5 Destinasi Favorit
Bicara tentang destinasi favorit selama bepergian, mungkin tidak banyak yang bisa saya ceritakan. Keseharian saya kebanyakan di rumah, jika ingin melakukan perjalanan pun harus dengan izin orang tua atau paling tidak didampingi oleh mereka. Ya, bisa dibilang separuh cerita perjalanan saya bersama ortu.
Tidak banyak tempat yang saya kunjungi, sampai sejauh ini sekitar 6 kota dan 3 negara. Alhamdulillah sekali, setidaknya perjalanan-perjalanan tersebut menghadirkan cerita tersendiri dalam hidup sepanjang 35 tahun ini.
Mengapa disebut favorit?
Bisa jadi itu merupakan kunjungan pertama ke lokasi tersebut tapi menghadirkan cerita yang membekas atau bisa jadi destinasi tersebut setidaknya lebih dari sekali saya kunjungi.
Yogyakarta
Segala tentang Jogja selalu membuat saya jatuh cinta. Setiap sudutnya selalu menghadirkan perasaan rindu untuk selalu berkunjung ke sana. Sampai saya memiliki mimpi, jika menikah nanti saya merencanakan bulan madu ke Jogja atau mungkin menetap di sana. Rasanya itu bukan pilihan yang buruk.
Jogja memiliki tempat wisata yang bisa terbilang lengkap, pantai, hutan, gunung maupun wisata sejarah yang tak habis untuk ditelusuri.
Penyuka wisata belanja juga bakal dimanjakan kalau ke Jogja, sebut saja Malioboro, Pasar Beringharjo, surga banget bagi penyuka etnik, tidak ketinggalan wisata kuliner yang selalu bikin rindu.
Kayaknya kalau Corona berakhir, Jogja bisa jadi tempat menyegarkan pikiran setelah terkurung lama di rumah.
Bali
Pertama kali ke Bali, saya pergi bersama Ibu. menemani beliau yang mengantar siswa darmawisata, menggunakan bus. Perjalanan yang panjang tapi juga menyenangkan.
Bagi saya Bali itu kayak semacam pulau impian yang dipenuhi orang asing. Kebetulan saya memiliki obsesi untuk bisa ngobrol sama mereka. Jadi, semacam dream come true sembari praktik my english.
Dari berbagai destinasi di Bali, pantai tentu favorit saya. Siapa juga nggak suka ke pantai, menikmati semilir angin dan semangkuk rujak bali. Ubud juga tidak kalah indahnya, tempat para seniman mencari inspirasi dan pemandangan sawah yang terhampar sepanjang perjalanan.
Bali, bagi saya tidak pernah membosankan.
Lombok
Saya memiliki kesempatan satu kali ke Lombok dan langsung jatuh cinta dengan keindahan alamnya. Selain lebih ramah terhadap wisatawan muslim, memiliki kontur pantai dengan pasir yang indah dan lebih sepi. Lebih leluasa untuk menikmati suasana pantai lebih lama.
Perjalanan ke Gili Trawangan buat saya tidak terlupakan, naik perahu Jet Ski yang cukup membuat jantung berdebar-debar apalagi waktu saya bareng rombongan yang sudah pada lanjut usia, seru. Meski kalau ada kesempatan lagi ke sana, saya masih mau berpikir dua kali. Maklum, saya bukan pecinta transportasi laut meski dulu pernah besar di Pulau Madura.
Mekkah
Jika dapat pertanyaan, “destinasi wisata yang tidak pernah membosankan untuk didatangi?’
Jawabannya Makkah.
Mungkin saya memang belum mengunjungi negara-negara lain seperti Eropa, namun pesona Magis Makkah tidak pernah terlupakan. Sakral dan indah. Beberapa kali berkunjung ke sana, ada saja cerita yang tidak terlupakan.
Oh iya, ketika kembali ke sana tahun 2015, kami mendapatkan keberuntungan karena bisa tidur di Hotel Makkah Tower yaitu Fairmont. Waktu itu hotel yang seharusnya kami tempati bukan di sana melainkan Zamzam Tower. Ternyata hotel tersebut penuh, sehingga hotel kami pindah ke Fairmont tanpa tambahan biaya. Masya Allah, meski view kamar kami tidak langsung menghadap Ka'bah.
One day, pengin kembali ke sini lagi bareng keluarga besar. Mengulang umroh pertama kami di tahun 2005
Madinah
Sama halnya dengan Makkah, Madinah merupakan salah satu kota yang selalu rindu. Meski suhunya lebih panas/dingin dari Makkah, tetap saja Madinah kota yang indah. Paling disukai ada pemandangan ketika senja saat payung-payung dikuncupkan ditemani burung merpati yang berterbangan.
Orang Madinah lebih lama dan sama ramainya dengan Makkah.
Pernah menjalani 1 Ramadhan di kota kelahiran Nabi Muhamad, itu pengalaman yang tidak terlupakan. Menyaksikan sendiri bagaimana saudagar kaya di Madinah berlomba-lomba memberikan menu buka puasa. Kalau di sini jumlahnya ratusan, maka di Madinah datangnya pakai Truk Kontainer yang besar-besar dengan aneka macam hidangan
Ramadhan di Madinah benar-benar luar biasa.
Bagi saya setiap perjalanan itu menyajikan cerita yang akan selalu tersimpan. Destinasi favorit kamu di mana?
Yogyakarta. Destinasi yang juga ingin aku ulang untuk kembali. Ngga ada bosennya, karena aku belum banyak eskplore. Tapi memang bikin kangen. Angkringannya apalagi, ngga ada yg bisa mengalahkan suasana angkringan di sana
BalasHapusMakkah, setuju nih. Meski aku belum pernah ke sana, tapi melihat pengalaman beberapa teman yang sudah keliling dunia. Mekkah semagis itu memang, tak terganti apapun nilai pengalamannya. Semoga aku bisa ke sana, ke rumah Allah ... aamiin
BalasHapusAku kapan ya bisa ke Makkah?
BalasHapusSelalu saja ada rintangan ketika menabung untuk ke tempat ini
Mungkin butuh bebas finansial dan pastinya ridhoNya baru bisa berangkat meskipun dianggap mustahil
Bali dan Jogja selalu di hati ya Mbak Tika.
BalasHapusSelalu ada alasan untuk selalu kangen kedua tempat tersebut.
Terutama Jogja tuh yang lebih memungkinkan, tahun 2019 udah rencanain dan gagal, eh keburu pandemi dan buyar keuangannya hahaha.
Kalau Mekah, jujur pengen banget ke sana.
Tapi saya berdoa semoga setidaknya mama saya dulu yang bisa diizinkan ke sana, aamiin.
Beliau pengen banget ke sana, sayangnya selalu ada kendala.
Memang ya, kalau Allah belum berkehendak, mau gimana juga ya nggak bakal bisa.
Taoi kalau Allah udah berkehendak, bahkan bisa kayak para orang-orang yang amat sangat beruntung bisa haji tahun ini, di mana nggak perlu desak-desakan, masha Allah.
Dan kayaknya, dari semua destinasi, Mekkah dan Medinah ini akan selalu memanggil hati umat Islam untuk kembali ke sana ya.
Semoga Allah izinkan, mama saya dan saya dan kita semuanya bisa berkunjung ke rumah-Nya, aamiin ya Allah :)
Makkah ato Madinah sbnrnya 1 paket sih yaaa. Tp aku LBH berkesan dengan Madinah yg LBH rapi aja sih :).
BalasHapusDan aku jg ga akan bosen kesana mba .
Utd domestik destinasi fav ku Dieng. Sejuk, dan semoga msh sejuk. Aku slalu suka kota2 yg daerahnya dingin.
Trus Palembang dan solo. Palembang Krn makanannya yg susah dilupain, solo karena culture nya :). Tiap kali ksana, bawaan lgs adem dan tenang. Makanya aku punya impian kalo suami pensiun, pgn rasanya pindah ke solo. Apalagi kampung suami jg di solo.
Utk destinasi LN,sampe skr ini fav ku masih Jepang , makanya paling sering ya bolak balik ksana :D. Eropa bagus, tp ga ada yg bisa ngalahin nyamannya Jepang, mulai dari transportasi, kemudahan untuk turis, wisata dan lainnya :)