Pengalaman Umroh yang Tidak Terlupakan

Pengalaman Umroh yang Tidak Terlupakan


Pengalaman umroh tidak terlupakan, umroh


Konsep Rezeki Nggak Sama Dengan Logika Matematika



“Apa yang kamu tanam, itu yang kamu tuai.”


Pada ingatkan sama kata bijak di atas yang kayaknya sering banget diucapkan sama banyak orang. Kata bijak di atas itu kayak semacam pengingat bahwa ketika kamu berbuat kebaikan maka akan kembali dalam bentuk kebaikan. Sebaliknya, kalau kamu berbuat jahat dengan orang lain, ya jangan salah kalau pada akhirnya kejahatan itu berbalik sama dirimu.

Konsep itu yang sampai sekarang saya ingat.

Kata ortu, jangan segan berbuat baik sama orang karena bisa jadi orang tersebut adalah penarik rezeki bagi kita. Yap, rezeki yang kita miliki itu terdiri dari dua sumber: rezeki yang didapatkan dari pekerjaan dan rezeki yang berasal dari orang lain. Oh iya, sama satu lagi rezeki yang memang sudah dijamin sama Allah, contohnya udara, sinar matahari, air hujan, panca indera, dll. Semua yang harus disyukuri.

Konsep rezeki sendiri itu nggak sama dengan logika matematika, nggak ada yang pasti. Tergantung sama apa kata pemilik Bumi dan Langit. Ada yang dikasih lancar seperti jalan bebas hambatan dan ada juga yang harus menempuh jalan berliku supaya bisa mencapai rezeki itu. Ada juga rezeki yang tidak terduga, tahu-tahu ketiban rezeki. Nah itu dia rahasia dari Allah SWT.


Pengalaman Umrah yang Tidak Terlupakan


Beberapa tahun silam, saya pernah umrah bersama bersama kakak. Kami berangkat berlima sengaja memilih momen yang berdekatan dengan Ramadhan, setidaknya seumur hidup bisa merasakan nikmat berpuasa di tanah Haram.

Berangkat dari Indonesia semuanya berjalan lancar. Kala itu bersama rombongan beberapa orang dari Surabaya. Ada salah satu rombongan yang berusia lanjut, dia berangkat bersama adik/kakak. Sempat mengalami masalah di bagasi karena membawa gunting kuku di tas sehingga digeledah.

Sama seperti Mami, beliau mengalami masalah di kakinya sehingga jalannya melambat dan ditinggal oleh saudaranya. Saya diminta oleh Papi membantu, sepanjang jalan menuju gate, saya membantu menggandeng beliau.

Alhamdulillah perjalanan umroh kami lancar dan mendarat dengan selamat di bandara King Abdul Aziz tanpa kendala apapun. Meski sempat menunggu Papi yang tertahan di imigrasi yang cukup lama, sampai hotel sekitar jam 12 malam.

Dari beberapa kali perjalanan Umrah, bisa dibilang perjalanan kali ini istimewa, bisa bersama keluarga besar yang merupakan momen langka, meski sepenuhnya tidak lengkap tanpa kehadiran keluarga kakak kedua. Ada beberapa peristiwa yang membuatnya menjadi momen yang tidak terlupakan.


Baca juga:



Hotel yang Di Upgrade


Begitu ke luar dari bandara, ketua rombongan memberi pengumuman bahwa ada perubahan hotel yang akan kami tempati. Program Umroh ini seharusnya menginap di Grand Zam Zam Makkah. Namun, ada perubahan karena hotelnya penuh sehingga kami dipindahkan ke Royal Makkah Clock Tower, merupakan salah satu hotel bintang 5 milik keluarga kerajaan. Tanpa tambahan biaya apapun.

Perjalanan Umroh reguler ini terasa VIP. Alhamdulillah.

Dulu, pernah membayangkan seperti apa rasanya menginap di hotel yang berada tepat di bawah Makkah Clock Tower. Eh, beberapa tahun berikutnya sama Allah dikasih kesempatan bisa tidur di Hotel bintang 5 dengan harga kamar semalam sekitar 2 juta rupiah. 

Sayangnya, saya nggak banyak mendokumentasikan penampakan dalam hotelnya karena memang benar-benar ingin menikmati perjalanan kali itu. Semoga ada kesempatan kembali ke sana. Amin.


Bisa Shalat Di Raudah Dengan Puas



Di Masjid Nabawi, ada sebuah tempat makbul untuk berdoa yang menjadi favorit para jemaah dari seluruh dunia, yaitu Raudah. Merupakan area yang terdapat di antara rumah dan mimbar dari Nabi Muhammad SAW. Raudah sendiri berarti taman surga, di mana siapa yang berdoa di sana akan dikabulkan oleh Allah SWT.

Mencapai Raudah tidak semudah yang dibayangkan, apalagi baji jamaah perempuan sebab waktunya dibatasi dan tidak buka selama 24 jam. Tidak seperti untuk jalur lelaki yang lebih leluasa untuk berkunjung ke sana. Hingga bukan hal yang aneh jika tempat ini selalu penuh sesak oleh ribuan orang setiap harinya.

Bagian menyedihkan, beberapa jemaah rela menarik, mendorong atau bahkan menyakiti sesama untuk bisa sholat dan berdoa di bawah pilar hijau. Beberapa kali ke sana, rasanya belum pernah saya tepat sholat di antara pilar hijau tersebut, apalagi kondisi kesehatan dan badan saya yang mungil harus berhadapan dengan wanita-wanita asia yang tingginya menjulang. Saya memilih mengalah, sembari menangis dengan penuh harap bisa berdoa di sana.

Biasanya para wanita bisa berkunjung ke Raudah sehabis Subuh atau menjelang Dhuha. Hari itu kami rombongan dibantu oleh salah seorang Mukimin (orang tinggal di sana) untuk berziarah ke Raudah. Rombongan kami istimewa karena membawa 3 perempuan berusia lanjut (termasuk Mami) yang memiliki masalah kesehatan di kaki sehingga membutuhkan bantuan.

Sebelum masuk Raudah, kami dikumpulkan dalam satu lokasi oleh Askar. Diminta untuk duduk tenang sampai mendapat giliran untuk masuk ke dalam yang perjalanannya lumayan jauh. Sekitar 10-15 menit.

Tiba giliran kami. Saya kebagian menggandeng salah satu jamaah rombongan, sedangkan Mbak Dini, membantu membawakan kursi Mami. Rupanya pemimpin tadi membawa kami lewat jalur khusus, katanya itu jalan pintas bagi orang-orang menggunakan kursi roda atau keadaan khusus. Di depan pintu kami dicegat oleh dua orang Askar, pemimpin rombongan menjelaskan kondisi kami masing-masing. Hanya 3 orang yang boleh masuk, saya dan Mbak Dini ditolak karena terlihat sehat. Mbak pemimpin rombongan tadi menjelaskan kembali bahwa saya dan Mbak bertugas membantu 3 orang lansia ini. Alhamdulilah kami diperbolehkan masuk.

Perjalanan menuju Raudah jadi lebih pendek, kala itu masih belum terlalu ramai sehingga tidak terlalu berdesakan. Satu orang lansia yang bersama kami dicarikan tempat dekat pilar hijau kedua. Sedangkan, sisanya ikut dalam rombongan. Mami dan satu orang lagi tidak bisa mencapai depan akhirnya dikasih barisan kedua. Sedangkan saya dan Mbak Dini berada di barisan paling depan. Saya dan Mbak Dini bisa berdoa dan shalat dengan puas karena mendapatkan penjagaan yang ketat. Rupanya ini jawaban Allah beberapa tahun silam ketika saya pernah menangis di Raudah karena tidak bisa berdoa dengan khusus.

Saya tidak menyesal sepanjang perjalanan harus menjaga rombongan lansia karena rupanya Allah menitipkan rezeki tak terduga melalui mereka. Kemudah-kemudahan ini hadiah yang sungguh tak ternilai melebihi apapun. Di hotel saya dan Mbak masih takjub, sambil bertanya apakah ini mimpi?

Bagi saya rezeki itu bukan melulu berupa materi ada kalanya kejutan-kejutan kecil dari Allah bisa menjadi tak ternilai. Saya mungkin melakukan hal yang sederhana yaitu membantu salah satu nenek yang punya masalah lutut sama seperti Mami, tapi Allah mengganjarnya dengan sesuatu yang di luar nalar.

Yah, begitulah. Jangan bosan berbuat baik dengan sesama karena Allah punya banyak kejutan, seperti pengalaman umroh yang tidak terlupakan.


3 Produk Skincare yang Wajib Dibawa Travelling

3 Produk Skincare yang Wajib Dibawa Travelling

3 produk skincare wajib dibawa ketika travelling


3 Produk Skincare yang Wajib Dibawa Travelling



Bepergian bukan berarti berhenti merawat wajah. Terkadang ketika hendak melakukan perjalanan, seringkali kita hanya fokus sama rencana jalan-jalan dan kerap kali melupakan hal penting yaitu membawa produk skincare.

Memang sih kadang kalau sedang melakukan travelling suka lupa untuk merawat wajah. Boro-boro mau pasang skincare, mandi secara benar saja suka nggak sempat. Beberapa orang malah merasa ribet kalau harus membawa produk perawatan wajah. Katanya menambah beban hidup, apaan sih. Menambah beban koper dink.

Alhasil mulai terasa pulang bepergian, kok kulit tambah menggelap kusam lalu timbul permasalahan yang lain. Bukannya istirahat sehabis melakukan perjalanan, akhirnya sibuk cari klinik kecantikan buat mengatasi permasalahan kulit. Padahal permasalahan ini sebenarnya bisa diatasi kok asal kita tetap fokus merawat wajah selama melakukan perjalanan.

Mungkin sebagian orang masih bingung, termasuk saya. Ketika bepergian harus bawa produk skincare yang mana. Masak iya harus dibawa semua? Pertimbangan itulah yang sering membuat saya bingung saat melakukan perjalanan jauh atau membutuhkan menginap

Padahal ya kalau tetap rajin melakukan perawatan wajah harian, permasalah kulit ini nggak bakalan terjadi.


Nah, berikut ini 3 Produk Wajib yang harus dibawa  travelling.


Cleanser



Rasanya hampir semua orang tahu bahwa manfaat Cleanser itu untuk membersihkan noda kotoran yang menempel di wajah. Sehabis bepergian, tentu saja kulit wajah kita terpapar yang namanya polusi, debu, kotoran dan minyak. Kebayang nggak kalau nggak dibersihkan, pasti rasanya lengket banget. That’s why penting banget bawa cleanser.

Kalau saya sih lebih suka bawa face wash aja karena lebih simpel dan nggak makan tempat. Ditaruh di wadah ukuran kecil, rasanya amat cukup untuk kegiatan sehari-hari ketika berada jauh dari rumah.

Trus bagaimana yang penganut double cleansing?

Bisa aja sih, kamu bisa bawa dua jenis pembersih wajah kesukaanmu tapi pastikan apakah ada ruang untuk kedua produk tersebut. Bisa juga diatasi dengan membeli produk dalam ukuran travel size. Sekarang banyak tuh, jenis skincare kit yang lucu-lucu.


Moisturizer



Jika sedang bepergian, saya memilih step perawatan wajah yang sederhana. Saya lebih menyukai membawa satu jenis moisturizer yang bisa dipakai untuk siang dan malam. Efektif dan tentunya menghemat tempat.

Jika ingin kelembaban ekstra, mungkin kamu bisa membawa beberapa sheet mask kesukaanmu. Lagian masker tissue ini tidak membutuhkan banyak ruang.

Baca juga:

My Japan Bucket List

Pengalaman Pertama Naik Cable Car di Genting Highland 

Gaya Berpakaian Ketika Travelling 

Begini Cara Menemukan Hotel Murah dan Nyaman 



Sun Protection



Terakhir, produk skincare yang tidak boleh terlupakan tentu saja sun protection alias sunscreen. Tidak hanya dioles saat ingin bepergian tapi juga wajib berada di tas supaya bisa re apply. Tahu sendiri dong, kalau lagi travelling sukanya main-main ke tempat indoor di mana sumber matahari melimpah ruah.

Jangan sampai kulit kamu sunburn gara-gara lupa bawa sunblock kemana-mana. Bawa dua jenis sun protection jika memang tasmu masih memiliki banyak ruang atau bawa produk sunscreen yang memang bisa digunakan untuk tubuh dan wajah. Selain itu kenakan topi ketika berada di luar yang terik.

Jadi, travelling itu penting untuk menambah wawasan kita akan keindahan alam yang ada di sekitar kita sekaligus membuat pikiran kita lebih fresh. Supaya nggak ada drama kulit bermasalah sehabis liburan, jangan lupa membawa 3 produk skincare yang wajib dibawa travelling.


Selamat liburan,

My Japan Bucket List To Visit

My Japan Bucket List To Visit

lantern, temple, night show
pixabay


Destinasi Wisata Jepang Impian



“Jika dikasih kesempatan berkeliling dunia, kamu ingin kemana?”


Jepang!

Dari dulu, Jepang udah masuk ke dalam bucket list yang harus dikunjungi, meski nggak tahu kapan? Mungkin, suatu hari nanti saya berkesempatan menginjakkan kaki di negara yang terkenal dengan keindahan bunga sakura. Mari aminkan yang banyak, biar semesta menjabah.

Meskipun saya penggemar drama korea akut, saya lebih tertarik untuk mengunjungi Jepang, apalagi seorang teman yang dari Kyoto sering mengirimi foto-foto, membuat saya semakin bergelora untuk pergi ke Jepang.

Sebelum benar-benar berkunjung ke sana, tidak ada salahnya untuk menyusun bucket list semacam panduan tempat-tempat mana saja yang membuat penasaran untuk dikunjungi. Demi menulis artikel ini, saya rela ngubek-ubek beberapa blog perjalanan dan asli membuat semakin pengin ke sana.

Yak, mari kita mulai petualangannya.


Hitachi Seaside Park Di Ibaraki


Gara-gara mengikuti beberapa instagramer Jepang, saya sering sekali melihat foto-foto Hitachi Seaside Park bertebaran di linimasa instagram. Hitachi Park merupakan taman yang memiliki luas sebesar 200 hektar yang memang sudah ada sejak tahun 1991.

Di taman Hitachi, saya bisa menikmati hamparan bunga yang bermekaran sesuai musimnya, sebut saja Tulip, Kochia, bunga kosmos, nemophila, dll. Kok kayaknya mata ini bakal betah berlama-lama di sini.

Kalau ke sini harus cari teman perjalanan yang betah diajak eksplorasi sambil mengambil banyak foto. Kapan lagi bisa mengabadikan bunga-bunga yang tidak ada di negara kita. Oh iya, taman ini juga dekat dengan laut. Kebayang, gimana indahnya ditemani dengan tiupan angin laut.

Kita bisa menikmatinya dengan berjalan kaki atau juga menyewa sepeda.

Selain, menikmati hamparan bunga yang bermekaran katanya di sini juga wahana permainan yaitu Pleasure Garden. Pokoknya taman Hitachi ini bisa dibilang tempat yang asyik buat menikmati hari.

Harga tiketnya di kisaran 450 yen atau setara Rp. 70.000. Hmm, cukup terjangkau ya.

hitachi seaside park
Hitachi Seaside Park (Pixabay)


Meguro River


meguro river
Meguro River (invitation-japan.com)


Pergi ke Jepang tanpa menikmati keindahan Sakura yang bermekaran kok kayaknya sayang banget yak. Dari beberapa blog perjalanan yang saya baca, sungai Meguro ini merupakan salah satu spot terbaik kalau ingin melihat Cherry Blossom.

Saya membayangkan berjalan berkeliling sungai sepanjang 8 km sembari digandeng babang suami di bawah rontokan bunga sakura berwarna merah muda seperti yang sering dilakukan pasangan di drama korea kesukaan saya.

Woi, lagi di Jepang kenapa yang dipikirkan masih juga drama Korea. Fokus deh.


Baca juga:

Gaya Berpakaian Ketika Travelling

Pengalaman Pertama Naik Pesawat terbang 

The Package: Kisah Sebuah Perjalanan 

Apa yang Ingin Dilakukan ketika Corona Berakhir? 

 

Kanazawa


Kanazawa Castle (Pixabay)


Mencari-cari soal destinasi wisata di Jepang, saya menemukan sebuah artikel yang merekomendasikan Kanazawa jika ingin berkunjung ke Jepang.

Kanazawa merupakan ibu kota dari Distrik Ishikawa yang ternyata memiliki banyak tempat destinasi yang menarik untuk dikunjungi, seperti Kanazawa Castle (kayaknya kalau Jepang asyik juga main ke tempat begini, arsitekturnya unik), Kenrokuen, merupakan salah satu dari tiga taman lanskap terindah yang ada di Jepang.

Di Kanazawa katanya kita bisa menemukan rumah-rumah jepang yang terbuat dari kayu, di mana mereka juga menjual es krim yang lembut dengan topping daun emas. Bagi yang suka dengan berbau samurai, katanya bisa mampir ke Nagamachi, di mana kamu bisa menemukan komplek yang memang khusus tentang samurai, jadi kita bisa merasakan kehidupan ala samurai Jepang.

Pokoknya, Kanazawa menyimpan banyak wisata untuk dieksplorasi.

Shibuya



Shibuya Crossing Street, tokyo
Shibuya Crossing Street (Pixabay)


Gara-gara nonton perjalanan salah satu grup band ke Jepang dan mereka mampir ke Shibuya. Membuat saya juga tertarik ingin ke sana melihat pusat keramaian Tokyo dan tentunya berbelanja. Kamu juga akan banyak menemukan toko-toko pakaian karena bisa dibilang Shibuya ini pusat fashionnya anak muda di Tokyo. Mangkanya banyak yang ke sini untuk berbelanja.

Nah, kalau ke Shibuya jangan lupa main ke perempatan/pertigaan yang ada di Shibuya, di mana merupakan salah satu pertigaan jalan yang paling sibuk di dunia. Wih, bisa dibayangkan, kan betapa ramainya jalan ini.

Terus menariknya di mana?

Ya keramaian ini menarik untuk diabadikan. Banyak fotografer datang ke pertigaan Shibuya untuk melakukan pemotretan ala-ala street fotografi atau mungkin mau OOTD di antara keramaian. Bisa, cuman hati-hati dengan barang bawaan di mana pun kita berada.

Kalau ke Shibuya, juga bisa menemukan patung Hachiko, si anjing setia yang menunggu sang majikan hingga meninggal dunia yang kemudian kisahnya difilmkan dengan judul yang sama. Udah nonton?

Apakah hanya ini saja destinasi yang bisa dikunjungi ketika ke Jepang? Oh tentu tidak, masih banyak lagi yang bisa jelajahi, cuman kalau kamu tidak cukup banyak waktu carilah tempat wisata yang lokasinya berdekatan biar hemat biaya.

Yap, empat tempat tersebut bisa jadi My Japan Bucket List To Visit yang nggak tahu kapan terwujud. Pokoknya diaminkan yang banyak biar diijabah. Amin

Kamu mau ikutan ke Jepang?
5 Destinasi yang Tidak Terlupakan

5 Destinasi yang Tidak Terlupakan



travelling, destinasi favorit



5 Destinasi Favorit



Bicara tentang destinasi favorit selama bepergian, mungkin tidak banyak yang bisa saya ceritakan. Keseharian saya kebanyakan di rumah, jika ingin melakukan perjalanan pun harus dengan izin orang tua atau paling tidak didampingi oleh mereka. Ya, bisa dibilang separuh cerita perjalanan saya bersama ortu.

Tidak banyak tempat yang saya kunjungi, sampai sejauh ini sekitar 6 kota dan 3 negara. Alhamdulillah sekali, setidaknya perjalanan-perjalanan tersebut menghadirkan cerita tersendiri dalam hidup sepanjang 35 tahun ini.

Mengapa disebut favorit?

Bisa jadi itu merupakan kunjungan pertama ke lokasi tersebut tapi menghadirkan cerita yang membekas atau bisa jadi destinasi tersebut setidaknya lebih dari sekali saya kunjungi.


Yogyakarta



Segala tentang Jogja selalu membuat saya jatuh cinta. Setiap sudutnya selalu menghadirkan perasaan rindu untuk selalu berkunjung ke sana. Sampai saya memiliki mimpi, jika menikah nanti saya merencanakan bulan madu ke Jogja atau mungkin menetap di sana. Rasanya itu bukan pilihan yang buruk.

Jogja memiliki tempat wisata yang bisa terbilang lengkap, pantai, hutan, gunung maupun wisata sejarah yang tak habis untuk ditelusuri.

Penyuka wisata belanja juga bakal dimanjakan kalau ke Jogja, sebut saja Malioboro, Pasar Beringharjo, surga banget bagi penyuka etnik, tidak ketinggalan wisata kuliner yang selalu bikin rindu.

Kayaknya kalau Corona berakhir, Jogja bisa jadi tempat menyegarkan pikiran setelah terkurung lama di rumah.




Bali


Pertama kali ke Bali, saya pergi bersama Ibu. menemani beliau yang mengantar siswa darmawisata, menggunakan bus. Perjalanan yang panjang tapi juga menyenangkan.

Bagi saya Bali itu kayak semacam pulau impian yang dipenuhi orang asing. Kebetulan saya memiliki obsesi untuk bisa ngobrol sama mereka. Jadi, semacam dream come true sembari praktik my english.

Dari berbagai destinasi di Bali, pantai tentu favorit saya. Siapa juga nggak suka ke pantai, menikmati semilir angin dan semangkuk rujak bali. Ubud juga tidak kalah indahnya, tempat para seniman mencari inspirasi dan pemandangan sawah yang terhampar sepanjang perjalanan.

Bali, bagi saya tidak pernah membosankan.


Lombok


Saya memiliki kesempatan satu kali ke Lombok dan langsung jatuh cinta dengan keindahan alamnya. Selain lebih ramah terhadap wisatawan muslim, memiliki kontur pantai dengan pasir yang indah dan lebih sepi. Lebih leluasa untuk menikmati suasana pantai lebih lama.

Perjalanan ke Gili Trawangan buat saya tidak terlupakan, naik perahu Jet Ski yang cukup membuat jantung berdebar-debar apalagi waktu saya bareng rombongan yang sudah pada lanjut usia, seru. Meski kalau ada kesempatan lagi ke sana, saya masih mau berpikir dua kali. Maklum, saya bukan pecinta transportasi laut meski dulu pernah besar di Pulau Madura.


Mekkah


Jika dapat pertanyaan, “destinasi wisata yang tidak pernah membosankan untuk didatangi?’

Jawabannya Makkah.

Mungkin saya memang belum mengunjungi negara-negara lain seperti Eropa, namun pesona Magis Makkah tidak pernah terlupakan. Sakral dan indah. Beberapa kali berkunjung ke sana, ada saja cerita yang tidak terlupakan.

Oh iya, ketika kembali ke sana tahun 2015, kami mendapatkan keberuntungan karena bisa tidur di Hotel Makkah Tower yaitu Fairmont. Waktu itu hotel yang seharusnya kami tempati bukan di sana melainkan Zamzam Tower. Ternyata hotel tersebut penuh, sehingga hotel kami pindah ke Fairmont tanpa tambahan biaya. Masya Allah, meski view kamar kami tidak langsung menghadap Ka'bah.

One day, pengin kembali ke sini lagi bareng keluarga besar. Mengulang umroh pertama kami di tahun 2005



Madinah


Sama halnya dengan Makkah, Madinah merupakan salah satu kota yang selalu rindu. Meski suhunya lebih panas/dingin dari Makkah, tetap saja Madinah kota yang indah. Paling disukai ada pemandangan ketika senja saat payung-payung dikuncupkan ditemani burung merpati yang berterbangan.

Orang Madinah lebih lama dan sama ramainya dengan Makkah.

Pernah menjalani 1 Ramadhan di kota kelahiran Nabi Muhamad, itu pengalaman yang tidak terlupakan. Menyaksikan sendiri bagaimana saudagar kaya di Madinah berlomba-lomba memberikan menu buka puasa. Kalau di sini jumlahnya ratusan, maka di Madinah datangnya pakai Truk Kontainer yang besar-besar dengan aneka macam hidangan

Ramadhan di Madinah benar-benar luar biasa.

Bagi saya setiap perjalanan itu menyajikan cerita yang akan selalu tersimpan. Destinasi favorit kamu di mana?

Gaya Berpakaian  Ketika Travelling

Gaya Berpakaian Ketika Travelling

fashion style, ootd, simpang gumul kediri


Gaya Berpakaian Ketika Travelling


Traveling bagi pekerja konten alias blogger seperti saya merupakan hal yang dinantikan. Selain menikmati liburan bersama keluarga, saya bisa mencari konten yang nantinya bisa saya bagikan di blog dan media sosial kepada para pembaca.

Alasan inilah yang membuat saya selalu bersemangat tiap kali ada agenda untuk jalan bersama keluarga. Banyak yang harus dipersiapkan seperti bawa kamera, tripod mini, tas, obat-obatan dan tentu saja oufit yang disesuaikan dengan kondisi nanti ketika liburan. Biasanya pakaian memang memakan slot lebih banyak.

“Perginya dua hari, bawaan bajumu udah kayak sebulan,” ujar Kakak Perempuan saat melihat isi tas kala itu.

Saya cuman ketawa kalau dikomentarin begini.

Namanya juga pekerja konten, di saat liburan suka curi-curi waktu untuk pekerjaan, makanya bawa baju banyak, biar bisa bergaya saat liburan. Setidaknya punya banyak foto dan materi yang bisa diunggah ke blog dan media sosial.

Lalu, seperti apa gaya berpakaian saya ketika sedang jalan-jalan?


Artikel Lainnya:

Cerita Teman Perjalanan
8 Hal yang perlu diperhatikan supaya wanita aman melakukan solo travelling
Pengalaman pertama naik pesawat terbang
5 Ide Outfit Wanita di Musim Panas 

Begini Cara Menemukan Hotel yang Murah dan Nyaman 

 

Pakaian


fashion style, my style, ootd, ice cream world 3



Saat bepergian saya suka mengenakan pakaian dengan bahan kaos, katun, dsb yang bisa menyerap keringat terutama ketika berada di luar ruangan yang panas seperti pantai, taman bermain.

Saya suka mengenakan atas panjang selutut seperti Tunik yang biasanya dipadupadankan dengan legging atau baju muslim seperti gamis bermotif polos yang dipakai bersama rompi atau vest.

Sebisa mungkin baju yang saya pakai tidak membatasi aktivitas dan nyaman ketika melakukan perjalanan jauh.

Bawahan


Kebanyakan pakaian yang saya kenakan memiliki model tunik atau gamis. Maka untuk bawahan saya lebih memilih menggunakan legging dengan bahan kaos atau jersey. Nyaman sekali dan tentunya tidak membuat perut kembung saat melakukan perjalanan yang membutuhkan waktu yang lama, misalnya ke luar negeri.

Jilbab/Hijab


Setelah berbicara soal baju dan bawahan, kini saatnya membahas jilbab. Entah dari kapan pastinya saya lebih menyukai menggunakan jilbab yang instan. Orang jawa menyebutnya slobokan.

Cara pakainya sederhana saja, pakai dalaman terlebih dahulu, kenakan jilbab lalu ambil salah satu bagian dan sematkan ke dekat dagu menggunakan cemiti. Hijab yang saya pilih ini menyerupai gaya jilbab segitiga jaman dulu, bedanya di bagian dagunya sudah dijahit. Bahannya sih beragam, kesukaan saya bahan jersey, ringan, menyerap keringat dan tentunya tidak membuat kepala terasa berat jika dikenakan dalam waktu lama.

Jangan sampai agenda jalan-jalanmu terhambat karena sakit kepala. Sungguh itu tidak nyaman,


Aksesoris


Aksesoris yang paling sering saya kenakan untuk pendukung penampilan adalah Topi, kamera, tas, sepatu dan jam tangan. Selebihnya nggak ada, bahkan walaupun sekedar kalung. Saya tidak terlalu menyukai hal tersebut.Pernah bawa banyak aksesoris, eh malah tidak terpakai. Sejak saat itu saya memilih hanya membawa 1 pelengkap penampilan saja.

Yap, kira-kira seperti itulah gaya berpakaian saya ketika travelling. Bisa dibayangkan nggak?

Oh iya, berhubung pandemik Corona sedang melanda Indonesia terpaksa deh rencana jalan-jalan yang sudah diatur terpaksa ketunda. Biar nggak BT belanja online aja.

Yuk Penuhi semua kebutuhan Ramadan di Tokopedia. Serta nikmati berbagai promo Ramadhan, hadiah dan penawaran menarik lainnya mulai 1 April-13 Mei 2020. Jangan lupa top up Ovo untuk transaksi belanja online lebih praktis!

Biar jadi hiburan buat kamu yang lagi stay di rumah aja.
Menginap Di Grand Tebu Hotel Bandung

Menginap Di Grand Tebu Hotel Bandung





grand tebu hotel, grand tebu hotel bandung, hotel di bandung
Roof Top



Hotel Di Bandung



grand tebu hotel bandung, hotel di bandung



Menemani Mami bepergian, itu artinya saya memiliki banyak kesempatan untuk menginap di berbagai jenis hotel. Seringkali saya diajak darmawisata bersama sekolah, tempat Mami bekerja. Selain sebagai teman perjalanan, saya seringkali merangkap tukang bawa barang, dokumentasi dan kesibukan lainnya. Maklum, kondisi kaki Mami yang sudah tidak sekuat dulu, membuat saya tidak tega membiarkan beliau bepergian sendiri.

Setidaknya saya bisa menikmati liburan gratis.

Perjalanan kali ini tujuannya adalah Bandung. Awalnya Mami berencana tidak ikut serta karena perjalanan akan menggunakan kereta. Memakan waktu panjang dalam perjalanan. Rencana berubah lagi ketika pada akhirnya sekolah memutuskan untuk naik pesawat terbang. Menghemat banyak waktu.

Selama berada di Bandung, kami akan menginap di Grand Tebu Hotel yang berada di kawasan R.E Martadinata yang merupakan salah satu kawasan ramai di kota Bandung.




area lobi
Hari itu, kami masuk hotel menjelang Magrib sehingga saya nggak sempat eksplorasi apapun, begitu dapat kunci kamar hotel langsung bergegas naik ke atas karena setelah mandi akan ada acara makan malam yang dilanjutkan dengan acara pisah kenal bagi Guru yang sudah Purna Tugas.

Seingat saya begitu masuk ke dalam, kamu bakal disambut oleh sebuah toko kue kecil di dekat pintu masuk. Menjual aneka pastry dan minuman.

Area lobinya cukup luas dengan gaya minimalis dengan nuansa monokrom. Terdapat beberapa kursi yang nyaman untuk menunggu.

Baca juga: 
Begini cara menemukan hotel yang nyaman dan murah 
Mengabadikan Kenangan Indah di Kuala Lumpur
I left my hear in jogja
Pengalaman Menginap Di Grand Mercure Hotel Surabaya 

Kamar Grand Tebu Hotel





Kamar yang kami tempati merupakan tipe Superior Room dengan dua tempat tidur. Memiliki luas kamar sekitar 18 m2 dengan desain minimalis. Oh iya di samping tempat tidur terdapat sofa yang nyaman banget buat tiduran serta kursi dan meja yang diperuntukkan bagi ingin bekerja di dalam kamar.

hotel di bandung, fasilitas hotel


Fasilitas di dalam kamarnya bisa terbilang cukup lengkap. Ada TV layar datar, lemari pendingin, safety box, alat pemanas air dan tak ketinggalan penyejuk ruangan. ACnya adem, tengah malam sempat saya matikan karena kedinginan.Di kamar mandi, amenitiesnya juga lengkap. Standar ala hotel pada umumnya.

Begitu sampai kamar langsung bersih-bersih badan, lalu bersiap-siap buat acara pelepasan dan tidur. Foto-foto kamar saja baru bisa saya ambil di hari kedua.


Makanan



Sekitar jam 06.00 saya sudah berada di restoran tempat makan. Perjalanan pertama kami akan dimulai jam 07.00 (ternyata terlambat berangkat karena beberapa orang telat bangun dan menikmati fasilitas hotel).


grand tebu hotel bandung, hotel di bandung
area makan

dessert

Menu makan pagi rasanya hampir sama dengan kebanyakan hotel lainnya, seperti nasi goreng, mie goreng, olahan sayur, ada tempe goreng. Buat yang nggak terlalu suka sarapan berat ada sereal, bubur ayam, salad sayur. Terdapat juga menu mie kocok, sayangnya terlalu pagi untuk makan mi.

Ada satu hal unik dari hotel Grand Tebu ini yaitu es tebu. Minuman dari sari tebu yang digiling, disajikan dingin. Seumur-umur menginap di hotel, baru ini ada hotel menyediakan sari tebu. Mungkin saja nama Grand Tebu berasal dari minuman yang satu ini (ini mah logika berpikir saya saja).

Kalau kamu suka dengan makanan penutup yang manis, jangan khawatir. Ada sudut yang dikhususkan untuk makanan penutup. Tersedia cake imut, roti-roti mini dan juga puding yang siap memanjakan selera makan.


Fasilitas



swimming pool, grand tebu hotel


Sehabis sarapan menjelang check out, saya memutuskan naik ke rooftop karena penasaran dengan fasilitas yang ada. Bareng rombongan membuat saya tidak leluasa untuk eksplorasi hotel.

Di rooftop terdapat kolam renang yang bisa dibilang mini namun bisa menuntaskan dahaga bagi pengunjung yang ingin berenang sambil menikmati pemandangan kota Bandung.

Di area yang sama juga terdapat kafe Moon Bar, di mana bisa menikmati kudapan santai bersama keluarga. Bagi penyuka olahraga, jangan khawatir karena terdapat fasilitas ruang kebugaran dan sauna yang bisa dinikmati.

Sayangnya saya belum sempat menikmati semua fasilitas yang ada.

Buat kamu yang ingin ke Bandung, Grand Tebu Hotel ini bisa jadi pilihan apalagi lokasinya berada di kawasan yang cukup populer di Bandung. Dekat sama pusat FO.
Cerita Teman Perjalanan

Cerita Teman Perjalanan

cerita teman perjalanan, three people, in the beach



Kriteria Teman Perjalanan



Bepergian sendiri memang menyenangkan, saya jadi bebas ingin menentukan kemana kaki ini melangkah, sekehendak hati atau bahkan pergi berlama-lama di suatu tempat hanya untuk mengeksplorasi tanpa ada yang ditunggu. Nggak perlu drama, karena salah satu sibuk berbelanja dan saya tidak bisa mengimbanginya.

Saya memang jarang bepergian sendiri, kebanyakan pergi bersama keluarga atau hanya bertiga dengan Mami dan Papi. Saat bepergian bersama, saya biasanya sering mendapatkan tugas sebagai tukang dokumentasi. Sibuk memotret orang lain, sehingga kadang tidak bisa menikmati perjalanan dengan maksimal. Itu yang kadang membuat saya kesal setengah mati.

Kadang saya berkhayal, pengin punya teman perjalanan yang mengasyikkan. Sehingga bisa menikmati liburan yang menyenangkan. Dalam artian di sini semua orang bahagia saat jalan bareng sehingga sehabis liburan aura senang itu masih menguar. Bukankah itu tujuan dari jalan-jalan, kan?

Lantas seperti apa teman perjalanan yang asyik itu menurut saya?


Mau Diajak Ekplorasi


Berhubung saya suka eksplorasi tentu saya mau patner yang tahan diajak berkeliling di satu lokasi. Bukan yang buru-buru pergi setelah dia mendapatkan foto bagus untuknya lantas memaksa orang lain pindah lokasi.

Big no.

Seirama


Teman travelling yang menyenangkan menurut saya itu harus seirama, di sini maksudnya sebisa mungkin mereka mempunyai satu kesamaan misalnya suka foto, suka belanja dll.

Kenapa begitu?

Dengan memiliki kesamaan, kita jadi semakin mudah untuk menyusun rencana perjalanan sehingga semua orang bisa merasakan bahagia saat liburan serta mengurangi kecenderungan untuk saling bertengkar.


Bisa Motret


Beberapa kali saya jalan selalu dapat teman perjalanan yang kurang mengerti tentang fotografi. Bukannya bisa menghasilkan foto perjalanan yang apik untuk diri sendiri, saya malah disibukkan untuk mengambil gambar dia.

Giliran saya meminta bantuan, eh hasilnya malah jauh dengan apa yang dibayangkan. Terpaksa saya hanya bisa memotret pemandangan saja daripada tidak menghasilkan konten sama sekali.

Setidaknya memiliki kemampuan dasar memotret itu perlu sehingga kalau lagi jalan bersama bisa saling bergantian sehingga semuanya sehabis liburan bahagia karena banyak stok foto.

Memahami Kondisi Teman Lainnya

Pernah nggak kamu pergi sama seseorang yang mementingkan dirinya sendiri?

Saya pernah dong.

Teman saya ini kalau sudah jalan kadang ngeluyur saja. Dia lupa kalau lagi jalan sama saya. Jalannya cepat dan saya nggak bisa mengimbangi. Alhasil saya menunggu dia di tempat makan saja daripada pingsan.

Cerita yang berbeda, suatu hari jalan sama teman yang suka banget nakut-nakutin, sok tegas gitu. Ketika kita lagi asyik pilih-pilih sudah diancam jangan sampai telat ya. Giliran dia asyik belanja, saya disuruh nunggu berjam-jam. Sudah gitu santai aja datangnya. Pengin ditimpuk pakai koper.

Buat saya memahami kondisi orang lain ketika jalan bersama itu penting karena kita jalannya sama manusia bukan sama koper yang nggak punya perasaan.

Jalan sama orang lain itu memang memiliki dinamika yang berbeda, bersiap-siaplah menghadapi kondisi yang tidak ‘asyik.’ Jika kamu tidak mau terjebak dalam situasi perjalanan yang tidak menyenangkan bersama teman. Mungkin solo travelling adalah pilihan yang tepat.
  Ice Cream World Jatim Park 3

Ice Cream World Jatim Park 3


ice cream world jatim park 3, selfie, swafoto di ice cream world jatim park 3, woman with hijab

Ice Cream World Jatim Park 3



ice cream gelato, ice cream, cup of ice cream




Bulan lalu setelah berhasil berburu promo hotel di salah satu aplikasi perjalanan, kami melakukan perjalanan ke Malang dengan formasi yang lengkap, meskipun mas Wawan akhirnya menyusul belakangan.

Sembari mengisi waktu tunggu masuk hotel, tujuan kami adalah Jatim Park 3. Demi menyenangkan para bocah yang sudah lama tidak liburan bersama. Sejak, menginjakkan kaki ke Plaza Dino Park, mata saya sudah tertumbuk pada Zona Ice Cream World. Kala itu masih tutup karena kami datang terlalu pagi.

Jatim Park 3 ini memiliki banyak macam permainan yang bisa dieksplorasi bersama keluarga. Berhubung pada nggak tahu mau ke mana, ya sudahlah ngikut para bocah saja. Setidaknya, kami semua sepakat untuk menonton film 6D walaupun sebenarnya saya juga nggak berani.

Menunggu kakak yang tengah masuk ke Museum Musik, saya memutuskan untuk mengajak anak-anak main ke Ice Cream World. Niat awalnya hanya membeli Ice Cream berupa gelato dengan aneka rasa yang dibandrol dengan harga Rp. 25000 untuk 2 scoop) yang menurut saya cukup murah dan enak.

Ice Cream World ini sebenarnya kayak toko Es Krim biasa, hanya saja di dalam ada zona swafoto yang berisi spot-spot dengan latar belakang yang nggak jauh-jauh dari dunia es krim dan warna pastel. Tiket masuk dewasa akan dikenai Rp. 35000 sedangkan untuk anak-anak Rp. 25000. Bayarnya satu kasir dengan es krim. Kamu juga bisa bayar menggunakan OVO.

Sebelum masuk, sepatu harus dilepas dan diletakan pada tempat yang sudah disediakan.


Zona Swafoto di Ice Cream World Jatim Park 3



Dunia Terbalik


Awalnya agak ragu mau masuk ke dalam karena sendirian, sempat tanya sama yang bagian kasir di depan apakah kalau saya masuk ke dalam bakal ada yang bantu buat foto?

“Ada yang siap bantu buat foto, Mbak,” jawaban itu membuat saya lega. Setidaknya saya nggak perlu repot untuk memotret diri sendiri, untuk hasilnya biar urusan belakangan.

Saat masuk, saya disapa seorang Laki-laki berperawakan cukup tinggi. Saya bilang kalau saya datang sendirian dan butuh bantuan. Lelaki itu mengangguk mengerti, oh oke sepertinya sudah biasa.

Area pertama yang saya datangi berupa tumpukan kue-kue cantik kayak cupcake dan macaron berwarna-warni. Awalnya saya hanya menggunakan ponsel karena sedang malas mengeluarkan kamera (buat apa dibawa coba), eh ternyata kok kurang oke akhirnya pakai kamera.

Baca Juga:  Bakso Kota Cak Man yang Bikin Rindu

Saya kagum dengan hasil foto si Kakak tadi. Dia tidak hanya sekedar bertugas mengambil gambar saja, melainkan mengarahkan gaya atau mengatur komposisi sehingga hasil fotonya bisa maksimal. Jangan segan untuk meminta bantuan sama kakak-kakak yang bertugas di sana.



Ice Cream World Jatim Park 3, selfie, woman selfie with hat


kolam bola Ice cream world jatim park 3, ice cream world jatim park 3, jatim park 3

Di dalam area ini juga ada beberapa properti seperti topi, kacamata, rambut palsu dan aksesoris lainnya yang bisa kamu pakai juga. Bisa menunjang penampilan ketika di foto.

Berhubungan, ruangannya tidak terlalu besar. Kita harus sabar bergantian dengan pengunjung yang lain. Ketika saya ke sana, suasana tidak terlalu ramai. Ada sih segerombolan anak muda yang menguasai lokasi Flamingo dengan kolam bola. Mereka mengambil hampir separuh ruangan, untung aja si Kakak pintar mengambil gambar. Jadi, saya masih bisa leluasa mengambil foto di tempat ini.

Secara keseluruhan, bagi saya Ice Cream World Jatim Park 3 ini bisa menjadi tempat rekomendasi buat kamu yang suka berswafoto dengan harga tiket yang terjangkau. Meski ruangannya kecil namun kamu bisa puas membuat konten sebanyak-banyaknya. Tentu saja dengan sabar jika ada antrian di dalam.

Jika kamu datang sendirian seperti saya, jangan ragu untuk minta bantuan Kakak-Kakak yang menjaga di dalam. Mereka akan senang sekali untuk membantu.



Salam,
8 Hal yang Harus Diperhatikan Para Wanita Supaya Aman Saat Solo Traveling

8 Hal yang Harus Diperhatikan Para Wanita Supaya Aman Saat Solo Traveling




8 Hal yang Harus Diperhatikan Para Wanita Supaya Aman Saat Solo Traveling


Bepergian sendiri tentu saja menjadi hal yang menyenangkan. Kita bebas menentukan kemana arah langkah kaki tanpa takut merasa bersalah sama teman seperjalanan karena harus mengikuti kemauan mereka atau kita. Selain itu, juga tidak ada beban untuk saling menunggu.

Bawaannya bebas.

Namun, Solo Traveling juga bisa menjadi bencana terlebih lagi bagi seorang wanita. As you know, kebanyakan kasus-kasus kejahatan yang terjadi pada Turis biasanya menimpa wanita. Bukannya nggak boleh seorang wanita bepergian sendiri, hanya saja untuk melakukan hal tersebut dibutuhkan persiapan yang benar-benar matang. Sehingga bisa meminimalisir kejadian-kejadian yang tidak diinginkan selama jalan-jalan sendiri.

Nah, kira-kira apa saja yang harus dipersiapkan agar perjalanan para wanita tetap aman saat melakukan Solo Traveling?

Baca jugaPengalaman Pertama Naik Cable Car di Genting Highland

Riset Dengan Lengkap


Sebelum melakukan perjalanan, ada baiknya kamu melakukan riset yang menyeluruh: seperti apa keadaan kota/negaranya, sistem transportasi, tempat wisata yang unik, makanan tingkat kriminalitas, tempat penginapan yang aman dan nyaman, dll.

Kamu bisa mendapatkan informasi tersebut melalui ulasan-ulasan yang pernah ditulis oleh seseorang yang pernah berkunjung ke sana atau bisa melalui grup-grup travelling di media sosial yang bisa memberikan umpan balik langsung atas pertanyaan-pertanyaan yang ingin kamu tahu.

Kamu juga bisa bertanya pada orang-orang lokal sana yang bisa kamu temui di media sosial seperti Facebook, instagram,dll. Orang lokal bisa memberimu banyak informasi yang tidak kamu temukan dari ulasan perjalanan orang lain.

Saat sampai di negara tujuan, jangan berhenti melakukan riset. Tanyakan pada pemilik rumah/apartemen yang kamu sewa tentang daerah-daerah yang memiliki tingkat kriminalitas tinggi. Sehingga kamu punya gambaran akan kemana.

Pastikan juga memiliki rencana cadangan, jika tidak memungkinkan untuk mengunjungi area/tempat wisata tertentu.

Jangan malu untuk bertanya sebanyak apapun karena sebuah informasi walaupun hanya sedikit banyak bermanfaat.

Beritahukan Detail Rencana Perjalanan Kepada Keluarga


Jangan samakan Solo Traveling dengan kabur dari rumah. Komunikasikan rencana perjalananmu kepada anggota keluarga dan teman. Berikan rincian detail dari itinerary (termasuk semua kontak yang kamu miliki: media sosial, nomor telepon selama berada di sana dan jika perlu nomor tempat kamu menginap) sehingga apabila terjadi peristiwa yang tidak diinginkan. Mereka akan mudah untuk melacaknya.

Baca juga: Pengalaman Pertama Naik Pesawat terbang

Tahu Tempat-Tempat yang Aman Jika Terjadi Sesuatu


Saat bepergian sendiri, pastikan kamu tahu di mana letak tempat-tempat aman seperti Kantor Polisi, Pusat Informasi, Supermarket dan tempat-tempat keramaian.

Kamu tidak akan pernah tahu niat dari seseorang, pastikan untuk selalu berada di tempat terbuka dan ramai yang memungkin untuk menarik perhatian orang banyak saat terjadi hal yang membahayakan.


Bawa Peralatan Keamanan Pribadi


Selalu berjaga-jaga.

Demi keamanan, kamu bisa membekali diri dengan alat-alat yang mudah digunakan tapi bermanfaat untuk membantu di saat ada kejadian berbahaya, seperti: semprotan merica, alat kejut listrik, bolpoin atau bahkan peluit.

Letakan dalam tas sehingga mudah untuk dijangkau.


Baca Artikel lainnyaBatiqa Hotel Surabaya

Jangan Menerima Tawaran Gratis

Siapa yang menolak dengan hal gratisan?

Namun, kalau sedang berada jauh dari negara sendiri mungkin perlu dipertimbangkan lagi. Jangan mudah menerima pemberian dari orang yang baru kamu kenal, entah itu makanan, minuman, tempat menginap, tumpangan gratis, dll.

Lebih baik bersikap waspada daripada terjadi sesuatu hal buruk dalam perjalananmu.


Hindari Jalanan/Tempat yang Sepi


Hindari tempat-tempat dan jalanan yang sepi. Area seperti itu biasanya sering dimanfaatkan sebagai lokasi melakukan tindak kejahatan.

Sebisa mungkin jangan pulang terlalu malam sehingga memungkinkan kamu masih menemukan keramaian ketika pulang.


Jangan Berpenampilan Mencolok


Demi memiliki konten kece di Instagram, beberapa orang mempersiapkan pakaian keren. Jika kamu bepergian dengan banyak orang tidak masalah karena keamananmu bisa terjaga.

Kalau sedang Solo Traveling, ada baiknya menggunakan pakaian yang biasa saja dan nyaman. Selain mempermudah ruang gerakmu, pakaian tersebut tidak akan menarik perhatian banyak orang. Ya berbaurlah seolah-olah kamu orang lokal.

Hindari juga menggunakan perhiasan dan aksesoris yang membuat orang tidak bisa melepaskan pandangan darimu.


Kenakan Pakaian Dalam yang Memiliki Kantung Sehingga Bisa Menyimpan Barang Berharga


Untuk menghindarkan dari tindakan pencopetan, kamu bisa meletakan barang berharga seperti paspor, uang, handphone di tempat yang terpisah dan tersembunyi.

Sekarang ini banyak model pakaian dalam yang memiliki kantung khusus di dalamnya yang berfungsi untuk menyimpan barang berhargamu sehingga lebih aman. Atau kamu bisa gunakan tas pinggang yang bisa kamu sembunyikan dibalik pakaianmu.

Tips di atas ini sebenarnya tidak hanya dikhususkan pada para wanita supaya tetap aman saat Solo Traveling tapi juga bisa diaplikasikan kepada semua orang yang juga ingin melakukan perjalanan.




Selamat berjalan-jalan.
Wisata Pamekasan Juga Punya Cerita Di Wonderful Indonesia

Wisata Pamekasan Juga Punya Cerita Di Wonderful Indonesia


arek lancor, landmark, pamekasan
Landmark Kebanggan Pamekasan


Pamekasan Juga Bagian Dari Wonderful Indonesia

Ada yang pernah berkunjung ke Pamekasan? 

Pamekasan adalah satu Kabupaten di Pulau Madura, pulau kecil di ujung Pulau Jawa. Sebelum ada jembatan Suramadu, untuk sampai ke Pamekasan dibutuhkan waktu antara 3-4 jam (belum termasuk antrian masuk kapal dan kemacetan di perjalanan). Sekarang, perjalanan ke Pamekasan bisa dibilang cukup cepat antara 2-3 jam (tergantung kecepatan supir).

Dulu, tiap kali diajak mudik ke Pamekasan, saya selalu ogah-ogahan. Kebiasaan hidup di Surabaya yang selalu ramai dan punya banyak pusat perbelanjaan, berbanding 180 derajat kalau mudik ke Pamekasan. Sepi, nggak ada hiburan. 

Mall? Jangan ditanya ya, adanya sih minimarket atau supermarket itu udah paling oke. 99% biasanya dihabiskan di rumah nenek, sisanya berkeliling ke sanak-famili yang notabene hampir semua keluarga besar dari Mami dan Papi tinggal di Pamekasan.

Beberapa tahun terakhir ini, Kab Pamekasan sudah mulai berbenah. Yah, memang belum ada Mall sih tapi mulai ada beberapa perubahan yang saya rasakan tiap kali ‘toron’ alias pulang kampung. Ada beberapa hotel-hotel baru dengan desain seperti layaknya hotel di Surabaya. Paling tidak ada berapa pilihan hotel yang bisa diinapi saat mudik.

Kawasan wisata Pamekasan juga mulai banyak yang diperbarui terlebih lagi dengan gratisnya Jembatan Suramadu, kunjungan ke Pulau Madura semakin meningkat termasuk ke daerah Pamekasan. Menurut sepupu saya, ada beberapa kawasan wisata baru yang dibuka untuk menarik kunjungan wisatawan. 

Kalau ke Pamekasan enaknya ngapain aja?

Sini saya bisikin. Apa saja yang bisa kamu lakukan kalau berkunjung ke tempat kelahiran saya, Pamekasan. 

Wisata Kuliner


Kegiatan ini termasuk favorit saya kalau mudik ke Pamekasan. Kapan lagi coba bisa pulang kampung. Jadi, memanfaatkan waktu yang ada dengan menikmati kuliner madura yang enak. Pssst, harganya juga terjangkau.

Campur Lorjuk


Campur Lorjuk
Kuliner khas Pamekasan Campor Lorjuk yang mulai banyak diminati

Saya sudah pernah membahas soal makanan Campur Lorjuk di blog ini beberapa bulan lalu. Campur lorjuk ini sekilas mirip Soto Ayam Pamekasan bedanya ada kuahnya berwarna sedikit merah karena diberi cabai. Isiannya berupa Suun, lontong, kecambah pendek, remasan kripik Tette (terbuat dari singkong yang ditipiskan) lalu disiram dengan kuah yang berisi potongan kerang bambu alias lorjuk basah. Kamu bisa menambahkan sambal kacang untuk dan cabai rawit. Hmmm, nikmat.

Versi aslinya Campur Lorjuk ini tanpa lorjuk tapi sekarang banyak pedagang yang melakukan modifikasi. Tempat yang terkenal untuk mencoba makanan ini adalah daerah Pademawu. Di depan warung ada hamparan tanaman pohon tembakau. Makan sambil ditemani pemandangan hijau itu beda rasanya.


Sate Lalat di kawasan Sae Salera 


pedagang sate madura
Pedagang Sate di Sekitaran jalan Niaga-Pamekasan

Jangan pernah ngaku ke Madura kalau belum pernah nyobain Sate Madura. Sate Madura rasanya sudah menjadi panganan yang hampir di penjuru Indonesia itu ada. Nah, kalau ke Pamekasan jangan lupa nyobain Sate Lalat.

Hah, Lalat disate? Ih, jijay!

Eit. Jangan berburuk sangka dulu ya. Sate Lalat ini sama dengan penampakan sate pada umumnya dan bahannya bukan dari Lalat, melainkan daging ayam, kambing, kelinci yang dipotong-potong seukuran lalat. Satu porsi berisi sekitar 30 tusuk. Saya biasa makan 2 porsi/bungkus karena makan satu selalu kurang.

Sate Lalat Khas Pamekasan
Sate Lalat Khas Pamekasan


Kalau malam hari, di Jalan Niaga-Pamekasan banyak para pedagang Sate Lalat yang menjajakan kuliner yang satu ini.


Soto Ayam Keppo


Soto Ayam Keppo Pamekasan


Jangan cari Soto Daging kalau ke Pamekasan. Nggak ada alias susah. Rata-rata Soto yang dijual di sini berbahan dasar ayam dengan kuah bening. Tempat makan Soto Ayam yang enak di Pamekasan itu ada di Jalan Keppo. Itu tempat makan favorit keluarga kalau lagi mudik. 

Baca artikel Soto Ayam Keppo: Gurihnya Soto Ayam Keppo Pamekasan

Wisata Batik di Pasar Batik 17 Agustus


Kios batik pasar 17 Agustus Pamekasan
Kios Pasar Batik 17 Agustus Pamekasan

Pamekasan adalah salah satu penghasil batik di Madura yang sudah terkenal. Batik pamekasan terkenal dengan warna-warnanya yang cerah dengan motif dedaunan dan bunga.

Batik khas Pamekasan 

Kalau kalian ingin membeli batik, jangan khawatir karena sekarang ada yang namanya Pasar Batik 17 Agustus. Di sana kamu bisa membeli batik tulis dengan rentang harga yang cukup terjangkau. Selain batik, juga ada pakaian khas Madura.

Wisata Alam


Mau wisata alam di Pamekasan, bisa dong. Pamekasan juga punya tempat-tempat wisata alam yang bisa dikunjungi dan katanya ada beberapa tempat wisata baru yang dibuka untuk umum. Namun saya belum sempat berkunjung ke sana.


Pantai Jumiang


pantai jumiang pamekasan

Pantai di kawasan Pademawu ini sudah menjadi Favorit dari penduduk Pamekasan, termasuk saya. Tidak seperti Sumenep yang memiliki banyak garis pantai yang bagus. Pantai di Pamekasan lebih ke penuh bebatuan dan banyak karang-karang. 

Pantai Jumiang ini destinasi favorit keluarga kami kalau mudik lebaran. Makin ke sini, penataannya mulai rapi. Dari hasil observasi saya di kanal youtube, Pantai Jumiang sudah terlihat lebih cantik. Sudah ada tempat mandi/toilet dan permainan banana boat. 

Pesona Api Abadi 


wisata api abadi pamekasan
Bakar Jagung Di atas Api Abadi

Pamekasan punya pesona wisata yang unik yaitu Api Abadi atau dikenal dengan Api Tak Kunjung Padam. Wisata ini terletak di daerah Tlanakan. 

Wisata ini lebih asyik jika dikunjungi malam hari karena kita bisa melihat nyala api lebih jelas. Biasanya Papi membeli beberapa jagung untuk dibakar sendiri di sana. Para penduduk lokal juga menggunakan api abadi ini untuk kegiatan sehari-hari seperti memasak, merebus dan menggoreng.

Pulau Madura, terutama Pamekasan sebenarnya menyimpan potensi wisata yang banyak, hanya saja belum dikelola dengan tepat sehingga belum berkembang secara maksimal.

wonderful indonesia


Kalian yang punya foto-foto atau catatan perjalanan saat mengunjungi daerah di Indonesia. Yuk ikutan Wonderful Indonesia Blog Competition. Keterangan lengkap bisa klik di sini.

wonderful Indonesia Blog Competition 2018


Se-Wonderful apa Indonesiamu?




Salam,
Merencanakan Perjalanan Liburan Ke Yogya Di Akhir Tahun

Merencanakan Perjalanan Liburan Ke Yogya Di Akhir Tahun

liburan akhir tahun ke yogya


Holiday Is Coming

Dalam beberapa hari kedepan kita akan memasuki bulan Desember yang berarti aroma-aroma liburan panjang sudah mulai terasa. Lihat saja di pusat-pusat perbelanjaan, tema-tema natal mulai semarak di setiap sudut. Membuat saya tidak sabar menunggu tahun baru 2019 yang sudah di depan mata.

Sama seperti tahun sebelumnya, akhir tahun kami biasanya melakukan perjalanan keluarga. Tahun lalu, kami menghabiskan waktu ke Banyuwangi. Menikmati perjalanan menggunakan kereta untuk menelusuri tempat-tempat wisata yang ada di Banyuwangi. Menyenangkan karena setiap perjalanan selalu memberikan cerita yang berbeda.

I left My Heart In Jogjakarta

I left My Heart In Jogjakarta

stasiun tugu


Dari sekian kota di Indonesia yang pernah saya kunjungi, Jogja memenangkan hati di urutan pertama. Bahkan, kelak saat saya menikah nanti, Jogja adalah tujuan saya untuk berbulan madu. Bukan Bali, seperti kebanyakan pasangan lainnya yang memimpikan honeymoon di Pulau Dewata.

Bukan saya tidak menyukai pemandangan pantai saat bulan madu, hanya saja Bali sudah terlalu mainstream. Saya butuh pemandangan lain dan nuansa yang berbeda dan itu yang saya temukan di Jogjakarta.