pandang.

Mengubah sudut pandang akan membantu melihat masalah dari perspektif yang berbeda. Sehingga kamu bisa menemukan sesuatu yang positif dari masalah yang kamu hadapi.

Dan, akhirnya kamu menyadari bahwa pada setiap masalah itu akan ada jalan keluar. Bahkan, kadang tidak terduga.

Berhenti Membayangkan yang Belum Terjadi


Saya pernah bertanya pada seorang teman tentang rahasia kenapa dia selalu terlihat bahagia.
“Berhenti membayangkan masa depan yang belum terjadi.”
Kebanyakan dari kita sudah sibuk membayangkan masa depan yang belum terjadi. Salah? Nggak sih, namun ketika kita hanya fokus pada masa depan, kamu lupa dengan apa yang kamu kerjakan di masa kini. Pada akhirnya akan membuatmu kelelahan.

Memikirkan masa depan itu boleh saja asal tidak kemudian membuatmu lupa akan kehidupanmu di masa sekarang.

Namanya kehidupan pasti akan ada masanya naik dan turun. Pintar-pintar kita saja mengelola hati dan pikiran supaya punya alasan untuk selalu bahagia. Dan, saya masih harus banyak belajar juga.
Mengikuti Kelas Menulis Fiksi Bersama Windry Ramadhina

Mengikuti Kelas Menulis Fiksi Bersama Windry Ramadhina


Kelas fiksi bersama windry ramdhina


Tiga minggu menjelang puasa Ramadan, Wulan mengirimi saya pesan bahwa Windry Ramadhina, salah satu novelis Indonesia yang bukunya laris itu membuka kelas untuk menulis fiksi.

Wulan yang notabene menjadi penggemar Windry tentu nggak akan membuang kesempatan yang satu ini. Bisa dibilang, Ia menjadikan Windry adalah panutannya. Selain pintar menulis, Windry adalah seseorang yang multitalenta. Patutlah kalau Wulan menjadikannya tauladan.

Tidak seperti Wulan yang masih berkutat dengan urusan fiksi, saya malah merasa makin menjauh. Bahkan, ada banyak tumpukan novel baru yang belum terbaca. Seakan-akan saya melupakan kegemaran lama, menulis fiksi. Hal ini membuat saya kembali tergoda untuk bersentuhan dengan tokoh rekaan.

Saya memutuskan untuk mendaftar kelas menulis tersebut.

Oh iya, kelas yang saya ikuti ini bukan cara menulis novel atau draft pertama. Melainkan hanya kelas pembuatan tokoh karakter. Bagi saya ini penting, sebab selama ini saya sering merasa kesulitan menciptakan karakter tokoh yang kuat.

Di kelas menulis ini, Windry benar-benar memandu kami bagaimana menciptakan karakter dari nol.


Observasi


Tugas pertama kami adalah melakukan pengamatan. Tugas ini mengingatkan saya akan waktu kuliah. Saat itu kami mengambil mata kuliah Observasi. Saya diminta untuk mengamati tingkah orang di stasiun kereta api lalu membuat laporan mengenai tingkah pola orang yang menunggu kereta datang/pergi.

Tugas dari Windry nggak jauh beda dari tugas jaman kuliah. Bedanya, saya diminta hanya mengamati satu orang saja yang menarik perhatian. Bagi saya itu tidak mudah,

Saya dan Wulan memilih mengerjakan tugas pertama bersama-sama. Kami pergi ke sebuah pusat perbelanjaan di Surabaya. Sambil memesan makanan, diam-diam kami mengamati, mencari sosok yang kiranya tepat untuk diamati. Udah berasa kayak detekfif.

Setelah selesai dengan tugas pengamatan di keramaian. Saya melanjutkan tugas lainnya yaitu mengamati seseorang yang sudah kita kenal. Buat saya tugas ini lebih mudah sebab hampir setiap hari berinteraksi.

Menciptakan Tokoh Utama Novel


Minggu ini, tugas yang diberikan oleh Windry mulai masuk ke inti. Saya diminta untuk membuat satu orang karakter yang nantinya akan dikembangkan menjadi tokoh utama dari cerita yang saya buat.

Vakum dari dunia fiksi ini membuat saya sedikit kewalahan mengerjakan tugas ini. Rasanya kayak hambar dan bingung harus mengerjakan apa terlebih dahulu. Padahal, dulu menciptakan karakter itu mudah banget loh. Bahkan sering dapat ide dari mimpi.

Materi udah mau dapat 3 hari, aku belum juga punya gambaran ingin karakter utama seperti apa. Bolak-balik main ke pinterest untuk mencari-cari tokoh yang tepat. Tetap saja belum ada gambaran.

Saya curhat sama Wulan. Dia menyuruh Saya membaca novel. Hmm. Baiklah. Kebetulan ada beberapa novel yang belum sempat terbaca.

Alhamdulilah, selesai membaca. Rasanya saya sudah mulai menemukan titik temu akan seperti siapa calon tokoh utama tersebut.

Dari hasil pembahasan dengan Windry. Semua sudah oke kecuali tentang pakaian. Saya belum menjabarkar, karakter saya suka mengenakan pakaian apa untuk sehari-hari, kerja, pacaran. Oh baiklah.

Saya mulai menyukai petualangan ini.

Kelas fiksi ini baru berjalan dua kali. Minggu depan saya akan belajar lebih banyak tentang pengembangan karakter sampai dia siap untuk diberi sebuah jalan cerita.

Buat saya menjadi seorang penulis itu seperti sutradara yang menciptakan cerita untuk sebuah tokoh yang kita ciptakan.

Semoga setelah mengikuti kelas ini, saya menjadi lebih semangat lagi menulis fiksi.

Salam,
Serundeng Bandeng dan Terasi Bubuk Premium Bunda Sugi, Teman Perjalanan yang Praktis

Serundeng Bandeng dan Terasi Bubuk Premium Bunda Sugi, Teman Perjalanan yang Praktis


serundeng dan terasi bubuk bunda sugi


Perjalanan Seringkali Membuat Rindu Akan Masakan Rumah.



Beberapa kali melakukan perjalanan keluar negeri membuat saya sering rindu masakan Indonesia. Padahal lidah saya termasuk fleksibel dan mudah beradaptasi dengan jenis makanan dari beberapa negara. Hanya saja, makanan Indonesia mengambil banyak tempat di hati saya.

Hal ini yang membuat saya mudah rindu dengan nikmatnya Sayur Asam, Nasi Padang atau bahkan Botok Tahu Tempe yang pedas. Membuat saya sedikit galau saat bepergian ke luar negeri.

Saya pernah mengalami masalah dengan makanan saat melakukan perjalanan umroh 3 tahun lalu. Padahal resto di hotel tempat saya menginap menyediakan menu makanan Indonesia tapi untuk rasanya kayak sudah bercampur dengan rempah Arab. berasa nggak otentik Indonesia. Saat itu cukup menyiksa, saya menjadi rindu masakan tempe goreng yang hanya dicolek pakai sambal terasi.

Hal lain yang cukup mengganggu selera makan adalah ketika sakit. Rasanya makanan apapun tidak pas di lidah. Biasanya sih saya lebih suka makan ‘keringan’ alias nasi panas dan serundeng. Udah gitu aja, cukup membantu mengembalikan selera makan yang sempat hilang.
Baca juga:Kemudahan Bisnis Kuliner Jaman Now


Serundeng Bandeng dan Terasi Bubuk Premium Bunda Sugi, Teman Perjalanan yang Praktis.


Nah, buat kalian yang sedang/ akan melakukan perjalanan jauh tapi suka rindu dengan makanan yang ada citarasa Indonesia. Saya mau mengenalkan produk UKM milik Bunda Sugi, seorang Ibu yang dengan tangan kreatifnya mengolah produk dari laut menjadi olahan praktis untuk travelling.


Serundeng Bandeng




Jujur, saya nggak bisa membedakan antara serundeng dan abon karena secara penampakan kedua olahan ini mirip. Ternyata ada satu hal yang membedakan yaitu Serundeng itu menggunakan kelapa dan Abon tidak.

Serundeng buatan Bunda Sugi ini diolah dari Ikan Bandeng pilihan dan aneka rempah-rempah pendukung. Teksturnya lembut dan gurih dengan aroma khas Bandeng. Jangan khawatir, Serundeng ini bebas dari dari duri, sehingga aman dikonsumsi oleh anak-anak.

produk serundeng bandeng bunda sugi


Produk ini terdiri 3 varian rasa yaitu gurih, manis dan pedas yang bisa dipilih sesuai selera. Saya yang penyuka makanan dengan rasa sedikit manis mungkin akan lebih menyukai varian rasa manis deh. Dimakan pakai nasi panas aja udah nikmat.

Produk ini dikemas dalam jar plastik dengan tutup segel sehingga tidak mudah tumpah dan aman untuk dibawa bepergian jauh. Serundeng Bandeng ini juga sudah mengantongi izin dari PIRT sehingga kualitasnya tidak diragukan lagi.

Harga:

Kemasan 95gr harga 27rb

Kemasan 200gr harga 50rb

Baca juga: Menikmati Gudeg Widjilan Bu Lies dalam genggaman tangan

Terasi Bubuk Premium Bunda Sugi






Selain produk olahan dari Bandeng, produk lainnya dari Bunda Sugi adalah terasi bubuk premium.

Udah tahu, kan? Kalau sambal itu adalah salah satu makanan khas Indonesia yang tidak bisa dilewatkan. Nah, Terasi bisa dibilang bahan penting untuk menambahkan kelezatan sambal. Itulah kenapa biar rasa sambal lebih enak diperlukan juga terasi yang berkualitas.

Terasi buatan Bunda Sugi ini berupa bubuk yang diolah dari udang segar dan rempah lainnya. Teksturnya kering dan lembut, aroma terasinya tidak terlalu kuat sehingga aman kalau mau dibawa bepergian terlebih lagi kemasannya yang menggunakan tutup segel.


terasi bubuk bunda sugi




Terasi Bubuk ini tidak hanya untuk campuran sambal tapi juga bisa sebagai tambahan makanan lain. Saya sendiri sering menambahkan terasi bubuk pada olahan sayur asam, tumis kangkung atau nasi goreng.

Harga 35rb kemasan 85gr.

Kedua produk ini bisa didapatkan dengan menghubungi Bunda Sugi melalui akun media sosialnya yaitu @dapurbundasugi atau menghubungi wa: 085100013093.

Selamat mencoba,
Dijual Eatery Surabaya, Tempat Makan Baru Di Surabaya

Dijual Eatery Surabaya, Tempat Makan Baru Di Surabaya


Dijual Eatery Surabaya, Tempat Makan Baru Di Surabaya



Dijual, Tempat Makan Baru Di Surabaya


Nongkrong di dijual eatery surabaya
We are Friends


“Aku lagi di Surabaya, ketemuan yuk.”

Sebuah pesan singkat dari seorang Sahabat membuat saya bersemangat. Pasalnya, saya sudah tidak lama berjumpa dengan dia. Ada mungkin sekitar 6 bulan.

Sejak menyelesaikan Pendidikan Profesi Psikologi, dia memilih kembali ke kota Asalnya, Palembang. Ada kalanya dia pulang ke Surabaya untuk mengurus keperluan berkenaan dengan ijin praktik. Kali ini, dia ingin mencoba peruntungan pekerjaan di Surabaya.

WAG kampus yang hanya berisi 4 orang mendadak lebih ramai dari biasanya. Kami sepakat untuk ketemuan, pertemuan yang jarang ini setidaknya harus menjadi kebiasaan.

Tempat kumpul kami kali ini adalah Dijual Eatery Surabaya. Itu atas inisiatif saya yang pengin berkunjung ke sana, gara-gara terpengaruh sama postingan seorang teman yang kebetulan hadir dalam acara pembukaannya. Hmm, kok kayaknya menarik untuk dicoba apalagi Dijual ini adalah kafe baru di area Surabaya.

Wulan yang biasanya diajak jalan bareng sedang tidak bisa bepergian. Ya udah, mumpung sahabat saya sedang berkunjung ke Surabaya. Sekalian aja diajak kemari.

Nongkrong sama sahabat sembari mencari konten kenapa nggak?


Baca juga: Gudeg Wijilan Bu Lies

Menu Serba 25K yang Nggak Bikin Kantong Bolong



harga menu dijual eatery


Dijual.
Eh namanya kok lucu. Itulah yang ada dibenak saya kali pertama mendengar nama tempat makan yang satu ini. Kesannya kayak lagi bikin iklan properti padahal sih nggak.

Ini yang punya bikin namanya bisa banget deh. Bikin banyak orang bertanya-tanya, “dijual itu apaan sih?

Dijual Eatery ini lokasinya ada di Jl. Dr. Ir. H. Soekarno No. 208 (Parkir ITATS), Sukolilo, Surabaya. Kalau kamu dari arah Sukolilo, nanti di pertigaan lampu merah semolowaru tinggal belok kiri ke arah jalan Delles. Letaknya di sebelah kanan, di area parkir mobil ITATS.

Sayangnya, saya kesini pas malam hari. Jadi, pengambilan foto ruangan dan makanan tidak maksimal meskipun pencahayaan di kafe ini lumayan apalagi dindingnya dominan warna putih. Tetap saja sih, saya kurang puas. Kayaknya harus balik ke sini lagi.


kafe, tempat makan, serba 25 rb


Awalnya kami memilih tempat duduk di area luar, soalnya saat ke sana suasana cukup ramai. Ada rombongan yang seperti sedang merayakan ulang tahun. Beberapa meja juga sudah ada tulisan reservasi.

Berhubung meja yang akan kami tempati belum ada, kami disuruh untuk lihat-lihat menu dulu. Wah, semua harga makanan dan minumannya serba 25k alias dua puluh lima ribu tanpa pajak. Catat ya tanpa pajak.

Setelah menunggu sahabat saya yang satu lagi dan puas melihat menu. Kami akhirnya mendapat meja yang letaknya di pojok dekat pintu masuk. Agak sedikit terganggu sih sama orang yang lalu lalang. Namun, ya sudahlah. Kami sudah malas pindah tempat.


Dijual Eatery Surabaya, Tempat Makan Baru Di Surabaya


Malam itu, saya memesan Quesadillas Chicken dan Amarose Tea. sengaja pilih makanan yang nggak berat karena sebelumnya sudah makan. Sedangkan pilihan teman-teman saya adalah QuesadillasTuna, Nasi Tuna Lapis Bayam, Chicken Salad, Spaghetti Alfredo dan sisanya saya lupa nama minuman dan makanan penutup yang dipesan.


Quesadillas Chicken



Dijual Eatery Surabaya, Tempat Makan Baru Di Surabaya
Chicken Quesadillas

Makanan ini terlihat seperti kebab tapi yang membuat beda adalah roti tortilla yang tidak digulung melainkan dilipat berisi potongan daging ayam yang dipanggang bersama makaroni. Disajikan dengan semangkuk salad sayur dan mayo.

Rasa Quesadillasnya bagi saya agak sedikit hambar, jadi kamu bisa cocolkan dengan mayo atau saus tomat. Lebih enak kalau makannya pakai tangan karena saat saya mencoba makan dengan pisau dan garpu. Berantakan.

nasi tuna lapis bayam
Nasi Tuna Lapis Bayam


Saya suka dengan saladnya meski hanya terdiri dari selada hijau, selada merah, jagung dan irisan tomat. Rasa sausnya yang ada sedikit tambahan minyak wijen, membuat ketagihan. Enak.

Sepertinya kalau kesini lagi, saya pengin pesan Chicken Salad saja (sempat nyoba punya teman, dada ayamnya yang dipanggang dengan sedikit garam dan lada dipadu dengan salad yang segar. Perpaduan yang menarik, apalagi ada aroma minyak wijen)

Artikel Kuliner lainnya Bebek Semangat, Bebek Cita Rasa Pedas

Amala Rose Tea


Pilihan teh dijual eatery
Aneka Pilihan Teh

Teman saya sempat tertawa ketika saya hanya memesan teh, karena bagi dia harga teh 25 ribu itu terlalu mahal. Ternyata dia baru tahu bahwa di kafe-kafe, teh sekarang dihidangkan dalam bentuk teko alias ukuran besar dan bisa diminum bersama-sama. Bahkan ada kafe yang memberikan gratis isi ulang teh.

Pilihan saya jatuh pada Amala Rose Tea.

Berhubung saya bukan pecinta kopi, kalau sedang minum di kafe ya pilihannya sih teh. Banyak kafe yang menyediakan rasa teh yang unik dan enak. Seperti teh pilihan saya ini yang beraroma mawar yang manis. Rasanya mawarnya terasa dan sedikit agak pahit. Namun, enak.

Aroma dan rasanya cocok untuk diminum menjelang tidur. Bikin tenang. Warna tehnya tidak sepekat dari teh yang berasal dari daun.

So far, rasa makanan di kafe ini enak sih. Saya lebih suka menyebutnya seimbang, baik antara rasa gurih, asin, dan manis. 

ice cream thai tea
Penampakan Dessert

Makanan penutupnya juga lucu, entah ya apa namanya. Terdiri dari 1 Scoop es krim rasa keju (kalau kata teman saya kayak rasa susu dancow), crackers, permen kapas, dan pie apple. Perpaduan rasa yang manis dan asam. Kalau nggak terlalu suka manis, mungkin kamu bisa coba yang lain.

Oh ya, hari itu playlist lagu yang diputar Dijual rata-rata lagu tahun 1990-an. Membuat pertemuan kami menjadi lebih istimewa. Membuat kami terkenang dengan masa-masa kala itu.


dijual eatery surabaya
Kaca-kaca yang lebar


Hmm, sayang hasil foto saya malam itu kurang memuaskan. Padahal ambiance dari kafe ini cakep deh. Bagi kamu yang suka foto ootd, perlu tuh berfoto di area dekat kaca-kaca.

Sepertinya harus ke sana lagi.

Ada yang pernah main ke Dijual Eatery? Apa menu favoritmu?