Perihal Membagikan Pengalaman Pribadi Dalam Tulisan

Perihal Membagikan Pengalaman Pribadi Dalam Tulisan



Sebelum saya memberlakukan blog sebagai lahan pekerjaan, blog merupakan sarana yang nyaman buat berkeluh kesah. Menggantikan kegiatan menulis jurnal harian. Menuliskan segala perasaan yang mengganjal di hati dan membagikannya dengan orang lain.

Lihat saja tulisan-tulisan lama saya di media sosial yang lebih didominasi dengan tema personal/pribadi. Sengaja saya tidak menghapusnya supaya menjadi kenangan indah. Terkadang saya merasa geli sendiri kalau baca tulisan tersebut. Ya Tuhan, saya pernah mengalami masa-masa suram kala itu.

Saat itu saya masih muda dan labil. Semua persoalan campur aduk dengan emosi yang naik turun. Tidak hanya media sosial yang menjadi tempat curhat, namun berkelanjutan sampai ke blog. Blog saya kena getahnya.

Awalnya, saya pikir menumpahkan masalah pribadi ke medsos dan blog itu adalah hal yang wajar. Apalagi kala itu medsos adalah hal yang baru, jadi norak dikit bolehlah. Toh, semua orang melakukan hal yang sama.

Entah berapa kali dalam sehari memperbaharui medsos dengan celotehan, keluhan dan curhatan nggak jelas. Mana mikir orang lain suka atau tidak dengan konten yang kita buat. Pokoknya hati senang, perasaan lega setelah ‘nyampah’ di sana.

Sampai seorang teman di Facebook memberikan komentar yang cukup sengit. Intinya dia terganggu aktivitas saya yang sering memperbaharui status. Saya marah, nggak terima sampai. Wong ini linimasa akun pribadi. Terserah dong mau nulis apaan. Nggak suka mah berhenti mengikuti.

Ujungnya saya kena remove.

Berhari-hari saya memikirkan masalah ini. Bertanya dalam hati apa yang salah dengan tindakan saya. Merasa nggak enak hati, saya tanya pada beberapa teman dekat apakah dia merasa terganggu dengan kebiasaan saya ‘nyampah’ di Facebook. Satu orang bilang bahwa itu hal biasa karena dia juga melakukan hal sama tapi ada seseorang lagi yang jujur, bahwa dia nggak suka saya sering menulis status di Facebook apalagi isinya keluhan.

Oh, Oke. Ini sebuah persoalan.

Saya mulai belajar untuk menahan diri menumpahkan segala keluh kesah di medsos. Menyaring apa yang boleh dan tidak untuk dibagikan ke khalayak umum dan juga bahwa tidak semua orang harus tahu dengan segala emosimu. Hargailah mereka yang rela mengikutimu di media sosial.

Perlahan saya juga mengurangi topik curhatan di blog. Bukannya saya berhenti curhat sama sekali. Hanya saya memilih untuk mengemasnya dalam perspektif yang berbeda sehingga pembaca saya ikut mengambil manfaat dari apa yang saya alami.

Baca Juga: Dua Sisi Media Sosial 

Menulis pengalaman pribadi di media sosial atau blog bukanlah hal yang dilarang. Hanya saja berikan batasan-batasan tentang apa yang boleh ditulis dan tidak. Pikirkan juga efek jangka panjang dari tulisan kita, jangan sampai kemudian hari menyakiti banyak pihak.

Sekali tulisan itu terunggah, rekam jejak akan melekat.

Siapkah kamu dengan reaksi masyarakat yang akhir-akhir ini menjadi kejam?

Kalau tidak. Tulis saja dalam jurnal harianmu. Toh, ini hanya media. Tujuannya sama, sebagai sarana katarsis alias pelepasan emosi.


Salam,
Membuka Layanan Konsultasi Online

Membuka Layanan Konsultasi Online

membuka jasa konsultasi online


“Mbak Tika kenapa nggak buka layanan konsultasi online? Background pendidikannya mumpuni. Loh.”

Kemarin, seorang sahabat menanyakan hal ini kepada saya kala perjalanan pulang ke rumah. Kebetulan sahabat saya ini pernah berkonsultasi kepada saya perihal perkembangan anak bungsunya.

Bukan satu atau dua kali, saya memberikan konsultasi kepada orang lain. Sering. Pekerjaan ini sudah saya lakukan semenjak duduk di bangku kuliah, terlebih lagi ketika mereka tahu saya memiliki latar belakang Psikologi. Saya kerapkali dijadikan tempat untuk mengadu perihal masalah kehidupan.

Cerita ini berlanjut sampai saya bekerja. Waktu itu saya bekerja sebagai Guru Taman Kanak-Kanak yang juga merangkap sebagai Guru Bimbingan Konseling. Selain memantau perkembangan anak didik, saya menjadi rujukan bagi orang tua untuk bertanya tentang perkembangan anaknya.

Sekarang saya sudah tidak lagi mengajar, namun masih ada beberapa wali murid yang menghubungi saya pribadi dan bertanya tentang permasalahan putra-putrinya atau keluarga. Hal itu memberikan kesan yang berbeda, berarti kehadiran saya memberikan arti bagi mereka.

Baca juga: Surat dari Pembaca

Kalau ditanya kenapa saya nggak membuka akun untuk curhat online?

Mungkin, jawabannya saya belum berani merambah dunia yang luas. Masih ada sebagian orang yang masih skeptis terhadap status yang yang melekat pada diri seseorang. Seperti saya yang masih melajang membuat beberapa orang meragukan kalau saya membahas tentang ilmu parenting.

“Kamu belum tahu rasanya punya anak.”

Yah, saya paham soal itu. It’s about the mindset.
Saya lebih senang memberikan masukan pada orang-orang yang memang membutuhkan bantuan. Setidaknya saya ingin membantu permasalahan mereka berdasarkan apa yang pernah dipelajari di bangku kuliah.

Bahkan seorang Psikolog tidak boleh mengintervensi masalah orang lain, jika yang bersangkutan tidak datang sendiri untuk meminta bantuan.

So Simple.
Mungkin. Suatu hari saya akan membuka layanan curhat online semacam dear tikha. Di mana kalian bisa mengirimkan surat berisi permasalahan yang kalian hadapi yang nanti akan saya posting di blog beserta jawabannya. Kalian bisa mencoba mengirimkan surel ke kontak email (hallotikha@gmail.com) yang tersedia di bio. Sebisa mungkin saya akan memberikan solusi yang terbaik.


Jadi, haruskah saya membuka jasa konsultasi online?





Salam,
Sate Lalat, Kuliner Khas yang Hanya Bisa Ditemui di Pamekasan

Sate Lalat, Kuliner Khas yang Hanya Bisa Ditemui di Pamekasan

Sate Lalat, Kuliner Khas yang Hanya Bisa Ditemui di Pamekasan
Pedagang Sate Lalat


Belakangan ini saya baru nyadar bahwa kebanyakan konten di blog swastikha ini lebih banyak membahas tentang kuliner daerah terutama Pamekasan. Gimana lagi, namanya kampung halaman yang sering dikunjungi. Jadi, kenapa tidak saya membahasnya di blog.

Kali ini saya mau membahas soal Sate Madura. Rasanya udah nggak diragukan lagi kelezatan kuliner yang satu ini, bahkan bisa dibilang sudah terkenal ke seantero Indonesia atau bahkan mancanegara. Meskipun di Indonesia ada beberapa jenis Sate, namun Sate Madura akan selalu punya tempat di hati setiap orang.

Ciri khas dari Sate Madura adalah bumbu kacangnya yang lezat, entahlah kadang hanya dimakan sama lontong atau nasi panas saja. Rasanya nikmat. Bikin nagih deh. Yap, mungkin itu ya alasannya kenapa kuliner Sate Madura banyak diminati.

Kuliner Pamekasan lainnya: Campor Lorjuk

Pamekasan, Madura. Memiliki sajian kuliner yang unik yaitu Sate Lalat.

Eit, jangan mengernyitkan dahi dulu. Ini tidak seperti yang kamu bayangkan.

Kuliner yang satu ini memang memiliki nama unik tapi soal rasa pasti akan membuat lidahmu berdecak.


Sate Lalat Pamekasan



Sate Lalat, Kuliner Khas yang Hanya Bisa Ditemui di Pamekasan




Setiap kali ‘toron’ alias pulang kampung, menu Sate Lalat menjadi tujuan wisata kuliner kami sekeluarga. Rasanya tidak akan pernah bosan, meskipun sudah dimakan ribuan kali sejak saya masih kanak dulu.

Sate Lalat ini sebenarnya sama dengan sate madura lainnya. Berbahan dasar daging, ayam, kambing dan kelinci. Hanya saya yang membuatnya memiliki nama unik adalah ukuran dagingnya yang dipotong kecil-kecil menyerupai Lalat. Jadi, perlu digaris bawahi bahwa yang disate bukan lalat beneran ya.

Satu porsi sate lalat berisi sekitar 30 tusuk, kalau tidak salah sekarang harganya sekitar 15000 per porsinya.

Makan satu porsi itu belum cukup, maklum ukuran satenya yang mini kurang bisa memuaskan hasrat makan Sate Lalat.

Ciri khas dari Sate ini adalah bumbu kacangnya yang ditumbuk tidak terlalu halus, kental dan tidak terlalu banyak kecap. Makan sama lontong aja, rasa bumbunya udah nikmat. Bisa bikin nambah terus.


Membeli Sate Lalat Di Kawasan ‘Sae Saera’ Jalan Niaga, Pamekasan


Jika berkunjung ke Pamekasan, kamu bisa sekalian berkunjung ke kawasan Sae Salera di Jalan Niaga. Sepanjang jalan tersebut di kiri dan kanannya banyak pedagang Sate Lalat yang menjajakan dagangannya.

Selain Sate Lalat, ada banyak menu kuliner lainnya yang ditawarkan oleh para pedagang kaki lima, warung dan beberapa restoran. Hanya saja kuliner yang menjadi bintangnya di kawasan Jalan Niaga ini yaitu Sate Lalat.

Di siang hari, kawasan ini berfungsi sebagai jalan biasa. Ada beberapa resto dan warung yang buka di siang hari. Hanya saja tidak seramai di malam hari. Sejak jam 4 sore, para pedagang kaki lima mulai menggelar lapaknya. Siap menerima pembeli yang mencari sajian kuliner.

Saya kalau kesini terkadang makan di tempat sambil menikmati keriuhan malam bersama Papi dan Mami.

Cicipi juga: Gurihnya Soto Ayam Keppo Pamekasan

Kawasan kuliner ini sudah ada semenjak saya kecil. Saya ingat, Papi dan Mami sering mengajak keluarga untuk menikmati kuliner malam tiap kali pulang ke Pamekasan. Sembari bercerita, rasanya itu adalah momen yang tak terlupakan.

Kawasan ini semakin bagus, lapak-lapak yang berjualan mulai tertata rapi dan menjadi destinasi wisata kuliner bagi para wisatawan lokal saat ingin mencicipi kuliner khas madura.

Di kawasan ini juga ada yang namanya Sate Plappa. Sayangnya, saya belum punya dokumentasi yang lengkap untuk bisa ditulis di blog. Sate ini hanya buka malam hari, jadi sedikit agak ribet kalau mau mengabadikannya. Kualitas foto makanan di malam hari kan nggak seberapa bagus.

Kamu, kalau ke Pamekasan. Jangan lupa untuk mencoba Sate Lalat ya.
Pengalaman Mengajar Murid Kembar Saat Menjadi Guru TK

Pengalaman Mengajar Murid Kembar Saat Menjadi Guru TK

pengalaman mengajar murid kembar

Mengajar Murid Kembar Itu Sesuatu



Melihat linimasa salah seorang teman yang baru saja dikarunia putra kembar yang menggemaskan membuat saya teringat kenangan saat mengajar di Taman Kanak-Kanak beberapa tahun silam.

Di halaman linimasanya, dia bercerita betapa memiliki anak kembar itu luar biasa apalagi di waktu malam harus menyusui berganti. Saya nggak bisa membayangkan betapa ribetnya.

Dulu, saya pernah dipercaya mengajar anak kembar saja sudah dibuat pusing setengah mati apalagi kalau anak sendiri. Hahaha, benar kata orang teori parenting hanya berlaku di buku, sisanya percayakan pada naluri seorang Ibu ketika mendidik anaknya. Semua berbeda, Jendral.

Menjadi Guru Taman Kanak-Kanak kelihatannya saja menyenangkan karena terlihat ceria, riuh dan tak pernah sepi. Eh, tapi tunggu dulu. Apa yang kalian lihat dari luar itu hanya seperti cuplikan film yang nampak indah. Kenyataannya, untuk menyuruh anak duduk tenang di kelas selama 5 menit saja harus mengeluarkan separuh energi, belum lagi menarik minat mereka dengan suara-suara dan tingkah laku ala bocah.

Memiliki murid kembar tantangannya beda lagi apalagi jika mereka berada dalam satu kelas. Fyuh, mari menarik napas dalam-dalam.

Saya pernah dipercayai menjadi seorang wali kelas di mana ada murid kembar di dalamnya. Namanya Assyifa dan Annisa. Mereka gadis mungil kembar identik yang cantik. Saking miripnya, saya suka keliru memanggil sehingga sering diprotes oleh keduanya.

Artikel lainnya: Saya Bersyukur Pernah Jadi Guru TK

Menenangkan Mereka Itu Tidak Mudah


Menenangkan anak-anak itu bukan perkara mudah karena tiap anak membawa karakter yang berbeda sehingga dibutuhkan pendekatan yang yang berbeda.

Pun ketika menghadapi gadis kembar ini.

Keduanya memiliki kepribadian yang bertolak belakang. Annisa memiliki pribadi yang sensitif, tidak mudah didekati oleh orang lain terlebih lagi sentuhan, sebaliknya Assyifa lebih mudah didekati ketika moodnya sedang tidak baik, namun di sisi yang lain dia memiliki kecemasan yang tinggi.

Awal-awal sekolah, Annisa lebih sering menangis karena harus ditinggal ayahnya pulang. Saat si kakak mulai menangis, maka si adek pun merasa gelisah sehingga ikut menangis juga.

Saat keduanya menangis otomatis perhatian saya terpecah sehingga memilih memisahkan mereka berdua dari teman sekelasnya. Biasanya saya akan mencoba menenangkan si adik karena dia lebih mudah dibujuk. Jika si adik mulai tenang, dia akan membantu saya menenangkan si Kakak.

Jika tidak berhasil semuanya, terpaksa saya harus meminta bantuan dari sang Ayah. Sambil memberi pesan pada sang Ayah dan Ibu untuk bersabar terhadap daya adaptasi mereka berdua yang memang agak lama.

Menjelang pergantian semester, Alhamdulilah keduanya sudah bisa beradaptasi bahkan memiliki teman untuk bermain. Sudah berani bertanya dan mengemukakan pendapat. Sesekali, masih ada yang menangis jika tidak bisa melakukan sesuatu.


Kebutuhan Biologis yang Selalu Bersamaan


Mengajar murid kembar juga harus menyediakan tambahan tenaga saat keduanya ingin BAK atau BAB karena terjadi bersamaan.

Awalnya saya kira sama saja dengan yang lainnya. Saat si Adik BAK, maka saya menyuruh si Kakak menunggu di luar karena dia sedang tidak ingin kencing. Eh, belum selesai pakaikan celana buat si Adik, Kakaknya juga ingin pipis. Buahaha. Elap keringat.

Akhirnya setiap mereka ingin BAK atau BAB, saya akan menyuruh mereka untuk masuk ke kamar mandi bersama. Sebab, saya nggak mau bolak-balik kamar mandi. Memang sedikit merepotkan karena harus membersihkan keduanya secara bersamaan.

Cerita tentang: Gadis Kecil Bernama Wiwin

Karakter yang Berbeda Membutuhkan Pendekatan Berbeda


Seperti yang saya bilang di atas bahwa karakter keduanya amat berbeda sehingga sebisa mungkin memberlakukan hal yang berbeda di antara keduanya. Si Adik yang lebih mudah didekati amat membantu saya untuk mendekati si Kakak yang tengah rewel.

Begitu sebaliknya. Saat si Adik mengalami kecemasan dan mulai menangis. Saya akan meminta si Kakak untuk menenangkan si Adik. Yah, begitulah karakter mereka saling melengkapi.

Mengajar mereka selama dua tahun membuat saya belajar banyak hal tentang anak kembar dan bagaimana keduanya sudah mewarnai hidup saya. Ah, menulis kisah ini membuat saya merindukan mereka berdua. Semoga saya diingat pernah menjadi Guru kalian.


Salam,

Sang Pisang, Nugget Pisang Kesayangan Kaesang

Sang Pisang, Nugget Pisang Kesayangan Kaesang

Sang Pisang, Nugget Pisang

Sang Pisang, Nugget Pisang


Setiap kali melewati gerai Sang Pisang di Royal, saya selalu penasaran seperti apa karena aromanya benar-benar mengundang selera. Sayangnya nggak pernah terpenuhi gara-gara lupa karena selalu lewat arah yang berbeda.

Rupanya alam berkonspirasi. Saya dapat kesempatan lagi untuk mengulas makanan dari salah penyedia jasa pesan online. Salah satu tugasnya adalah menulis tentang makanan kekinian. Yas, tanpa penuh pertimbangan, saya memutuskan untuk mengulas Nugget Pisang milik Kaesang ini.

Menu utama dari Sang Pisang tentu saja nugget yang terbuat dari campuran buah pisang yang dihancurkan, tepung terigu, telur yang kemudian dikukus dan digoreng dengan tepung panir. Kemudian dikemas dengan aneka topping premium aneka rasa.

Selain Nugget Pisang, ada juga namanya Banroll yang merupakan kepanjang dari Banana Roll. Penganan ini menyerupai pisang aroma yang sama-sama dibungkus oleh kulit lumpia. Bedanya adalah Banroll ini diberi tambahan aneka topping di atasnya.


Kuliner Khas: Campur Lorjuk

Kemasan



Sang Pisang, Nugget Pisang kesayangan kaesang


Bagian menarik dari kue kekinian adalah kemasannya. Menarik dan eye catching sehingga menarik perhatian konsumen ketika membeli.

Bicara soal kemasan, Sang Pisang ini memiliki warna kemasan yang didominasi warna hitam dengan tulisan berwarna kuning, merah dan putih membuat ceria. Di bagian depan ada logo monyet yang tengah membawa pisang terlihat jenaka.

Kemasan yang sudah diperhitungkan ini membuat Sang Pisang pantas dijadikan buah tangan saat berkunjung ke rumah sanak famili.


Artikel Kuliner lainnya:Pempek Farina Surabaya

Rasa


Saya memesan dua varian menu dari Sang Pisang yaitu Nugget Pisang Strawberry dan Banroll Blueberry melalui jasa pengiriman makanan daring. Saya butuh yang praktis dan langsung makan ketimbang muterin mall hanya demi makan ini.

Nggak usah menunggu lama, pesanan saya datang masih dalam keadaan hangat. Aroma gurih berpadu manis udah tercium begitu saya mengeluarkannya dari kantong plastik.

Hmm.

Nugget Pisang Strawberry


Sang Pisang, Nugget Pisang


Kalau saya tidak salah hitung, satu kotak berisi 10 potong Nugget Pisang berukuran sedang. Bentuknya hampir sama dengan Nugget pada umumnya yaitu persegi panjang dan tidak terlalu tebal yang dilapisi topping Strawberry yang menyerupai pasta.

Dari segi tekstur, Nugget Pisangnya Empuk.. Oh iya, juga tidak terlalu kering sehingga sedikit berminyak.

Rasa Nuggetnya sendiri tidak terlalu manis dan masih terasa pisang walaupun lebih dominan campuran tepungnya.

Bagi saya yang tidak terlalu menyukai rasa pisang, Nugget Pisang bisa menjadi alternatif. But, pasta Strawberrynya terlalu manis. Lebih cocok untuk penyuka kudapan manis.


Kuliner lainnya: Bebek Semangat Kusuma Bangsa

Banroll Blueberry


Sang Pisang banroll blueberry


Sama halnya dengan Nugget Pisang, satu kota Banroll ini terdiri dari 10 buah yang bentuknya menyerupai ukuran jari tangan dengan siraman topping Blueberry yang lebih cair dan lengket.

Banroll ini lebih terasa pisangnya karena terbuat dari potongan buah pisang yang digulung dengan kulit lumpia dan digoreng. Jadi, saat digigit akan lebih terasa pisangnya. Saya cuman makan sedikit karena tidak terlalu suka rasa asli dari pisang.

Kulit lumpianya tidak terlalu renyah dan alot. Pas ketika digigit. Rasa topping Blueberrynya juga tidak terlalu manis. Cukup bisa mengurangi rasa asam dari pisang. Hanya saja ketika makan Banroll ini letakan tissue di dekat kalian sebab toppingnya rentan berceceran dan bikin lengket.

Secara keseluruhan, Sang Pisang, Nugget Pisang merupakan kudapan yang bisa diterima lidah dan bisa dijadikan alternatif oleh-oleh bagi sanak keluarga. Harganya juga cukup bisa dijangkau yaitu Rp. 25000 per/kotak. Itu harga yang saya beli melalui pemesanan Go Food sih.

Ada yang sudah pernah coba juga?
8 Hal yang Harus Diperhatikan Para Wanita Supaya Aman Saat Solo Traveling

8 Hal yang Harus Diperhatikan Para Wanita Supaya Aman Saat Solo Traveling




8 Hal yang Harus Diperhatikan Para Wanita Supaya Aman Saat Solo Traveling


Bepergian sendiri tentu saja menjadi hal yang menyenangkan. Kita bebas menentukan kemana arah langkah kaki tanpa takut merasa bersalah sama teman seperjalanan karena harus mengikuti kemauan mereka atau kita. Selain itu, juga tidak ada beban untuk saling menunggu.

Bawaannya bebas.

Namun, Solo Traveling juga bisa menjadi bencana terlebih lagi bagi seorang wanita. As you know, kebanyakan kasus-kasus kejahatan yang terjadi pada Turis biasanya menimpa wanita. Bukannya nggak boleh seorang wanita bepergian sendiri, hanya saja untuk melakukan hal tersebut dibutuhkan persiapan yang benar-benar matang. Sehingga bisa meminimalisir kejadian-kejadian yang tidak diinginkan selama jalan-jalan sendiri.

Nah, kira-kira apa saja yang harus dipersiapkan agar perjalanan para wanita tetap aman saat melakukan Solo Traveling?

Baca jugaPengalaman Pertama Naik Cable Car di Genting Highland

Riset Dengan Lengkap


Sebelum melakukan perjalanan, ada baiknya kamu melakukan riset yang menyeluruh: seperti apa keadaan kota/negaranya, sistem transportasi, tempat wisata yang unik, makanan tingkat kriminalitas, tempat penginapan yang aman dan nyaman, dll.

Kamu bisa mendapatkan informasi tersebut melalui ulasan-ulasan yang pernah ditulis oleh seseorang yang pernah berkunjung ke sana atau bisa melalui grup-grup travelling di media sosial yang bisa memberikan umpan balik langsung atas pertanyaan-pertanyaan yang ingin kamu tahu.

Kamu juga bisa bertanya pada orang-orang lokal sana yang bisa kamu temui di media sosial seperti Facebook, instagram,dll. Orang lokal bisa memberimu banyak informasi yang tidak kamu temukan dari ulasan perjalanan orang lain.

Saat sampai di negara tujuan, jangan berhenti melakukan riset. Tanyakan pada pemilik rumah/apartemen yang kamu sewa tentang daerah-daerah yang memiliki tingkat kriminalitas tinggi. Sehingga kamu punya gambaran akan kemana.

Pastikan juga memiliki rencana cadangan, jika tidak memungkinkan untuk mengunjungi area/tempat wisata tertentu.

Jangan malu untuk bertanya sebanyak apapun karena sebuah informasi walaupun hanya sedikit banyak bermanfaat.

Beritahukan Detail Rencana Perjalanan Kepada Keluarga


Jangan samakan Solo Traveling dengan kabur dari rumah. Komunikasikan rencana perjalananmu kepada anggota keluarga dan teman. Berikan rincian detail dari itinerary (termasuk semua kontak yang kamu miliki: media sosial, nomor telepon selama berada di sana dan jika perlu nomor tempat kamu menginap) sehingga apabila terjadi peristiwa yang tidak diinginkan. Mereka akan mudah untuk melacaknya.

Baca juga: Pengalaman Pertama Naik Pesawat terbang

Tahu Tempat-Tempat yang Aman Jika Terjadi Sesuatu


Saat bepergian sendiri, pastikan kamu tahu di mana letak tempat-tempat aman seperti Kantor Polisi, Pusat Informasi, Supermarket dan tempat-tempat keramaian.

Kamu tidak akan pernah tahu niat dari seseorang, pastikan untuk selalu berada di tempat terbuka dan ramai yang memungkin untuk menarik perhatian orang banyak saat terjadi hal yang membahayakan.


Bawa Peralatan Keamanan Pribadi


Selalu berjaga-jaga.

Demi keamanan, kamu bisa membekali diri dengan alat-alat yang mudah digunakan tapi bermanfaat untuk membantu di saat ada kejadian berbahaya, seperti: semprotan merica, alat kejut listrik, bolpoin atau bahkan peluit.

Letakan dalam tas sehingga mudah untuk dijangkau.


Baca Artikel lainnyaBatiqa Hotel Surabaya

Jangan Menerima Tawaran Gratis

Siapa yang menolak dengan hal gratisan?

Namun, kalau sedang berada jauh dari negara sendiri mungkin perlu dipertimbangkan lagi. Jangan mudah menerima pemberian dari orang yang baru kamu kenal, entah itu makanan, minuman, tempat menginap, tumpangan gratis, dll.

Lebih baik bersikap waspada daripada terjadi sesuatu hal buruk dalam perjalananmu.


Hindari Jalanan/Tempat yang Sepi


Hindari tempat-tempat dan jalanan yang sepi. Area seperti itu biasanya sering dimanfaatkan sebagai lokasi melakukan tindak kejahatan.

Sebisa mungkin jangan pulang terlalu malam sehingga memungkinkan kamu masih menemukan keramaian ketika pulang.


Jangan Berpenampilan Mencolok


Demi memiliki konten kece di Instagram, beberapa orang mempersiapkan pakaian keren. Jika kamu bepergian dengan banyak orang tidak masalah karena keamananmu bisa terjaga.

Kalau sedang Solo Traveling, ada baiknya menggunakan pakaian yang biasa saja dan nyaman. Selain mempermudah ruang gerakmu, pakaian tersebut tidak akan menarik perhatian banyak orang. Ya berbaurlah seolah-olah kamu orang lokal.

Hindari juga menggunakan perhiasan dan aksesoris yang membuat orang tidak bisa melepaskan pandangan darimu.


Kenakan Pakaian Dalam yang Memiliki Kantung Sehingga Bisa Menyimpan Barang Berharga


Untuk menghindarkan dari tindakan pencopetan, kamu bisa meletakan barang berharga seperti paspor, uang, handphone di tempat yang terpisah dan tersembunyi.

Sekarang ini banyak model pakaian dalam yang memiliki kantung khusus di dalamnya yang berfungsi untuk menyimpan barang berhargamu sehingga lebih aman. Atau kamu bisa gunakan tas pinggang yang bisa kamu sembunyikan dibalik pakaianmu.

Tips di atas ini sebenarnya tidak hanya dikhususkan pada para wanita supaya tetap aman saat Solo Traveling tapi juga bisa diaplikasikan kepada semua orang yang juga ingin melakukan perjalanan.




Selamat berjalan-jalan.
Saya Bersyukur Pernah Jadi Guru TK

Saya Bersyukur Pernah Jadi Guru TK


kunjungan ke pemadam kebakaran
Kunjungan Ke Pemadam Kebakaran

Sepagi ini, awan kelabu sedang memilih berlama-lama di kota Surabaya. Mendung mesra dan rinai hujan bertabuhan di atas atap menciptakan suasana yang sendu. Biasanya kalau lagi sendu begini entah kenapa mood mulai menurun. Yah, mungkin ini yang dirasakan sebagian orang yang tempat tinggalnya susah bertemu sinar matahari cerah. Bawaannya sedih mulu.

Bengong nggak tahu harus mengerjakan apa, saya malah teringat kenangan saat mengajar menjadi Guru Taman Kanak-Kanak di masa lampau.

Menjadi Guru Taman Kanak-Kanak itu tidak mudah. Saya salut sama orang-orang yang memilih profesi menjadi Guru terlebih lagi Guru TK. Menghadapi anak-anak dengan pola tingkah bermacam-macam. Walaupun latar belakang pendidikan saya adalah Sarjana Psikologi yang notabene mengenyam banyak ilmu mengenai mendidik anak. Pada kenyataannya apa yang terjadi di lapangan berbeda 180 derajat dengan teori.

Hahaha.

Awal mengajar, saya merasa canggung bertemu dengan anak-anak. Mereka melihat saya seolah-olah barang baru. Padahal pada dasarnya saya suka sama anak kecil. Hanya saja berhadapan langsung dengan siswa yang banyak itu nuansanya beda.

Alhamdulillah setelah beberapa hari, saya mulai bisa beradaptasi. Saya belajar untuk melebur kecanggungan di depan anak-anak. Sejauh ini, reaksi mereka terhadap saya baik-baik saja. Bahkan, ada satu siswa yang langsung menempel. Senangnya.

Diterima kehadirannya oleh anak-anak itu merupakan hadiah terbesar bagi seorang Guru Taman Kanak-Kanak.

Banyak pengalaman yang saya dapat dari pekerjaan pertama ini, Secara tidak langsung banyak mengubah perjalanan hidup dan juga perubahan diri yang lebih baik.

Belajar Mengasuh Anak


Melalui mengajar, saya banyak belajar tentang bagaimana mengasuh anak. Mulai dari mengurus kebutuhan pribadinya hingga menjadi teman bagi mereka. Harus banyak menahan sabar karena tingkah pola mereka yang tidak bisa tertebak. 

Pengalaman ditendang, digigit dan kena ompol udah jadi makanan sehari. Tapi semua ini bisa menjadi bekal dasar bagi saya untuk mengasuh anak kelak..

Berani Tampil Di Depan Umum

“Guru TK Harus Berani Malu.”
Oh yes. Ini benar sekali.

Kalau kamu pemalu jangan jadi Guru TK, sebab anak-anak menyukai seorang guru yang ekspresif, dan bisa melebur bersama.

Demi menarik perhatian mereka saat mengajar, saya harus bisa memainkan intonasi suara, bertingkah seperti bocah atau melawak ala stand up comedy. Huft, membuat anak-anak senang di dalam kelas itu bukan tugas yang mudah.

Selain berani tampil di depan peserta didik. Seorang Guru juga harus berani tampil di depan umum. Sering banget loh ada lomba di mana seorang Guru harus tampil di depan ratusan orang. Hayoom kebayang seperti apa.

Saya pernah didaulat untuk mengikuti lomba mendongeng antar Guru TK antar Kecamatan. Gugup tapi berhasil melaluinya dengan baik. Pengalaman ini membuat saya lebih berani berbicara di depan banyak orang sampai saat ini.

Pergi Ke Tempat-Tempat yang Belum Pernah Dikunjungi Sebelumnya


Menjadi Guru TK banyak enaknya. Salah satunya adalah pergi jalan-jalan. Saya bisa mengunjungi tempat-tempat yang sebelumnya tidak pernah bisa didatangi sendirian.

Pekerjaan paling seru adalah menentukan lokasi bagi anak-anak untuk belajar dan Gurunya juga bisa ikutan rekreasi.

Selama menjadi Guru TK, saya sudah pernah mengunjungi Kantor pemadam kebakaran, Kantor Polisi, Hanggar Pesawat, Melihat Teropong Bintang. Dll.

Sampai saat ini itu merupakan sebuah pengalaman yang tidak terlupakan.


Membantu Orang Tua Dalam Perkembangan Anaknya


Latar Belakang Pendidikan sebagai Sarjana Psikologi membuat saya mendapat tugas tambahan sebagai Guru Konselor. Saya diberi amanah untuk memperhatikan perkembangan psikologis anak-anak dan juga sebagai tempat untuk orang tua menanyakan hal-hal yang berhubungan dengan perkembangan anaknya.

Bersyukur, ilmu yang saya dapatkan dari bangku kuliah bisa diterapkan dan membantu para wali murid mengatasi masalah perkembangan anaknya. Sehingga para orang tua juga bertumbuh menjadi pribadi yang lebih baik buat anak-anaknya.

Ada sebagian orang tua yang mungkin cuek sehingga tidak menggunakan fasilitas yang diberikan oleh sekolah, namun juga banyak orang tua yang begitu antusias menanyakan perkembangan anaknya.

Sampai saat saya keluar dari pekerjaanya ini. Masih ada 1-2 wali murid yang masih sering mengirim pesan. Bertanya tentang jalan keluar berkenaan dengan permasalahan anaknya.

Bagi saya pekerjaan pertama ini memberikan banyak pengalaman yang pada akhirnya memberi warna baru dalam hidup. Pekerjaan pertama saya sebagai Guru TK merupakan pengalaman yang tidak akan terlupa. Dan, saya bersyukur pernah diberi kesempatan untuk menjadi Guru TK.