Naik Cable Car yang Mendebarkan di Genting Highland
Gara-gara melihat postingan instagram dari Amrazing yang tengah berswafoto di dalam Cable Car, membuat saya teringat akan pengalaman naik kereta gantung ini beberapa tahun lalu di Genting Highland.
Saya nggak tahu kenapa Amrazing bisa setenang itu wajahnya padahal di bawah sana sangat tinggi sekali. Mungkin, karena itu bukan pengalaman pertamanya? Entahlah buat saya naik Cable Car itu suatu peristiwa yang akan selalu diingat. Halah, saya mah gitu orangnya, apa-apa diingat termasuk janji dari kamu. Ups, Sorry kalau rada curhat colongan.
Kembali ke cerita ya. Ceritanya kami liburan bersama ke Malaysia dan salah satu agenda salah satunya adalah mengunjungi Genting Highland. Saya sebenarnya sudah mendapatkan gambaran dari Kakak Lelaki yang sudah pernah mengunjungi Malaysia, katanya nanti kita naik Kereta Gantung sampai atas. Cuman itu. Nggak dijelaskan juga bagaimana perasaannya naik kereta gantung. Entah takut, biasa aja dan yah gitu deh.
Hari yang dinanti tiba, kami menuju ke Genting Highland setelah menyelesaikan urusan check out dari hotel karena ini hari terakhir kami di Malaysia dan langsung kembali ke Indonesia sore nanti.
Perjalanan kami ke Genting Highland ditemani rintik-rintik hujan dan mendung kelabu yang menggelayut. Entahlah, perjalanan kami selama ke Malaysia dan Singapura ditemani dengan suasana sendu. Aktivitas jalan-jalan sedikit terganggu terutama saat berbelanja di Singapura.
Beruntung, sesampainya di Genting, cuaca kembali membaik. Menurut Kakak yang menemani perjalanan kami mengatakan bahwa Cable Car di Genting Highland sering ditutup kalau cuaca sedang buruk. Setelah memarkir kendaraan, kami semua masuk ke dalam.
Kakak yang bertugas membeli tiket di loket. Kami sengaja membeli tiket untuk bolak-balik. Berhubung saat ke sana tengah akhir pekan. Suasana Genting Highland cukup ramai dikunjungi. Terlihat ada antrian saat hendak naik ke atas Cable Car.
Cable Car yang kami naiki berukuran cukup besar, bisa menampung 4-6 orang. Kami sengaja naik dalam 1 rombongan karena tidak ingin berbaur dengan orang lain. Pintu tertutup beberapa saat dan Cable Car siap naik ke atas.
Stasiun Cable Car |
Saat Cable Car baru menanjak di ketinggian yang wajar sih rasanya nggak masalah. Nah, pas naik ke bagian yang lebih tinggi membuat jantung berdebar. Sumpah, rasanya semriwing. Sempat nengok ke bawah dan sadar bahwa di sana adalah hutan. Tadinya sempat ngobrol dan semakin ke atas, kami mendadak pendiam. Takut. Mami dan Papi bolak-balik membaca doa. Kakak Ipar yang takut ketinggian cuman memejamkan mata. Saya sendiri sama, takut. Ni, kapan coba sampainya. Semakin tinggi, semakin membuat adrenalin naik. Fyuh, saat melihat stasiun Cable Car di depan mata, saya merasa lega. Kami sudah sampai.
Pemandangan dari atas Cable Car |
Pintu Cable Car terbuka, kami turun dengan muka lega dan lutut saya lemas, gemetaran. Saya sempat minta istirahat sebentar karena perjalanan dengan Cable Car tadi cukup menegangkan.
Foto saya jadul |
Puas berbelanja dan menikmati pesona Genting Highland, kami turun ke bawah dan yak, kembali harus naik Cable Car. Oke, udah mulai santai kok pas perlahan Cable Car mulai turun, tidak sedramatis saat naik tadi. Eh, ternyata duduk di bagian depan ketika turun itu nggak enak, cin. Tetap aja seram. Untung punya camilan buah, setidaknya bisa mengurangi ketegangan. Wkwkwk.
Mami dan Papi pernah bilang, nggak bakalan mau lagi ajak ke sini naik Cable Car. Saya sendiri sih nggak tahu? Kalau ada kesempatan lagi siapa mau nolak. Duh, menulis ini membuat saya ingin liburan lagi.
Next, negara mana lagi ya?
Entahlah. Kita tidak akan pernah tahu, kan?
gak wedi mba ? hahah aku lihat tingginya aja kog wes mengkerut ya wkwkwk
BalasHapusgak kuat diketinggian
Haha takut mba tapi daripada aku ditinggal di bawah sendirian
Hapus